Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Barang Koleksi Di Rumah


Sumber gambar: Canva

Berdasarkan kesepakatan saya dan suami, sepertinya barang koleksi di rumah bukanlah yang mudah pecah. Maka segala pecah belah yang ada di rumah, sifatnya ada karena nilai kegunaannya. Piring buat makan, mangkok buat wadah sayur berkuah, gelas kaca (mug) untuk minum. Anak-anak pakai cangkir nonkaca.

Termasuk yang mudah pecah seperti keramik, vas bunga dan aneka pajangan, kami juga tidak mengoleksinya sekarang. Rumah dibiarkan lapang dan bebas untuk anak-anak beraktivitas, berlarian dan bermain di dalam rumah. Rumah ramah anak. Tanpa takut mesti mengenai patung karya seni koleksi ayahnya misalnya. Atau menyenggol pot antik kesayangan ibu.

Hewan peliharaan juga tidak ada di rumah kami. Dulu waktu masih tinggal bareng orang tua sebelum menikah, adik saya mengoleksi kucing yang lucu-lucu. Namun tidak membuat saya lantas ingin punya binatang kesayangan juga. Demi alasan kesehatan anak-anak, tidak memelihara kucing dulu sebab ada resiko bahaya bulu kucing, misalnya.

Peralatan memasak yang semakin hari semakin menggoda untuk dikoleksi, tidak menjadikan saya lalu memenuhi dapur dengan panci terbaru abad ini, hehe. Standar saja, yang penting saya tetap bisa memasak varian menu yang disukai suami dan anak-anak. Kami orang yang cukup simpel kalau soal koleksi barang.

Kalaupun ada barang yang paling banyak, itu pasti baju dan buku. Wah, sepertinya baju satu lemari untuk satu orang masih kurang. Padahal rasanya tak terlalu sering berbelanja pakaian. Kedepannya akan disortir lagi dengan Metode Konmari, apa saja yang membuat koleksi baju kami sekeluarga demikian banyak.

Nah, kalau buku memang jadi barang koleksi. Terutama saya, suka sekali hunting buku. Beli online atau langsung ke toko buku. Di samping profesi dosen memang mengharuskan membaca banyak buku, bacaan berbasis hobi juga saya koleksi.

Misalnya tentang kepenulisan, parenting, pengembangan diri, buku-buku anak dan lain-lain. Meski suka buku, saya tetap harus realistis dengan kuantitasnya. Hanya buku yang benar-benar memancarkan kebahagiaan kami saja yang nantinya akan tetap dikoleksi di rumah. Selebihnya mungkin akan saya donasikan.


Salam literasi

#BPN30dayblogchallenge2018
#bloggerperempuan

Posting Komentar untuk "Barang Koleksi Di Rumah"