Cara Menulis Buku Untuk Pemula
Mengikuti suatu proyek kepenulisan buku antologi sudah menjadi hal yang sering kita dengar beberapa tahun belakangan ini. Namun menulis buku solo memerlukan napas yang lebih panjang sebab dari awal sampai akhir buku, kita yang menuliskannya sendirian, tanpa ada nama orang lain.
Ada cara menulis buku untuk pemula yang cukup mudah dipahami, yaitu menurut (Alm) Hernowo, penulis 24 buku dalam 4 tahun. Berarti ia menerbitkan satu buku dalam dua bulan, hebat ya. Nah, bagaimana rahasia beliau hingga bisa sangat produktif menghasilkan karya berupa buku? Mayoritas buku-bukunya best seller pula.
Membuat buku sama halnya seperti membangun sebuah rumah. Coba teman-teman bayangkan bagaimana membuat rumah dari nol. Ada kesamaan cara dan bahan antara menulis buku dengan cara membangun rumah. Buku membutuhkan bahan-bahan, dalam membangun rumah pun memerlukan material. Maka akan lebih mudah bagi kita mempersiapkannya.
Ketika Anda membangun rumah sudah pasti tahu betul tipe rumah seperti apa yang akan didirikan. Tipe rumah itulah gagasan buku. Suatu buku harus berisikan gagasan dari penulisnya. Tanyakan ke diri sendiri, akan menjual gagasan apa dari buku yang akan diterbitkan?
Lalu, sudah punya material belum untuk membangun rumah Anda tersebut. Jika memang berniat membuat rumah, pastinya sudah memiliki material, sebab tidak mungkin rumah bisa dibangung tanpa material. Mirip seperti buku, buku memerlukan bahan-bahan untuk bisa ditulis sampai akhir. Apakah Anda sudah mempunyai bahan untuk menulis buku?
Tipe rumah tertentu / Dekoruma |
Setelah mengetahui tipe rumah seperti apa yang diinginkan, punya material untuk membangunnya. Bukankah diperlukan struktur rumah? Rumah seperti apa yang mau Anda bangun? Tingkat satu saja atau tingkat dua. Dalam menulis buku, inilah yang disebut kerangka buku atau outline.
Jadi ada tiga hal-hal inti dalam membuat buku, dalam hal ini buku nonfiksi:
- Gagasan
- Struktur
- Material
Cara menulis buku untuk pemula ini memiliki tiga bagian yaitu:
- mengorganisasi pikiran
- menemukan dan mengembangkan gagasan
- menata gagasan
Orang yang pertama kali ingin menerbitkan buku solonya biasanya kesulitan dalam mencari gagasan atau ide. Padahal gagasan adalah nyawa yang dapat menghidupkan suatu buku.
Gagasan pula yang akan membuat komponen-komponen utama sebuah buku seperti judul, sinopsis, sosok tampilan buku dapat dikemas secara menarik dan berkarakter.
Gagasan pula yang akan membuat komponen-komponen utama sebuah buku seperti judul, sinopsis, sosok tampilan buku dapat dikemas secara menarik dan berkarakter.
Material bangunan / Pengadaanwebid |
Mengorganisasi Pikiran
Ada tiga alat (tools) dalam mengorganisasi pikiran.
- Outlining
- Mind mapping
- Peta material buku
Membuat buku pada intinya adalah menyusun dan menampakkan pikiran terbaik yang kita miliki. Mengorganisasi berarti mengatur dan menyusun bagian-bagian pikiran menjadi keseluruhan pikiran terbaik yang kita miliki, yang tadinya tidak beraturan, menjadi satu kesatuan yang utuh dalam satu buku.
Bagaimana cara mengorganisasi pikiran? Buatlah suatu kerangka (outline). Ingat, outline adalah struktur rumah, struktur buku. Secara sederhana, “outline” adalah kerangka atau garis besar susunan materi sebuah buku.
Outline bisa dikatakan juga sebagai rancangan penulisan buku yang akan dijadikan sebagai panduan dalam membuat buku. Hernowo mengartikan “outline” sebagai “peta”.
“Peta” yang dapat mengarahkan seorang penulis untuk mengembangkan dan mengorganisasi pikirannya agar tersusun menjadi sebuah buku.
Struktur bangunan / Belistrub |
Di sini, tak hanya ditunjukkan bagaimana membuat “outline” tetapi juga bagaimana mengisi “outline” itu dengan teknik menulis mengalir bebas (“free writing”) dan mengembangkan “outline” dengan teknik mengikat makna.
Mengisi “outline” adalah mengembangkan pikiran sekaligus mengaitkan pikiran yang satu dengan pikiran lain—bisa berupa pikiran baru atau pikiran milik orang lain.
Memanfaatkan mindmapping, mindmapping identik dengan otak kanan, sementara outlining (membuat “outline”) identik dengan otak kiri. Adalah Roger Wolcott Sperry yang menemukan fungsi otak kanan.
