Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menumbuhkan Minat Baca Anak Bersama Let's Read

Minat Baca Anak

"Let's Read!" Ayo Membaca, adalah kata-kata yang setiap hari kita tujukan kepada anak-anak tercinta. Apalagi di masa new normal dari pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Anak-anak membutuhkan pendampingan dari orang tuanya untuk belajar dari rumah. Salah satu kegiatan utama dari belajar adalah membaca.

Kita sering mendengar deretan kebaikan dari membaca. Membaca adalah jendela dunia, membaca adalah jembatan ilmu pengetahuan, bahkan suka membaca adalah sikap yang membedakan si pintar dan si bodoh. Membaca berarti aktivitas memahami tulisan yang mengandung banyak sekali manfaat.

Minat baca anak Indonesia
Sumber gambar: Freepik, diolah dengan Canva

Berikut faedah membaca untuk anak:
  1. Menambah kosa kata anak
  2. Meningkatkan keterampilan berbicara
  3. Mengenalkan konsep baru
  4. Melatih kemampuan berpikir logis
  5. Melatih konsentrasi
  6. Mengembangkan imajinasi dan kreativitas
  7. Siap menghadapi kehidupan nyata
  8. Membangun erat hubungan orang tua dan anak
  9. Menumbuhkan karakter baik pada anak
  10. Mengasah rasa ingin tahu anak
  11. Meningkatkan prestasi akademik
  12. Mempersiapkan anak menghadapi dunia nyata
Selain di atas, masih banyak lagi manfaat membaca yang bisa kita petik dari melalap bacaan ini. Namun ada pertanyaan mendasar yang harus kita temukan jawabannya. Bagaimana menumbuhkan minat baca pada anak? Apakah anak-anak Indonesia, putra-putri kita sudah menjadikan aktivitas membaca menjadi kesukaannya?

Saya dan buah hati / dokumentasi pribadi diolah dengan Canva

Realita Minat Baca Anak-Anak Kita


Tentunya beralasan jika semua orang penasaran dengan persoalan membaca ini. Sebab sudah menjadi rahasia umum bahwa negeri tercinta Indonesia menduduki posisi yang memprihatinkan untuk urusan membaca.

Menurut UNESCO (dikutip dari jurnal ilmiah) minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, hanya 0,001%. Artinya dari 1000 orang Indonesia, hanya 1 orang yang rajin membaca.

Dari segi penilaian infrastruktur untuk mendukung kegiatan membaca, Indonesia mendapat peringkat ke-34, berada di atas negara-negara Eropa. Berdasarkan data UNESCO di atas, rasionya, di antara 270 juta penduduk Indonesia, hanya 270.000 orang yang punya minat baca.

Hal ini sangat berbanding terbalik dengan jumlah pengguna internet di Indonesia yang mencapai 88,1 juta pada 2014. Kesenjangan yang sangat jauh jika kita membandingkan Indonesia dengan negara-negara maju, seperti Amerika, Australia, maupun Inggris. Di antara negara-negara ASEAN sendiri, Indonesia menduduki urutan ketiga paling bawah bersama Kamboja dan Laos.

Penelitian UNESCO mengenai minat baca pada tahun 2014 menyebutkan bahwa anak-anak Indonesia hanya membaca 27 halaman buku dalam satu tahun.

Rangkingisasi terbaru dari itu, menurut data World's Most Literate Nations, yang disusun oleh Central Connecticut State University tahun 2016, peringkat literasi kita berada di posisi kedua terbawah dari 61 negara yang diteliti! Indonesia hanya lebih baik dari Bostwana, negara di kawasan selatan Afrika. Sungguh menyedihkan.

Hasil Indonesia National Assesment Program di tahun 2016 yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Pendidikan (Puspendik) Kementerian Pendidikan & Kebudayaan sendiri mengungkap data bahwa rata-rata-rata nasional distribusi literasi pada kemampuan membaca pelajar di Indonesia adalah 46,83% berada pada kategori "kurang", hanya 6,06% berada pada kategori "baik", dan 47,11 berada pada kategori "cukup."

Data terakhir yang dikutip dari The Jakarta Post, awal Desember 2019 lalu, laporan OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) atau organisasi internasional yang bergerak di bidang Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi. Menunjukkan bahwa siswa Indonesia mendapat nilai terendah dalam sains, membaca, dan matematika di antara rekan-rekan mereka yang tinggal di 79 negara lainnya.

Realita ini menyentil kita semua, sebab mayoritas penduduk negeri ini pasti hapal ayat pertama yang Allah SWT turunkan, iqra, bacalah, let's read.

Apa yang harus kita lakukan?

Membaca data-data di atas tentunya membuat kita tidak bisa tinggal diam. Apa yang harus kita lakukan untuk ambil bagian memperbaiki keadaan ini? Anak-anak kita tidaklah sama dengan diri kita puluhan tahun yang lalu. Yang tanpa diminta langsung bergegas membuka buku, menjadikan buku sebagai sebaik-baik teman duduk, teman bercengkerama, melanglang buana ke seluruh dunia dengan membaca.

