Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Komunikasi Produktif Dengan Royyan: Sebuah Observasi

Sumber foto: dok. pribadi.
Royyan asyik bermain magic straw

Sepuluh hari sudah saya mencoba menerapkan cara berkomunikasi produktif dengan si anak nomor dua, Faqih Ahmad Royyan.

Selama itu pula saya membangun kedekatan agar lebih akrab lagi dengan Royyan. Memahami gaya komunikasinya dan mendeteksi juga kekeliruan saya dalam berkomunikasi dengannya.

Adapun beberapa hasil observasinya sebagai berikut:

1. Ketika saya berhasil mengendalikan emosi, ternyata Royyan pun berusaha memperbaiki kesalahan yang diperbuatnya.
2. Menurunkan intonasi suara dan berusaha menghadirkan wajah yang ramah, amat sangat membantu menyampaikan sesuatu ke anak.
3. Dengan memahami bahwa lawan bicara adalah seorang anak dengan segala kemampuan dan keterbatasannya, saya kembali tersadar, untuk mengerti gaya komunikasi anak.
4. Sebenarnya anak tahu kalau ibunya berupaya untuk bersikap baik padanya. Saat kita tampilkan niat baik itu, insyaAllah anak akan mengerti dan mencoba menyukseskan juga komunikasi produktif.
5. Ibu mesti berjiwa besar mengakui kesalahan yang telah dilakukan pada anak. Saya mengubah total cara berkomunikasi dengan anak.

Salah satu kekeliruan saya adalah menyamaratakan anak dengan mahasiswa yang saya hadapi di kampus. Padahal, saya sendiri tahu bahwa antara dua usia tersebut, sangat berbeda gaya komunikasinya.

Hal ini menjadi pelajaran penting bagi saya. Semoga kesalahan yang lalu tidak akan terulang lagi. Dan saya bisa komitmen dan konsisten menerapkan komunikasi produktif ini.

Salam Ibu Profesional

#day11
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Posting Komentar untuk "Komunikasi Produktif Dengan Royyan: Sebuah Observasi"