Roger Wolcott Sperry (1913-1994) berprofesi sebagai neuropsikolog dan neurobiolog. Meraih Nobel bersama David Hunter Hubel dan Torsten Nils Wiesel pada 1981 di bidang fisiologi dan kedokteran.
Temuan penting Sperry tersebut kemudian dimanfaatkan oleh Tony Buzan untuk keperluan mengingat secara efektif. Buzan menamakan teknik mengingatnya itu sebagai teknik “pemetaan pikiran” (mind map).
Michael J. Gelb, Joyce Wycoff, dan Gabriele Lusser Rico kemudian memodifikasi temuan Buzan untuk keperluan menulis—tepatnya pra-menulis, yaitu untuk membuka dan mengalirkan “pikiran orisinal” secara nyaman dan menyenangkan.
Memahami anatomi buku, apa itu anatomi buku? Eli Syarifah, dalam buku-karyanya Edit-Linguistik: Mahir Menyunting Naskah (Penerbit MCM, 2016), di halaman 66, merumuskan anatomi buku sebagai berikut:
“Anatomi adalah bagian-bagian yang harus ada dalam sebuah buku. Salah satu syarat buku dikatakan layak atau baik adalah jika buku tersebut memiliki anatomi lengkap, yaitu memiliki bagian-bagian buku seperti cover, preliminaries, text matter, dan postliminaries.”
Ada tiga bagian-utama buku, dalam anatomi buku, yang perlu dipahami oleh seorang pembuat buku. Tiga bagian-utama buku itu adalah preliminaries (halaman-halaman awal buku), text matter (halaman-halaman tengah buku), dan postliminaries (halaman-halaman akhir buku).
Menemukan dan Mengembangkan Gagasan
Bagian kedua berkaitan dengan gagasan atau ide. Gagasan adalah pikiran yang unik, yang sudah matang, dan pikiran yang unik dan matang tersebut mewakili suatu tema yang jelas, solid, dan utuh. Ingat, gagasan ini adalah tipe rumah. Anda sendirilah yang menentukan gagasan yang akan dimunculkan dalam buku karya Anda.
Buku-buku Nurhilmiyah, antologi dan buku solo / foto pribadi |
Membuat Buku, Menata Gagasan
Setelah diberi alat-alat (tools) untuk mengorganisasi pikiran dan diberi arahan tentang pentingnya sebuah gagasan—akan dibimbing untuk membuat buku seperti membangun rumah.
Caranya adalah menentukan tiga hal penting dalam membangun rumah: Pertama, menentukan TIPE rumah; kedua, merancang STRUKTUR rumah; dan ketiga, menyediakan MATERIAL (bahan) untuk membangun rumah.
Proses menentukan TIPE, merancang STRUKTUR, dan menyediakan MATERIAL rumah ini dapat melalui berbagai cara. Apa saja cara-caranya?
Cara-cara itu dapat melalui proses STRUKTUR-MATERIAL-TIPE atau MATERIAL-TIPE-STRUKTUR atau TIPE-MATERIAL-STRUKTUR.
Jadi, ketika seseorang ingin membuat (membangun) buku, dia dapat mengawalinya dengan mengumpulkan bahan (MATERIAL) terlebih dahulu atau menemukan gagasan (TIPE) atau merancang outline (STRUKTUR) buku.
Demikian rangkuman kulwap membuat buku yang saya ikuti bersama Pak Hernowo sebagai narasumbernya di salah satu grup literasi. Semoga cara menulis buku nonfiksi untuk pemula ini dapat membantu teman-teman untuk membayangkan dan merealisasikan pembuatan buku yang diimpikan.
Salam,
Buku ajar Nurhilmiyah |
waah, keren mbaa.. udah banyak bukunya.. selalu iri sama penulis buku hehee
BalasHapusdoakan yah bisa menulis juga spt mba nya 😇
Ayo mbak bikin buku, bs buku fisik, bs ebook bs jg keduanya
HapusOutline penting juga ya kak. Biar gak berserakan. Kadang gagasan udah ada, tiba-tiba mentok pas mau nulis. Nah itu gara-gara kerangkanya belum jelas.
BalasHapusBener Cha, ibarat rumah dia itu strukturnya, kl tulang-tulangnya udah jelas, insyaallah bahan2 lebih terarah
HapusKagum sama yg terbitkan buku. Kadang tulis 1000 kata aja payah hehe
BalasHapusTp moga awak bisa buat buku ntah kapan ya
Bg Sani kl bikin buku traveling aduduhh...best seller kali yaa
HapusWow keren kak sudah punya buku sendiri, sepertinya awak harus belajar dari kkak ni biar bisa nerbitin buku :)
BalasHapusIId tinggal duduk manis aja ituu, nulisnya udah oke kok
HapusMentorin dunk ka mia..😁
BalasHapusHayukk, sinii nulis sama2 kitaa
HapusMasih harus belajar banyak untuk bisa buat buku sendiri kak Mia. Semoga beberapa tahun mendatang bisa terealisasi. Keren ih kakak udah punya buku solo.
BalasHapus