Berikut pengalaman saya dalam menumbuhkan minat baca pada anak:

Kenali dulu generasi anak-anak Anda

Jika ayah dan ibunya Generasi Y atau akrab disebut dengan generasi milenial, maka menurut Teori Generasi, anak-anak yang dilahirkan milenial adalah generasi A atau Alfa. Mereka adalah anak-anak kita yang lahir  dimulai dari tahun 2010. Disebut juga sebagai generasi visual. Jika generasi ayah dan ibunya saja sudah tumbuh pada era internet booming maka tidak heran lagi jika kids zaman now lebih intens dalam penggunaan teknologi informasi.

Generasi-generasi sebelumnya telah memberikan begitu banyak perubahan kepada generasi Alfa ini. Parents zaman now harus mempersiapkan diri dan menyesuaikan dukungan terhadap minat baca anak di era digital. Karena anak-anak sekarang adalah generasi yang nantinya menjadi generasi paling berpengaruh sepanjang masa. SDM unggul Indonesia, menyongsong generasi emas di tahun 2045.


Generasi Alfa / Tirto

Sebagai generasi yang akrab dengan teknologi dan menjadi generasi yang akan sangat tergantung pada teknologi melebihi generasi orang tuanya, maka kita tidak bisa memaksakan anak-anak generasi Alfa harus melakukan aktivitas membaca sebagaimana cara kita membaca sejak masih kecil.

Generasi anak-anak kita sekarang adalah generasi nirkertas (paperless). Mereka lebih efektif belajar dengan gaya belajar visual. Maka berikan kepada anak-anak kita yang dibutuhkan oleh zamannya.

Saya pernah menyaksikan seorang teman (sesama ibu) yang mengharuskan anaknya membaca dengan capaian target sekian lembar sehari. Apa yang terjadi? Si anak malah menangis dan tampak stres dengan tekanan ibunya.

Saya jadi teringat dengan kata-kata Ali Bin Abi Thalib yang banyak tersebar di berbagai literatur pendidikan anak:

Didiklah anak-anakmu sesuai dengan zamannya. Karena mereka hidup bukan di zamanmu

Menanamkan Cinta Membaca Bukan Sekadar Bisa

Waktu mengenalkan anak huruf alfabet, saat ia belajar membaca, saya selalu mengulang-ulang bahwa membaca itu menyenangkan, jika ingin mendapatkan banyak kegembiraan, maka ia harus bisa membaca. Setelah anak saya bisa membaca, tugas selanjutnya adalah mendukungnya untuk mencintai aktivitas membaca.

Kegiatan membaca tidak kami gabungkan dengan kegiatan bikin PR. Sebab memberikan anak kesan bahwa membaca adalah suatu beban. Justru membaca dijadikan saat-saat yang amat dinantikan. Anak saya bilang, kalau dia ingat kata "membaca" maka yang berkelebat dalam benaknya adalah saat santai penuh kesenangan.

Mengenalkan Aplikasi Let's Read Pada Anak


Let's Read adalah perpustakaan digital yang banyak sekali berisi buku cerita anak persembahan komunitas literasi dan The Asia Foundation. Let's Read diprakarsai oleh Book for Asia, program literasi yang telah berlangsung sejak tahun 1954. Program ini menerima penghargaan United States Library of Congress Literacy Awards atas inovasi dalam promosi literasi pada Desember 2017 lalu.

Let's Read: to develop a love of reading, children need books in their own language with characters, themes, and settings that reflect their lives.
Unduh dan beri ulasan

Apa misi Let's Read?

Membudayakan kegemaran membaca pada anak Indonesia sedari dini melalui:
  1. Digitalisasi cerita bergambar
  2. Pengembangan cerita rakyat yang kaya kearifan lokal
  3. Penerjemahan buku cerita anak berkualitas terbitan dalam dan luar negeri ke dalam bahasa nasional dan ibu.
Di aplikasi Let's Read terdapat ratusan koleksi cerita bergambar dalam 44 bahasa yang dapat dibaca, diunduh, disebarkan dan diterjemahkan secara bebas melalui situs maupun aplikasi di Android. Let's Read juga memiliki tingkatan buku yang bisa disesuaikan dengan kemampuan anak kita. Dan plusnya lagi, bisa membaca buku dalam keadaan luring, fleksible ya.

Untuk info mengenai koleksi buku terbaru dan aktivitas literasi lainnya, silakan ikuti media sosial Let's Read di Facebook dan Instagram @letsread.indonesia. Twitter: @LetsReadAsia

Tunggu apalagi, yuk unduh aplikasi Let's Read di ponsel pintar Moms...

Memberi reward berupa buku untuk setiap kesuksesannya

Say it with books!
Quote familier ini tertera di dinding perpustakaan saat saya dan anak-anak rutin berkunjung sebelum merebaknya wabah pandemi Covid-19. Beruntung sudah ada aplikasi Let's Read sehingga meskipun kami lebih banyak belajar di rumah, demi menjaga kesehatan, sudah ada perpustakaan digital berisi buku-buku cerita anak dengan gambar menarik.

