Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kesan dan Kendala Menggunakan Google Classroom

Kesan Terhadap Google Classroom 

Tulisan ini berisikan kesan dan kendala penulis dalam menggunakan Google Classroom dalam mendukung proses pembelajaran daring di era pandemi, juga saat pertama kali mendaftar menjadi anggota komunitas Ibu Profesional sekitar akhir tahun 2017 dahulu. 

Kesan-dan-kendala-menggunakan-Google-Classroom
Google Clasroom / Google


Apa itu Google Classroom? 


Google Classroom atau Ruang Kelas Google bahasa Indonesianya, adalah layanan web gratis yang dikembangkan Google untuk mendukung pembelajaran daring di sekolah-sekolah, terutama di masa pandemi Covid-19 sekarang ini, yang menghindari untuk sementara pembelajaran tatap muka di sekolah dan kampus-kampus. 

Tujuan utama layanan dalam Google Classroom ini adalah untuk menyederhanakan proses berbagi file antara guru dan siswa atau antara dosen dan mahasiswa. 

Fitur apa saja yang tersedia di Google Classroom? 


Google Classroom bisa dikatakan layanan pembelajaran yang cukup lengkap mengingat banyaknya fitur yang tersedia di dalam satu aplikasinya. Google Classroom menyatukan fitur-fitur Google yang sebelumnya terpisah-pisah. Apa saja, berikut penjelasannya: 

1. Google Drive 


Google Drive merupakan layanan penyimpanan daring milik Google, ekstensi dari Google Docs dan akan mengganti URL docs Google.com dengan drive.google.com setelah diaktifkan. 

2. Google Docs, Google Sheets dan Google Slides 


Google Docs, Google Sheets dan Google Slides yang merupakan layanan pengolah katan, lembar sebar (kuesioner) dan sebagainya yang sangat membantu untuk mendukung pekerjaan penulisan. 

3. Google mail 


Google mail atau gmail adalah layanan surel milik Google, biasanya segala sesuatu update terkait Google Classroom akan diberitahukan melalui email ini. 

4. Google Calendar 


Goole Calendar adalah aplikasi web pengelolaan waktu dari Google yang sangat berguna untuk membantu penjadwalan dalam proses pembelajaran antara guru (dosen) dan siswa (mahasiswa). 


Cara mengoperasikan Google Classroom 


Cara menggunakan atau mengoperasikan Google Classroom yaitu dengan mengundang peserta kelas untuk bergabung dengan kelas melalui penyebaran kode pribadi atau kode kelas. Agar peserta didik bisa masuk ke dalam ruang kelas Google. 


Cara lain bisa dengan diimpor secara otomatis dari domain sekolah. Setiap kelas membuat folder terpisah di drive masing-masing. Siswa dapat mengirimkan PR nya untuk dinilai oleh guru. Google Classroom memungkinkan pengguna mengambil foto dan melampirkan tugasnya, berbagi file dari aplikasi lain, dan mengakses informasi secara luring. Guru atau dosen dapat memantau kemajuan untuk setiap siswa dan setelah dinilai, ada kolom komentar tempat kedua belah pihak bisa tetap saling berinteraksi. 

Kendala Umum yang Kerap Dihadapi dalam Menggunakan Google Classroom 


Sejauh ini tidak ada kendala yang cukup berarti mengingat praktisnya menggunakan Google Classroom ini. Namun sambungan internet yang stabil amat diperlukan untuk mengakomodasi tersedianya layanan Google Classroom dengan baik. 

Saya memutuskan bergabung di kelas Institut Ibu Profesional di akhir tahun 2017 lalu. Setelah melihat postingan status Facebook teman sepengajian saya dahulu. Seingat saya sempat memperoleh dan mengisi Google form-nya dua kali. Alhamdulillah dapat diinvite juga ke kelas pra matrikulasi. Setelah melaksanakan kewajiban memahami Code of Conduct di WAG dan mentransfer kewajiban investasi sebesar seratus ribu rupiah, saya pun tergabung ke dalam kelas matrikulasi yang sekarang. 

Ini adalah kelas daring keenam yang saya ikuti. Pertama, Wonderful Writing Class (WWC) bersama Cahyadi Takariawan, kedua, pelatihan online membuat buku ajar dengan narasumber Dr. Ngainun Naim. Kelas ketiga, menulis efektif yang diasuh oleh Ibnu Wahyudi, dosen FPIB UI. Kemudian kelas online menulis artikel untuk jurnal internasional yang diampu oleh Dr. Nurmala, dan yang sedang saya ikuti (kelasnya belum berakhir), menulis dari nol hingga jadi buku, oleh. M. Husnaeni. Kelas-kelas online kedua sampai kelima, semuanya diselenggarakan oleh Dr. Amie Primarni, sejawat yang mendirikan grup FB Dosen Menulis. Kelas-kelas tersebut diadakan di WAG dan Telegram. 

