Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

You Can Do It, Boy Part 2

Sumber foto: dok. pribadi
Royyan memeragakan magic straw-nya
pada kakak dan adik

"Mi... sulit, Mi... kalau buat menara...," curhat Royyan pada saya. "Lho, kenapa? Biasanya kan itu cuma 'kacang' aja bagi Abang." Jawab saya. Mengingat kemampuan Royyan yang sangat baik dalam menyusun lego, membongkar pasang puzzle, mengutak-atik mobil-mobilannya.

Kami mendeteksi Royyan memiliki kecerdasan spasial. Secara genetika bisa jadi demikian sebab kakek, uwak, dan ayahnya memiliki keahlian profesional di bidang gambar bangunan. Ibarat kata pepatah, buah tak jatuh jauh dari pohonnya.

Meski ayahnya tidak bekerja sebagai arsitek, latar belakang pendidikan di Arsitektur tetap terbawa-bawa di instansinya sekarang. Dua di antara empat anaknya memiliki hobi menggambar dan amat suka dengan yang namanya menyusun. Di akhir pekan bermain game on line Minescraft Always Buildings.

Makanya saya tidak begitu saja percaya Royyan menyerah dengan mainan barunya yang justru lebih gampang itu, sedotan ajaib. "Abang pasti bisa... tinggal diseimbangkan lagi aja nih, pipetnya... biar tegak lurus gak jatuh, dasarnya harus kuat dulu", saran saya.

Beberapa menit kemudian, Royyan mendatangi saya yang sedang menyusui di kamar. "Mi... udah jadi Mi...", serunya dengan wajah sumringah. "Wow, kereen, Alhamdulillah," sahut saya sambil tersenyum turut bergembira. I know you can do it, Boy. Don't give up for something that becomes your passion, Sweetheart.

Salam ibu profesional

#day15
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Posting Komentar untuk "You Can Do It, Boy Part 2"