Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Mengatur Waktu Dalam Bermedia Sosial

Socmed is part of our life. Itu kesimpulan saya ketika mencermati beberapa tahun belakangan ini. Bagaimana tidak, lihat saja semua orang rerata memiliki akun media sosial. Bahkan ada yang lebih dari satu akun di vendor yang sama. 

Misalnya punya dua atau tiga akun Facebook, dengan nama yang berbeda. Mungkin yang satu bersponsor, khusus untuk berniaga. Yang satu lagi agar tetap terhubung menyapa teman-temannya. Kadang dijadikan satu juga ya jualan ya berteman. Sah-sah saja tidak menjadi masalah.

Jika Anda ingin memperkuat brand Anda di media sosial. Cara yang paling tepat adalah menggunakan digital agency Indonesia. Produk atau jasa yang Anda tawarkan di media sosial akan lebih dekat kepada para calon konsumen. Ini salah satu sisi menarik dari bermedia sosial. 

Beraneka ragamnya media sosial


cara memenej waktu bermedsos


Itu masih satu macam jejaring sosial. Selain Facebook, ada Instagram, Twitter, Whatsapp, Line, dan Telegram. Adapun beberapa tahun lalu sempat ada Path, kemudian gulung tikar. Mungkin karena Path membatasi jumlah pertemanan (maksimal 150 teman), hanya yang dekat-dekat saja, sehingga para pedagang online merasa kurang cocok meramaikan Path. Path dirasa tidak adaptif untuk terus eksis.

Jika kebetulan kamu adalah seorang influencer, maka memiliki lebih dari satu platform media sosial adalah suatu hal yang lumrah saat ini. Punya banyak akun Instagram, nomor WhatsApp lebih dari satu, Line punya dua akun, dan beberapa nomor HP.

Bagaimana me-manage semua ini agar hidupmu tetap teratur dan tidak stres gara-gara diserbu ratusan bahkan ribuan notifikasi dari belasan akun media sosial yang kamu punya?

Cara mengatur waktu dalam bermedia sosial

Menyikapi beraneka ragamnya varian media sosial (medsos), sebaiknya pengguna mesti selektif menghabiskan waktunya. Ada beberapa cara mengatur waktu melihat-lihat medsos, yaitu sebagai berikut:

1. Bereskan urusan pekerjaan luring terlebih dahulu

Bereskan urusan pekerjaan luring dahulu, baru melirik daring. Bahasa Indonesianya offline (luring), online (daring). Saya ikut menyebarluaskannya agar semakin sering kita gunakan, bahasa Indonesia tak hilang di tengah-tengah bangsanya sendiri.

Jadi, sebisa mungkin setelah menyelesaikan aktivitas di dunia nyata, barulah asyik ceki-ceki medsos. Karena serunya stalking, misalnya, akhirnya tak terasa telah menghabiskan waktu berjam-jam!

2. Tentukan waktu bermedia sosial

Tentukan waktu-waktu luang dalam sehari untuk bermedsos. Mengapa ini penting dilakukan, agar tidak setiap saat selama 24 jam kita terikat dengan notifikasi medsos. Tergoda untuk terus chit-chat yang kurang penting sehingga mencuri waktu-waktu yang sangat berharga untuk mengerjakan hal lain yang lebih bermanfaat.

3. Main media sosial sebagai reward

Jadikan bermedsos sebagai hadiah atau hiburan setelah kita berhasil menuntaskan suatu pekerjaan. Sehingga membuka-buka medsos hanya setelah kegiatan selesai. 

Banyak orang malah menjadikan medsos segala-galanya. Yang membuat ia tersenyum, menangis, marah bahkan stress. Yang paling tragis, medsos berujung penjara. Semoga kita tidak sampai demikian. Jadikan medsos sebagai wadah bersosialisasi, sharing ilmu, silaturahim dan ajang bisnis. 


cara mengatur waktu socmed-an
Tampilan akun Instagram saya



Agar terhindar dari pelanggaran UU ITE

Hati-hati dengan jempolmu. Zaman now, jempolmu harimaumu. Ada baiknya mengetahui pula cara menghindar dari hal-hal yang dilarang di dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

  • Jangan muat sesuatu tentang informasi pribadi orang lain tanpa seizin orang yang bersangkutan. Jika ia berkeberatan maka kamu bisa digugat dan diharuskan membayar sejumlah uang untuk ganti kerugian.
  • Jangan merekam atau menyadap informasi elektronik atau dokumen elektronik orang lain dengan sengaja di komputer/smartphone kamu untuk kepentingan ilegal.
  • Jangan memotong, mengedit atau memangkas video, rekaman, tulisan dan informasi/dokumen elektronik milik orang lain, yang tidak bersifat publik, lalu kamu mengunggahnya di media sosial. 
Nah, itu poin-poin pentingnya ya, semoga kita semua bisa saling menghormati hak-hak orang lain saat berinteraksi di internet. Ketidaktahuan tentang hal ini lalu kamu melanggarnya, akan berakibat kamu bisa masuk bui. Ih, jangan sampai ya.