Uniknya, dari sekian kelas yang telah saya ikuti, baru kelas Matrikulasi IIP Batch 5 ini yang menggunakan fasilitas aplikasi Google Classroom. Hal ini merupakan sesuatu yang menarik dan mutakhir bagi dunia belajar secara online yang saya rasakan. Telah lama aplikasi Google Drive menganggur di ruang HP saya tanpa tahu cara mengoperasikannya dengan benar. Dengan adanya kelas ini menjadikan optimal aplikasi yang sudah tersedia di gadget saya. 

Kesan khusus saat menggunakan Google Classroom sebagai matrikan Ibu Profesional


Adapun kesan saya terhadap Google Classroom, sudah saatnyalah memang memakai aplikasi ini. Membuka ruang kelas di GC dengan sistem pemberian materi dan penugasan paperless dan terpadu. Meski saya masih di speed duapuluh (kalau naik kendaraan, masih sangat lambat), tapi dengan belajar bersama rekan-rekan yang lain, dipandu fasilitator Kak Novita Ratna Dewi dan ketua kelas yang terpilih, insyaAllah menambah semangat dan motivasi untuk terus meningkatkan kemampuan diri, memberantas gaptek yang biasanya lekat pada ibu-ibu. 

Walaupun sehari-harinya saya berprofesi sebagai dosen PNS L2Dikti yang ditempatkan di PTS, tidaklah menjadi jaminan saya selalu update dengan perkembangan aplikasi belajar dewasa ini. Pengetahuan saya tentang kuliah online baru sedikit. Sebatas mengirimkan email tugas-tugas, mengunggah dan mengunduh materi. Masuk ke tautan Materi Channel di Telegram, menscanning barcode Whatsapp Web dan Telegram Web di PC. Masih jauh ketinggalan dibandingkan teman-teman yang lain. 

Semoga kedepannya saya bisa mengikuti dengan baik semua materi yang diberikan di GC Matrikulasi IIP Batch 5 ini. Tidak telat memenuhi tenggat waktu penyetoran tugas, hadir dalam kelas WAG dan berpartisipasi aktif, berproses bersama kawan-kawan. Visi kami sama yaitu menjadi ibu profesional yang bisa memberikan pengasuhan terbaik bagi anak-anak, dan jadi istri yang salehah pula bagi suami. 


Kendala khusus saat menggunakan Google Classroom


Adapun kendala yang saya hadapi dalam memakai GC adalah kurang paham letak ruang berbagai macam fitur yang terdapat di dalamnya. Barangkali karena GC saya tersetting bahasa Indonesia sedangkan tutorial yang dibagikan di WAG dengan istilah berbahasa Inggris. 

Meski mengerti sedikit namun tetap belum memahami seluruhnya, mungkin karena belum terbiasa menggunakannya. Kata ibu saya, pepatah mengatakan, ala bisa karena biasa. Mudah-mudahan untuk waktu-waktu selanjutnya saya sudah mahir menggunakan GC ini hingga dapat memenuhi semua tugas yang diinstruksikan. 

Satu hal teknis lainnya, kondisi saya yang masih merawat anak keempat kami usia tujuh bulan, membuat saya jadi lebih nyaman menulis menggunakan HP. Sementara tampaknya, menulis di laptop lebih dianjurkan agar bisa cepat menguasai seluk beluk GC ini. 

Syukurnya teman senasib saya banyak di kelas. Bahkan ada yang hamil besar akan melahirkan, ada yang dalam masa nifas, ibu bekerja yang sedang punya bayi seperti saya, sesama ibu menyusui ASI Ekslusif, ibu dengan anak lebih dari satu, dan lain-lain. Kesamaan kondisi ini sepertinya menyatukan kami secara emosional. Demi satu tujuan, menjadi ibu profesional. 

Kesimpulan 


Kesan menggunakan Google Classroom baik sebagai penilai (guru/dosen) maupun sebagai peserta adalah praktis, efisien dan cocok sekali untuk mendukung proses pembelajaran secara daring di era pandemi seperti sekarang ini. 

Kendala yang dihadapi masih terkait dengna koneksi internet di daerah masing-masing siswa (peserta didik) yang terkadang masih byar-pet sehingga update informasi yang diberikan guru/dosen di dalam ruang kelas Google terlambat masuk atau bahkan tidak masuk sama sekali. 

Salam literasi 
kesan-dan-kendala-memakai-googleclassroom


#Matrikulasi IIP Batch 5 
#Sumatera Utara 
#Institut Ibu Profesional 



4 komentar untuk "Kesan dan Kendala Menggunakan Google Classroom"

  1. wah pengalaman baru juga untuk saya google classroom ini, baru tau loh, makasih mba reviewnya. berguna untuk nambah pengetahuan hihi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama2 Mba Steffi, insyaallah akan saya tuliskan review lengkapnya.

      Hapus
  2. Sampai sekarang malah anak saya yang lebih mahir pakai Google class room, kalau saya bingung :) pernah sekali harus meeting dengan guru dan diminta isi absen bingung sendiri akhirnya manggil anak saya buat ngisinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tidak apa-apa, orang tua memang harus mau belajar dari anak ya

      Hapus

Pesan dimoderasi, terima kasih telah meninggalkan komentar yang santun. Sebab bisa jadi Anda dinilai dari komentar yang Anda ketikkan.