Anak saya senang sekali karena banyak buku cerita bergambar penuh dengan warna-warni

Nah, keluarga kami membiasakan memberikan hadiah buku kepada anak-anak saat mereka berhasil meraih sesuatu. Misalnya si kakak menang juara 1 lomba menggambar sketsa, maka kami ke toko buku dan mempersilakannya memilih buku favorit.

Demikian juga saat momen ulang tahun atau kenaikan nilai rapor. Tentunya anak gembira sekali jerih payahnya selama ini diapresiasi dengan positif. Anak sangat senang memperoleh hadiah berupa buku kesayangannya.

Menjadi contoh teladan yang baik bagi anak

Buah tak jatuh jauh dari pedagangnya, ups salah ya. Buah tak jatuh jauh dari pohonnya. Jika anak setiap hari menyaksikan orang tuanya disibukkan membaca buku maka dengan sendirinya ia juga akan meniru.

Menurut ilmu psikologi, kehidupan anak-anak pada dasarnya banyak dilakukan dengan meniru atau yang sering diistilahkan dengan mengimitasi. Dalam proses imitasi anak akan melihat kebiasaan yang kerap dilakukan orang tuanya sebelum melihat orang lain.

Sebagai figur utama bagi anak, selayaknya orang tua menjadi contoh teladan yang baik dalam hal membaca. Saya sendiri karena kebetulan bekerja sebagai dosen, mau tidak mau di rumah dipenuhi dengan banyak buku. Anak selalu melihat saya dikelilingi bacaan sehingga terkadang ia pun tanpa sadar terikut membuka bukunya di samping saya.

Memberikan contoh dengan perbuatan nyata lagi-lagi lebih efektif ketimbang ibu berharap anaknya rajin membaca sementara ibu sendiri memegang remote TV, menghabiskan waktu dengan menonton sinetron.

Meluangkan waktu setiap hari untuk menemani anak membaca

Saya mulai membersamai anak menggunakan aplikasi Let's Read sejak tahun 2019. Waktu itu ada workshop Regional English Language Office (RELO) dari US Embassy, Jakarta, dengan Ms. Dian Safitri sebagai salah seorang coach-nya. Ms. Dian bertugas mendampingi Ms. Heather Linville narasumber utama yang datang langsung dari Wisconsin University, Amerika Serikat.



Di akhir sesi ia menyarankan untuk memperlancar bahasa Inggris di rumah, cara yang efektif dengan membacakan cerita berbahasa Inggris pada anak, lewat aplikasi Let's Read ini. Sepulangnya ke rumah saya langsung mengunduh dan memulai kembali kebiasaan membaca bersama anak.

Menyediakan waktu menemani anak membaca buku digitalnya membantu sekali dalam menumbuhkan minat baca ananda. Semangat membaca mereka berlipat ganda dengan adanya aplikasi Let's Read ini. Seakan semua cerita ingin dihabiskan. Di tahap ini orang tua menstimulasi minat baca anak sehingga ke depannya bisa dilakukan secara komitmen dan konsisten.

Well, saya tidak banyak membagikan segudang pengalaman dan tips menumbuhkan minat baca pada anak. Dengan aktif mengeksplorasi ratusan cerita anak di aplikasi Let's Read ini sudah all in one, anak akan suka dan keranjingan ingin membaca terus.

Thank you, Let's Read
Doa dan harapan saya semoga minat baca anak Indonesia bisa terus tumbuh pesat dan semua anak dapat merasakan membaca dengan menyenangkan bersama Let's Read di era digital ini.

Salam literasi,


Referensi:

Pengalaman pribadi

https://reader.letsreadasia.org/

https://bimba-aiueo.com/12-manfaat-membaca-bagi-anak/

https://ejournal.uksw.edu/scholaria/article/view/2656/1370

https://www.raisesmartkid.com/all-ages/1-articles/14-the-benefits-of-reading-to-your-child

https://www.thejakartapost.com/news/2019/12/04/not-even-mediocre-indonesian-students-score-low-in-math-reading-science-pisa-report.html

https://tirto.id/habis-milenial-dan-generasi-z-terbitlah-generasi-alfa-cnEs


Tulisan ini diikutsertakan dalam Let's Read Blog Competition yang diselenggarakan atas kerja sama Blogger Perempuan Network dan Let's Read The Asia Foundation



120 komentar untuk "Menumbuhkan Minat Baca Anak Bersama Let's Read"

  1. Menurut saya, anak2 lebih mudah untuk diajak membaca dibandingkan orang dewasa. Karna anak2 punya rasa ingin tahu tinggi. Yang penting menarik isi bukunya dan sesuai dgn usia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Orang tua mengarahkan keingintahuan anak ke fasilitas digital ya kan Mbak

      Hapus
  2. Realitas kadang enggak sesuai kenyataan, ya, Mbak Mia. Padahal pengennya sebagai orang tua gimana, tapi kadang lingkungan juga kurang mendukung. Support system juga perlu saling bersinergi menurut saya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bener Teh, kl lingkungan mendukung insyaallah anak2 jd punya minat baca