Kesimpulan

Media sosial memiliki segudang manfaat untuk menunjang pekerjaan dan aktivitas keseharian kita. Untuk penggunaan media sosial sebagai sarana hiburan memiliki cara tersendiri. Pertama, bereskan pekerjaan luring terlebih dahulu, kedua, tentukan waktu untuk medsosan, ketiga, jadikan bermedia sosial sebagai reward atas pencapaian kerja hari ini. 

Untuk lebih menjangkau customer Anda di media sosial, bekerjasama dengan digital agency jakarta adalah suatu pilihan yang recommended.

Selamat bermedsos dengan bijak dan bermanfaat.


Salam literasi,
manage your socmed time




15 komentar untuk "Cara Mengatur Waktu Dalam Bermedia Sosial"

  1. benar sekali mbak, klo aq harus selesaikan pekerjaan dulu baru main medsos..
    main medsos juga buat mendukung pekerjaan blogging

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siapp, pakai manajemen waktu ya Mbak... gak ngasal mainannya hehe

      Hapus
  2. Bener juga ya. Kadang kita terlalu asyik main medsos sehingga lupa waktu. Nah kalo kayak gini ada saja pekerjaan penting lainnya yg terlupakan

    BalasHapus
  3. Media sosial bisa jadi bikin bahagia tapi bisa juga bikin jengkel kalau apa-apa dimasukin hati ya kak. Jadi harus bijak dalam menggunakannya

    BalasHapus
  4. Medsosku banyak.. karena memang butuh buat gandengannya blog. Oh ya.. bener banget bak, bermedsos juga harus tau waktu haha.. apalagi emak emak :)

    BalasHapus
  5. Pekerjaan nyari nafkahku memang di dunia online. Dan godaan terbesar adalah nahan diri supaya nggak scroll sana sini yang nggak perlu :D.

    Btw, tentang kemungkinan melanggar UU ITE ... yang hobi skrinsyut percakapan di WAatau DM dan menyebarluaskannya, bisa kena UU ITE ya kalo lawan chat-nya nggak berkenan dan merasa dipermalukan?

    BalasHapus
  6. Memang harus dibatasi dan tahu waktu sih bermedia sosial tuh. Godaannya mayan banget, karena kita kepo, dan scroll-scroll aja sampai lupa waktu...Hehe...

    BalasHapus
  7. Beberapa media sosial juga sudah bisa dilakukan penjadwalan post, jadi waktunya tetap teratur tanpa bentrok sa aktivitas lain.

    BalasHapus
  8. Penting memang membagi waktu yang tepat antara pekerjaan nyata dengan stalking di medsos. Jangan sampai kebablasan jadi lupa waktu ya dengan dunia nyata hehe

    BalasHapus
  9. Awalnya saya sempat terjebak terlalu banyak menghabiskan waktu di media sosial. Sekarang saya lebih membagi waktu dengan membatasi akses media sosial di saat-saat tertentu. Memang jadi gak terlalu update sih. Untuk mengisi konten, supaya media sosial punya kita tidak terlalu senyap, pakai tools posting berdurasi saja. Lumayan bisa tetap update setiap hari.

    BalasHapus
  10. bener tapi kebanyakan sekarang daring dulu baru luring mengapa demikian?? karena sudah terbiasa termasuk diri saya huhu semoga kebiasaan ini bisa di ubah di 2021

    BalasHapus
  11. Sebagai pengguna sosial media untuk menambah penghasilan memang kudu bener bener mengatur penggunaan dan memikirkan segala macam konten. perlu diatur dengan baik

    BalasHapus
  12. Setuju nih, se asik-asiknya seliweran di sosial media memang perlu dibatasi juga kalo nggak ntar kerjaan gak selesai-selesai, saya pun demikian kadang sengaja simpen hp jauh-jauh, nah klo udah selesai baru deh ambil hp nya

    BalasHapus
  13. Waktu sangat berharga. Perlu diatur dan dikelola dengan baik. Waktu yang hilang tidak akan kembali, sayang kalau disia-siakan. Trims tipsnya mba.

    BalasHapus
  14. Sekarang sudah banyak aplikasi / fitur semacam timer untuk mengatur waktu pemakaian gadget secara keseluruhan, atau sebuah aplikasi (misal, Instagram) secara khusus.
    Set batas waktu maksimal pemakaian, lalu saat sudah terlampaui, otomatis pemakai tidak akan bisa mengakses aplikasi tersebut.
    Saya gunakan itu juga. Lumayan untuk pemaksaan berhenti. Haha.

    BalasHapus

Pesan dimoderasi, terima kasih telah meninggalkan komentar yang santun. Sebab bisa jadi Anda dinilai dari komentar yang Anda ketikkan.