Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

7 Cara Bersosialisasi Di Masa Pandemi Agar Tetap Eksis

Beberapa bulan lalu saya pernah memposting artikel yang senada dengan artikel kali ini, yaitu cara asyik bersosialisasi. Bedanya dengan yang sekarang, judulnya adalah 7 cara bersosialisasi di masa pandemi agar tetap eksis. 

Pandemi yang belum tahu kapan akan berakhir

Saat saya menuliskan artikel ini, PPKM (Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) di seluruh Indonesia telah memasuki level 4 yang seperti diberitakan pada media TV oleh presiden, akan berakhir pada 9 Agustus 2021.

Entah sampai kapan pagebluk ini akan berakhir, namun yang pasti masa-masa seperti ini tidaklah menghalangi setiap orang untuk tetap produktif, bekerja dan menghasilkan karya sebagai bagian dari menjalani kehidupan sebagai khalifah (baca: pemimpin) di muka bumi ini.

Di antara sekian banyak yang mengalami perubahan drastis akibat pandemi adalah cara bersosialisasi antarteman, antar-rekan kerja, karib kerabat, maupun antar siapa saja di seluruh dunia Termasuk cara bersosialisasi yang saya terapkan di masa pandemi agar tetap eksis.

Mengapa sangat dianjurkan bersosialisasi secara jarak jauh dengan perantara teknologi informasi berbasis internet, guna menghindarkan diri dari kemungkinan terpapar Covid-19 dari orang-orang yang kita temui setiap harinya.

Cara bersosialisasi orang-orang zaman sekarang

Sebagaimana yang dilansir Avrist, berikut adalah media-media yang digunakan dalam berinteraksi bersama teman.

1. Video call

Yup, video call  bisa dilakukan dengan berbagai media seperti WhatsApp, Google Hangout, dan Zoom. Sebelumnya sebaiknya janjian dulu mau video call-an bareng di jam berapa, kalau perlu pakai dresscode (outfit) apa agar lebih seru bertatap mayanya.

video call
Video call / CNN Indonesia


2. Aktif di grup obrolan yang dirasa penting

Siapa sih yang di zaman sekarang grup obrolannya hanya satu? Pastinya banyak ya. Coba deh hitung, dari grup keluarga, pekerjaan, hobi, komunitas, RT/RW, dan sebagainya. Namun sebisa mungkin sih grup yang dimiliki benar-benar berfaedah dan dibutuhkan. Jika hanya menyita memori dan memberatkan ponsel lebih baik keluar saja.

3. Tur virtual

Selama pandemi beberapa grup chatting dan komunitas mengadakan virtual tour atau tur virtual. Hal ini menjadi suatu peluang untuk tetap berbahagia menyaksikan tempat-tempat wisata baru meski di rumah saja. 

Tak hanya obyek wisata, tur virtual dapat pula menjadi sarana memperluas wawasan mengenai suatu daerah. Seperti Komunitas ISB (Indonesian Social Blogpreneur) yang kerap menyelenggarakan tur daring seperti untuk kegiatan 17-an pada bulan Agustus, maupun tur online ke Garut beberapa waktu lalu. Seru, kan.

4. Saling mengirim kartu ucapan elektronik

Banyak sekali aplikasi yang mendukung pembuatan e-card atau kartu ucapan elektronik. Sebut saja Canva, PicsArt, Adobe Spark Post, Kinemaster, dan Muslim Cards Pro. Begitu ada momen hari raya misalnya, maka kartu-kartu menarik ini akan bersliweran di dunia maya. Sebagai pengganti bertemu dan bercanda langsung dengan kerabat dan rekan-rekan.

5. Ikut kelas belajar daring

Masa pandemi Covid-19 tak menghentikan langkah seorang pembelajar sejati. Kapan pun dan di mana pun ia akan terus menerus memperbaharui ilmu. Proses mengikuti kelas belajar ini semakin asyik jika bersama dengan teman-teman sekelas, sekursus, se-les atau sepembelajaran. 

Contohnya nih kayak saya yang sedang mengikuti Kelas Bunda Saleha Batch 1 di Institut Ibu Profesional. Di kelas BunSal, kami didorong menjadi ibu pembaharu, sang inovator sosial yang mampu berkontribusi memberikan solusi bagi permasalahan diri, keluarga dan masyarakat di lingkungan sekitar. Menarik, kan.