      Hapus
  3. Mengenalkan anak2 agar hobi membaca memang sebaiknya dilakukan sejak dini. Beruntung sekali anak2 yang lahir pada masa kemajuan era digital bisa selangkah lebih maju mengenal teknologi. Kehadiran Lets Read akan menarik minat anak2 mencintai dunia literasi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Let's Read nya menarik sekali banyak buku cerita yang cocok untuk anak2

      Hapus
  4. Generasi alfa boleh dikatakan udah pada kenal gadget juga ya. Makanya perlu juga nih memahami aplikasi ini agar dapat bermanfaat maksimal 😃

    BalasHapus
    Balasan
    1. Meski usia aman menggunakan gawai itu 13 tahun ke atas, ortu wajib mendampingi

      Hapus
    2. Nah iya, sepakat. Meski aman, ortu harus mendampingi. Tentu disesuaikan usia, kalau tingkat keketatannya.
      2 anak saya, nih, yang mbarep suka banget baca manga secara daring, sampai pengen sekolah jurusan animasi. Tapi dia rajin cerita tentang apa yang ia baca plus pendapatnya pada suatu peristiwa yang dialami si tokoh.
      Adiknya kadang buka buku digital, lalu balik ke yang bersuara.
      Ealah, malah curcol

      Hapus
    3. Tugas kita sebagai ibu mendampingi anak ya Mbak Susikuu

      Hapus
  5. Saya punya satu anak generasi alfa, akhirnya, dan memang beda sekali ya. Dibandingkan dengan kakaknya yang generasi Z, dia lebih tahu yang ia mau. Bahasa halus dari ngeyelnya beda. Wkwkwk.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe iya nih...Ocean juga sama Mbak Susi... kl beraksi dikit terus minta difoto lho

      Hapus
  6. Kadang suka kesal kalau anak-anak susah diajak membaca. Tapi kemudian aku menyadari, buku-buku yang tersedia di rumah sudah sering mereka baca sehingga mungkin aja bosan. Selain itu, buku-buku yang baru ternyata nggak mengakomodir kebutuhan mereka sesuai usia. Harus unduh Let's Read juga nih agar mereka punya pilihan bahan bacaan yang lebih variatif.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak, Let's Read buku digital yang eye catching, anak2 seneng

      Hapus
  7. Banyak cara agar anak suka membaca :) Pada teman Mia itu, kullihat masalahnya bukan pada buku cetaknya, tapi pada penargetan sekian lembar. Jadi nggak enjoy deh si anak. Apalagi kalau bukunya bukan yang dia suka :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, Mbak. Membaca seharusnya menjadi kegiatan yang menyenangkan, ya. Kalau dibuat target, malah khawatir jadi beban. Aku juga mengalami salah memilihkan bacaan untuk anak. Pantesan kok males-malesan. Begitu disodorkan buku lain, baru deh semangat. Pakai Let's Read jadi lebih banyak nih pilihan bacaan buat anak-anak. Sayang, ponselnya lebih sering aku kekepin. Pindahin ke laptop aja bisa nggak sih, hihihi ...

      Hapus
    2. Paling gak dalam sehari ada waktu buat anak membaca Let's Read, hehe...

      Hapus
    3. Anak dikasih jam baca di gawai aja Mbak, 1sd 2 cerita per hari

      Hapus
  8. Selain teknologi yang selalu terbarukan, orangtua juga harus upgrade cara untuk menumbuhkan minat baca anak. Bukan pemaksaan, tapi kecintaan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mbak. Dan menjadi contoh buat mereka. Gimana mau ngajak anak rajin membaca ya kalau orangtua melihat buku pun disingkirkan.

      Hapus
    2. Hihi tosss Mbak, pernah lihat ada ortu begitu,, gak suka liat anaknya baca buku

      Hapus
  9. Kereen ini saya jadi mau coba aplikasinya :)

    BalasHapus
  10. paling penting para orang tua harus bisa memberi contoh dan anak pasti akan ikut apa yang dilakukan orang tua

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mas karena ortu sebaik²nya guru anak di rumah to

      Hapus
  11. Terima kasih untuk tulisannya, sangat menginspirasi tentunya.

    Semoga kelak Indonesia menjadi negara dengan tingkat literasi yang tinggi, mungkin ini salah satu jalannya untuk kesana.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama2 Mbak, makasih apresiasinya juga ya...

      Aamiin

      Hapus
  12. setuju kak. karena semua orang tua wajib menjadi teladan yg baik buat anaknya sbg bebtuk tanggung jawab mereka yakan kak. btw ,lets read seru ya kak. ada banyak buku dgn berbagai bahasa yg bsa kita akses dsana. tfs kak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yups, anak-anak melihat figur terdekat dg dirinya, siapa lg kl gak ortunya ya

      Hapus
  13. Semakin gampang dengan aplikasi Let's Read ya Mbak...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyes, mas guru... jd nambahi semangat baca anak2 ya

      Hapus
  14. Saya waktu kecil suka baca, krn memang itu hiburan. Skrg, godaannya banyak. Ada pengalih perhatian, mulai Dr IG, Yutub, dll.. emang perlu cara kreatif utk meningkatkan minat baca ini y

