Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

You Can Do It, Boy

Sumber foto: Dok. Pribadi

Tinggi badan Royyan kebetulan belum memenuhi standar anak seusianya. Bahkan sepupunya yang lebih muda darinya lima bulan, telah melebihi tingginya. Saran dokter spesialis anak, selain mengonsumsi makanan berkalsium tinggi, sebaiknya Royyan banyak mengikuti latihan fisik seperti renang dan bersepeda.

Kami juga mengonsultasikan masalah ini pada dokter ahli ortopedi anak, barangkali ada kelainan pada tulangnya. Dokter menghitung tinggi badan Royyan seharusnya, berdasarkan tinggi kami ayah ibunya. Mengingat kami berdua tidak pendek-pendek amat. Hasil pemeriksaan X-Ray juga menunjukkan sama sekali tidak ada masalah. Semua baik-baik saja.

Meski demikian, tentu saja kami sebagai orang tuanya masih was-was kalau buah hati kami termasuk kategori stunting. Maka saya pun mulai menelusuri informasi mengenai semua hal yang terkait stunting.

Syukurnya Royyan bukan termasuk yang kami khawatirkan itu. Sejak ia dalam kandungan, saya sangat memperhatikan asupan gizi. Sedari ia bayi sampai usia dua tahun pun tetap mengupayakan makanan terbaik untuknya, hingga saat ini. Hanya saja Royyan ini tipe anak yang tidak suka makan nasi.

Sesekali ia bersedia mengonsumsi nasi layaknya kami sekeluarga. Namun tidak setiap hari. Jika lewat sedikit saja dari pengawasan saya, maka piringnya akan utuh, ditinggal main, tidak akan disentuh. Saya coba menyuapinya sekalian bersama-sama adiknya. Tidak kunjung efektif. Ia menolak.

Kalau melihatnya menarik diri dari aktivitas makan, saya mengalah, tak ingin memaksakan Royyan wajib makan nasi lagi. Saya menyediakan makanan non-nasi pengganti karbohidrat khusus untuknya seperti kentang goreng, roti bantal, bubur kacang hijau, aneka makanan ringan dan buah-buahan.

Saya tetap menawarkan menu dengan gizi seimbang. Saya membujuknya bahwa nasi pun sama dengan jagung dan pisang. "Kalau Abang berpikir nasi itu enak, insyaAllah pasti bisa makan nasi". Karena dimotivasi demikian, akhirnya ia mau juga makan nasi. Rasanya nyess... di hati saya. You can do it, boy

Setahun belakangan ini memang Royyan digiatkan belajar renang, Alhamdulillah sudah bisa. Bersepeda setiap ada kesempatan. Seperti pagi ini kami meluangkan waktu ke Car Free Day di Lapangan Merdeka Medan. Anak-anak bersepeda, kami jalan sehat sembari mendorong si bayi yang duduk santai di baby stroller.

InsyaAllah ikhtiar menambah tinggi badan Royyan akan terus kami usahakan bersama-sama. Allah SWT akan melihat proses yang kami lakukan. Jika berpikir bisa insyaAllah pasti akan bisa. Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Masih ada waktu, masih terbentang kesempatan.

Salam Ibu Profesional

#Day4
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional




Posting Komentar untuk "You Can Do It, Boy"