6. Olahraga online

Masa PPKM seperti ini siapa bilang tidak bisa bebas berolahraga dan menjadi alasan untuk pasif saja. Ada lho kelas-kelas olahraga bareng yang diselenggarakan secara online. Kamu tinggal searching kelas olahraga yang diinginkan. 

Ada kelas yoga online, zumba, senam aerobic, dan sebagainya. Selain bertambah bugar, kamu juga bakal nambah teman, kan. Yang punya tujuan sama sepertimu, ingin rutin berolahraga meski tidak keluar rumah.

7. Main gim daring 

Gim daring atau game online bahasa populernya, telah lama menjadi sarana bersosialisasi yang bikin tetap eksis di masa pandemi bahkan sebelum masa Covid-19. Khususnya di kalangan anak-anak muda yang ingin rileks sebentar dari sibuknya sekolah online. Anak laki-laki saya yang duduk di bangku SMP, memainkan gim Minecraft. 

Saya turut menyaksikan kala ia bermain game, mengeksplorasi dunia tak terbatas dan membangun berbagai macam hal mulai dari rumah, masjid, hingga istana yang megah. Nah, di ujung sana ada teman-teman game online-nya juga yang bersama-sama saling berkompetisi dalam membangun. Meski tak bersosialisasi secara intens, menurut saya bisa menjadi sarana belajar bahasa asing juga bagi anak.

Kesimpulan

7 Cara bersosialisasi di masa pandemi agar tetap eksis adalah dengan video call, chit-chat di grup obrolan, ikut tur virtual, saling mengirim kartu ucapan elektronik, ikut kelas belajar daring, olahraga online dan main gim daring. 

Saya sendiri lebih suka cara bersosialisasi nomor dua dan lima. Aktif di grup WhatsApp dan mengikuti kelas belajar daring buat ibu-ibu, agar senantiasa bisa meng-upgrade kapasitas.

Gimana, Teman-teman... ada tambahan lagikah kira-kira untuk cara-cara bersosialisasi di masa pandemi agar tetap eksis bersama kawan-kawan? Silakan ditambahkan di kolom komentar atau share mengenai pengalamanmu ya.

Salam, 
bersosialisasi bersama teman-teman di masa pandemi


















9 komentar untuk "7 Cara Bersosialisasi Di Masa Pandemi Agar Tetap Eksis"

  1. Pengaruh umur kita kak Mia .. jadi lebih suka yang nomer dua dan lima. Hihihi awak pun gitu. Kalo anak-anak emang suka kali game online atau gim daring. Memang ada positif negatifnya. Tapi yang penting gak berlebihan ya kak

    BalasHapus
  2. Grup di hpku semua terkait blog walking dan Ig jadi gak bisa dihapus kak Mia, makanya kemarin beli yg RAM nya besar biar aman, tp benar sih chat di grup bisa banyak menghabiskan waktu

    BalasHapus
  3. Wuah main game bareng ini memang lebih disukai oleh adik-adik saya yang hobinya main. Kalau saya malah nggak berani nyobain game bareng, takut keterusan main game karena dirasa semakin nyaman dan menyenangkan. Nah, yang tur virtual ini memang ada rencana. Palingan tinggal nyusun jadwal saja.

    BalasHapus
  4. Wag terasa banget efeknya skrgnya ya bisa curhat macem2, kalai tur virtual belum pernah coba kak pengen sih suatu waktu cari yg gratis2 dulu haha, owh ISB ada ya pengen coba ah, thx kak :D

    BalasHapus
  5. Mba Mia, kalo ada tur virtual lagi, saya mau dunk diajak.
    Seru keknya tu...

    BalasHapus
  6. Kelas on-line bertabur ya selama masa pandemi begini. Lumayan juga sih waktunya jadi kepake buat intake ilmu dan berbagai hal positif lainnya.

    BalasHapus
  7. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  8. Jadi banyak cara bersosialisasi dengan aman di masa pandemi ini ya kak. Arisan pun bisa via zoom. Lumayan mengurangi budget buat jajan, hehehe....

    BalasHapus
  9. Huhu selama pandemi memang aku mendem di rumah, mungkin Tujuan ku bukan sosialisasi kak tapi lebih kepada cari ilmu yg mmg aku perlukan dan otomatis akhirnya banyak teman dari kelas kelas yang diikuti, semoga pandemi lekas berlalu

    BalasHapus

Pesan dimoderasi, terima kasih telah meninggalkan komentar yang santun. Sebab bisa jadi Anda dinilai dari komentar yang Anda ketikkan.