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah iya, kenapa gak diintegrasikan saja ke buku digital kan ya

      Hapus
  15. Nah membudayakan minat membaca ini yang masih menjadi PR emak-emak buat anak. Karena emang anak jaman now lebih banyak membaca 'gadget' sehingga mudah diterjang badai hoax.
    Semoga dengan aplikasi lets read bisa menjadi pilihan nuansa baru membaca lewat gadget menjadi lebihh berfaedah :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yup tetapi ada batasan waktu juga kl menurut saya BunLin... soalnya bagaimanapun blue light dar gawai mesti dipertimbangkan juga

      Hapus
  16. Aq udah donlod aplikasi ini, ngebantu banget , apalagi klo bepergian.. ga mgkn bawa smua buku sikcil.. cman 1atau 2 biar dperjalanan ga bosan.. dg adany lets read bkin ada refrensi buku buat dbacakan. Walaupun sikcil pngen ttp usaha mau swipe2 hp😅

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nahh,,, pas banget kan ya,,, cm kl bepergian jangan lupa bawa powerbank x yaa hehe

      Hapus
  17. Cuma satu orang yang gemar membaca dari 1000 orang. Sangat menyedihkan. Dari let's read akan mengajak peranan penting orangtua dalam mengembangkan minat anak untuk membaca. Mereka baik bunda dan anak saling belajar

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itulah faktanya Mbak... huhuu tp kita fokus pada solusinya kok, bukan pada masalahnya ya

      Hapus
  18. Baru tau ternyata ada aplikasi bagus ini. Dirumah anak-anak memang senang sekali membaca. Dan efek dirumah aja membuat koleksi bacaan mereka habis terlahap. Let's read bisa jadi solusi nih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jadi let's read ini bisa jadi cara efektif memindahkan hobi bermain gadget untuk sekedar bermain game ke aktivitas membaca buku Lewat gadget ya kak Mia

      Hapus
    2. Iya kan.. daripada anak dikasih gadget main game lebih baik dikasih gadget buat belajar sambil membaca di let's read

      Hapus
    3. Anak2 dijadwal bacain buku buat adik2nya jd gak rebutan gawai, gitu kl kami hehe

      Hapus
  19. Keren..
    Mba Mia dari 2019 dah kenal let's read ya.
    Saya baru baru aja ni taunya.
    Itu juga karena ikut kompetisi menulisnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Xixixi.. jujur banget kak vivi ini ya. Kalau aku dah lama kenal let's read cuma hp lama kurang bersahabat mau ngedownloadnya jadinya terlupa. baru bisa download setelah ganti hp. Hehehe..

      Hapus
    2. hehehehe kadang saya yang suka baca lets read.
      seringan saya daripada anak anak.
      jiwa anak anak saya meronta melihat bacaann lucu kek gitu kwkwkwkw

      Hapus
    3. Cocok juga buat belajar bahasa Inggris anak2 yaa Mom... buat emaknya memperlancar cas-cis-cusss hehe

      Hapus
  20. Waa,,indikator baca kita tiga terbawah di negara asean.. itu kenapa sebabnya ya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Skuyy kita benahi minat baca anak Indonesia ya, dimulai dr anak sendiri yaa

      Hapus
  21. Saya pribadi sangat merasakan beragam manfaat dari hobi membaca, Mbak Mia. bahkan saya belajar menulis juga, karena berawal dari hobi membaca. Dan akhirnya menulis jadi sumber penghasilan saya.

    Hanya memang generasi berbeda, Mbak. Perlu dikenali generasi juga. Karena zaman saya, itu generasinya gemar membaca. sekarang agak bergeser, maka kita harus terus mengajak mereka gemar membaca.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah tugas kita2 ya Mas yg udah jd orang tua, generasi kita beda ama generasi anak2 kita yaa

      Hapus
  22. Aplikasi Lets Read memang cocok untuk anak-anak ya, jadi ingin coba buat anak nih. Semoga suka dan minat bacanya bertambah juga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yoi Mbak Asih... kita mulai dari keluarga kita sendiri yuks

      Hapus
  23. Aku juga instal ini mbaa. Memang keren banget yaa. Sukaa banget ada aplikasi ini. Semoga sukses mba lombanya. Aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gambar2nya eye catching ya Mba Jihan... anak2 syukaaaa

      Hapus
  24. Thanks mom for sharing this. Sangat bermanfaat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Syipp, insyaallah berguna bagi anak2 bu qiqi dan pak qiqi kelak. aamiin

      Hapus
  25. membaca memang sangat bagus dan banyak manfaatnya, sayangnya kebiasaan membaca di negara kita belum teraplikasi dengan baik sejak kecil, karena membaca harus ditumbuhkan dari kecil. nah aplikasi Let's Read ini bagus banget menurut saya dikemas dengan digital dan konten yang menarik buat anak-anak ya mba, jadi mereka lebih tertarik karena sekarang anak-anak sudah mengenal teknologi jadi memanfaatkan sarana teknologi sangat tepat untuk menstimulasi minat baca mereka

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak Mei... Let's Read mengikuti perkembangan zaman ya

      Hapus
  26. Saya mau download juga ah, biar anak-anak makin terasah bahasa inggrisnya.
    Walau anak-anak masih lebih suka baca buku secara fisik dibanding lewat hp, nggak ada salahnya dikenalkan juga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, homeschooler Mom aja setuju nih hehe...

      Hapus
  27. Meluangkan waktu menemani anak membaca itu emang penting banget. Kalau kami rutinitas wajibnya sebelum tidur. Kadang dyah yang membacakan buku, kadang abinya bahkan sekrang tidak jarang malah duo AuRa yang cerita.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ririn dari bayinya kk bacain cerita, hasilnya usia 9 thn sekarang udah bs bikin buku cerita sendiri

      Hapus
  28. apapun yg sudah di berikan oleh pemerintah pasti minat baca warga indonesia selalu minim, gak heran kalo banyak orang baca hanya judulnya saja gak pedulu isinya.. miris

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihi... jadi reminder buat kita2 yaa Bang Rozi, ayo mulai dr diri sendiri

      Hapus
  29. Si abang suka bacaain cerita buat adiknya. Meskipun adik belum bisa membaca setidaknya dia sudah bisa mendengarkan cerita abangnya.
    Nah aplikasi ini wajib saya download. Untuk menyemangati adik agar bisa membaca.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Anak mesti belum pinter baca tp dia menyerap lho apa yg dibacain, dg sendirinya ntar jd pinter dan banyak kosa katanya. Anak saya yg no 2 gitu jg

      Hapus
  30. Anak-anak saya juga generasi Alfa Uni Mia. Generasi Alfa ini konon disebut generasi visual ya. Ekstremnya bisa dikatakan malas membaca, tapi lebih suka yg lebih experience. E-book misalnya. Kita sebagai orang tua perlu menyesuaikan diri dengan zaman mereka.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Noted generasi visual ya, gaya belajarnya juga lebih mudah dengan visual ya, kecerdasan visual (picture smart) juga kayak anak sulung saya

      Hapus
  31. Jadi gadget gak digunakan sebagai alat main game. Lebih dimanfaatkan sebagai hal positif ya kak. Let's read membuat anak menyukai membaca.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benul, Ichaa... insyaallah jd salah 1 upaya menumbuhkan minat baca anak2 kita yaa

      Hapus
  32. Aplikasi yang kerenn nih untuk anak generasi alfa, karena kebanyakan dari mereka sudah melek teknologi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gen Alfa ini yg paling melek teknologi daripada gen di atasnya

      Hapus
  33. Anak-anak Alpha emang bakal jadi yang paling keren nanti. Let's Read udah baca perkiraan itu dan bisa jadi pilihan terbaik bikin Alpha makin cerdas sejak dini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener Mbak,, scr Asia Foundation pasti bikin riset dulu sebelum launching ya

      Hapus
  34. Allhamdulillah aku juga udah ngenalin anak aku ke buku sejak dia bayi. Allhamdulillahnya usia 7 bulan dia udah tertarik ama buku. Ngomong-ngomong aku baru tahu lho mba aplikaai let's read ini. Jadi penasaran ama penampakannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Buat anak bayi ada banyak macam ya Mbak Yeni... Ada wordless picture book, buku bantal, dll

      Hapus
  35. Wah keren nih let’s read, jadinya anak-anak semakin rajin membaca ya. Apalagi menumbuhkan anak suka membaca itu terkadang bikin gemas ya haha. Tapi Alhamdulillah semoga adanya aplikasi let’s read ini anak-anak jadi semakin rajin membaca dan sukaa. Keren aplikasinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mba Steffi Alhamdulillah banget, anak saya sehari minimal baca 3 cerita di Let's Read ini, hehe

      Hapus
  36. Aku penasaran cara kak mia diatas yang mengatakan
    "membuat membaca menjadi momen yang menyenangkan"
    Harus banyak belajar untuk anak anak ku kelak heheehe
    Btw remaja banyak suka baca sih kak, tapi novel sama kek aku 🙈🙈 padahal bukan remaja lagi 😂

    BalasHapus
  37. Saya belum coba Let's Read, Mbak Mia...Selama ini lebih banyak pembiasaan membaca buku fisik pada anak-anak. Bagus sekali ini, sekalian mereka pegang gawai bisa membaca dengan banyak keunggulan yang dipunya.

    BalasHapus
  38. Setelah generasi Z, muncul generasi Alfa😁. Tapi bener, anak-anak Gen A ini paling mudah diajari lewat smartphone. Ponakan saya bisa membaca menulis karena sering WAan sama saya. Lucu sih, saya jadi belajar sabar ngobrol sama anak usia 5 tahun.

    Uniknya mereka belum bisa ngobrol panjang. Satu kata enter. Satu kata enter. Bikin notif numpuk hanya untuk baca satu kalimat, haha

    BalasHapus
  39. Wah ... Asyik ya ada aplikasi read let's. Tentunya akan sangat membantu buat para ibu2 untuk menumbuhkan minat baca pada anak.

    BalasHapus
  40. Iya kak bener banget nih anak2 generasi alfa sudah melek sama yang namanya teknologi, semoga anakku cocok sama let's read ini jadi pengen unduh juga tapi tetap diawasi bacanya kawatir malah main game hp dia hehehe

    BalasHapus
  41. Menarik banget aplikasinya. meski belum punya anak, tapi bisa buat belajar membaca bersama ponakan. Terima kasih untuk tulisannya mbak

    BalasHapus
  42. Membaca jadi kegiatan yg menyenangkan ya kak dng aplikasi lets read ini..jadi anaknlbh mudah paham dan tertarik membaca..

    BalasHapus
  43. Aku baru denger nih ada generasi Alfa. Generasi Indomaret ada nggak, yah? 😜😁 Setuju sih cara terbaik menumbuhkan minat baca anak adalah dengan memberikan contoh langsung kepada anak-anak kita. Dan cara tercepat membuat anak pintar adalah dengan membaca. 😍

    BalasHapus
  44. Kalau berkeluarga nanti akupun mau mengajarkan anak untuk terbiasa membaca, mulai dari buku cerita bergambar dulu pastinya. Enaknya jaman now buku digital bisa didapatkan dengan mudah ya mba

    BalasHapus
  45. Anak saya juga saya bacakan cerita dari aplikasi let's read. Full gambar yg bikin anak2 suka. Sekaligus mengenalkan gadget secara positif

    BalasHapus
  46. Aplikasi lets read ini tau bgt kebutuhan anak jaman skrg ya. Semua serba digital. Cuma kan sayang jika anak anak lebih ke main game atau hal2 sejenisnya. Kl di imbangi dengan membaca buku kadang bosan. Jd lets read solusinya

    BalasHapus
  47. belajar emang gak pandang tempat dan waktu lg ya kak, smuanya udah bisa belajar. termasuk lewat membaca. ada aplikasi baca juga namanya cabacaa kak. cm itu buat yg remaja ke atas sih hehe

    BalasHapus
  48. Tipikal anak sekarang memang kayaknya menyukai yang berbau gadget ya mba. Lebih mudah mengenalkan bacaan dengan menggunakan bantuan aplikasi Let's Read ini.

    BalasHapus
  49. Anak saya belum terlalu mencintai kegiatan membaca. Ini jadi PR saya untuk terus mengajarkan mereka hal itu. Aplikasi Let's Read ini bisa jadi solusi kegiatan membaca yang sesuai dengan jaman mereka.

    BalasHapus
  50. membaca memang sangat banyak manfaatnya, ya. beruntung sekali kalau kita bisa gemar membaca sejak dini.

    BalasHapus
  51. Aplikasi lets read memudahkan emak2 bacain buku dg cara yang menyenangkan, apalagi bisa diterjemahkan ke bahasa Indonesia-Inggris atau sebaliknya :) harus donlot nih.

    BalasHapus
  52. jadi kalau lahirnya tahun 2019 ini generasi apa ya kak? duuuh jadi pengen cepat2 buat rafa jadi demen baca. cusss lah download lets read abis ini.

    BalasHapus
  53. Aplikasi yang sangat membantu untuk menumbuhkan semangat dan minat baca pada anak. Karena Alfie belum punya anak, wajib unduh juga buat keponakan. Infonya keren, kak. Bagus.

    BalasHapus
  54. Wow, byk ya yg cerita aplikasi ini. Sudah niat mau unggah tp blm kesampean. Pas banget buat anakku , mereka butuh yg kayak ini, mengedukasi dan baik utk pertumbuhannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mbak, Aku dah coba unggah tp blm tak baca detailnya, mau tak pelajari dulu. Siapa tahu anak anak suka.

      Hapus
  55. Sama mbak. Let's Read ini andalanku sm adikku. Bikin dia bisa ngerem game dan mainan aplikasi grafis. Adekku masih kelas 3 SD jd pas bgt tak kenalin lets read ini, alhmdulillah senneng bgt dia :D

    BalasHapus
  56. aplikasi ini bakalan banyak membantu pastinya, tetapi frequensi anak membaca di gaway juga perlu dijadikan pertimbangan. Terkhusus karena gaway memiliki radiasi yang langsung ke mata

    BalasHapus
  57. Setuju sekali mbak, bahwa mendidik anak harus disesuaikan dgn zamannya.
    Kebiasaan baca memang gak bisa instan juga tercipta, harus pelan² kita kenalkan ke anak, bukan dgn cara memaksa.
    Aplikasi Let's Read ini bisa banget membantu anak lebih tertarik kpd bahan bacaan, bukan sekadar main game aja.

    BalasHapus
  58. Sejak pada kenal gadget aja kan ya Indonesia jadi pada gak suka baca. Dulu mah pada rajin, termasuk saya, seminggunpasti minimal 1 buku. Sekarang boro-boro, dah pindah ke hape.

    BalasHapus
  59. Keren, buku atau gadget hanya media saja. Terpenting bagaimana menumbuhkan minat baca anak. Walau secara pribadi, saya lebih suka baca dengan buku di banding gadget. Hehhe

    BalasHapus
  60. banyak sekali ternyata ya manfaat membaca bagi anak-anak itu, aku belom nyobain aplikasi ini tapi pernah lihat2 aja, kayaknya bagus sih buat dipakai sama anak-anak, dari gambar-gambarnya full color nah keponakan aku kalau dikasih cerita dari hp gini dia lebih tertarik dengerin dan itu pelan-pelan mendorong minat bacanya dia pengen bacain terus

    BalasHapus
  61. Wow keren aplikasi ini ya Mbak. Sepakat bahwa anak-anak kita didik sesuai dengan zamannya, jadi hadirnya aplikasi Let's Read pas banget kita berikan pada anak-anak ya?

    BalasHapus
  62. Anakku juga gen alpha berarti. Dulu, awal-awal aku gak worry waktu pertama kali dia ditunjukki video di yucub. Auto anteng. Sekarang kayaknya dia lebih menikmati dibacain buku atau main aja.

    Sama kayak mbak, prosesnya nggak instan. Aku mulai bacain dia dari umur kurang dari 2 bulan. Awalnya ya no respon. Lama-lama senang-senang sendiri dia.

    Aku juga pakai let's read ini buat cerita ke anakku mbak. Pilihan ceritanya buanyak. Ada berbagai bahasa juga. Sukak. :)

    BalasHapus
  63. Alhamdulillah.. Sekarang kita bisa ngasih bacaan beragam. Bisa dg buku fisik.. Bisa digital semacam lets read ini. Anak2 di rumah seneng baca Alhamdulillah.. Nggak pake otot ngajaknya karena tiap hari dari kecil udah diajak akrab sama buku.. :)

    BalasHapus
  64. Susahnya anak sekarang kalau uda dikasih gadged, uda gk mau melakukan apapun diluar aktivitas ngegamenya. Uda kecanduan maen game disuruh belajar susah minta ampun. Baru tau kalau ada applikasi membaca khusus anak-anak. Semoga bisa diajarkan dan diterapkan sama adek-adek dirumah.

    BalasHapus
  65. benar ya mbak, didiklah anak kita pada jamannya. Membangkitkan rasa suka membaca juga harus mengikuti perkembangan jamannya. Semangat untuk selalu membersamai anak-anak kita. mantap niy aplikasinya mbak,layak untuk dicoba

    BalasHapus
  66. Wah terima kasih sarannya untuk memperlancar bahasa Inggris anak dengan baca buku di Lets Read, baru saja saya putar otak ingin mengajar anak bahasa Inggris i rumah hehe

    BalasHapus
  67. Bagus nih aplikasi Let's read. Mau saya info untuk adik yang masih punya anak kecil.

    BalasHapus
  68. Let's read memang solusi bagi mereka yang kesulitan mendapatkan buku cetak tapi tetep suka baca atau membacakan buku. Anak saya slalu suka sama cerita di let's read, berharap suatu hari cerita emaknya nangkring di sana hehe

    BalasHapus
  69. Jangan yg anak2, yg udah dewasa pun kalau rajin baca kosakata bakal makin kaya y, Mbak :)
    Emang sangat banyak manfaat membaca
    Bersyukur sekarang ada aplikasi let's read yg disesuaikan dg karakter mayoritas generasi Alfa: melek teknologi sehingga "main" hape pun enggak melulu lihat youtube y Mb, tapi baca
    MasyaaAllah
    Semoga anak-anak kita menjadi insan tangguh yang cinta baca y, MB
    Aamiin

    BalasHapus
  70. Ada beberapa aplikasi Lets Read di IOS, tapi yang logonya gajah ini ngga ada mbak :( apa memang belum ada di IOS ya ?

    BalasHapus
  71. Ya ampun aku baru ingat kalau kemarin2 mau download aps ini, tapi lupa terus. Walau aku blm punya anak, tapi rencananya buat adik2ku yg masih kecil. Mereka suka membaca (tapi pada level yg banyak gambarnya, kayak komik). Kayaknya sih aps Let's Read! ini cocok ya Bu?

    BalasHapus
  72. Minat baca di negara Kita tergolong rendah, ya, Mbak. Memang iya untuk mengajak anak suka baca, perlu dicontohin dulu, saya suka bacain cerita di let's read, anakku suka dan kadang minta dibacain lagi.

    BalasHapus
  73. Let's read emang jempol. Aku yang baru pertama download aja kagum ngeliatnya. Bagus-bagus ebooknya. Gambar yang menarik, bisa download pula. Dan bener, membaca jangan jadi beban, buat dia senang ya mbak.

    BalasHapus
  74. Waah terima kasih mba, cuss donlot aaah... Semoga ya dgn begini tak lagi menganggap membaca itu membosankan justru menjadi aktivitas yg menyenangkan.

    BalasHapus
  75. Anakku juga suka dibacain Let's read. Terutama cerita yang bertema hewan. Suka lihatin gambar hewannya.

    BalasHapus

Pesan dimoderasi, terima kasih telah meninggalkan komentar yang santun. Sebab bisa jadi Anda dinilai dari komentar yang Anda ketikkan.