Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Karya Ririn 9

Masih dengan karya empat dimensinya. Ririn menuliskan semacam potongan catatan bertuliskan, "Sayangilah Ayah dan Umi kalian."

Saya membacanya dengan tersenyum. Ririn menuliskannya setelah kami bertiga, Ririn, Royyan dan Umi baru saja bercerita tentang kisah anak yatim piatu. Ririn tergugu tak berani berkata-kata.

Saya jelaskan kalau semua makhluk yang hidup pasti akan mati. Kucing mati, bunga mawar di pot bunga halaman depan juga mati.

Maka satu saat ayah dan umi pun akan meninggal dunia. Seperti atok dan nenek yang ia saksikan proses persiapan pemakamannya dahulu.

Ririn takut mendengarnya. Takut berpisah dengan orang tuanya. Takut tak mendapatkan kasih sayang lagi seperti hari-hari ini.

Namun saya tenangkan, kematian itu hanyalah pintu menuju alam lainnya. InsyaAllah setelah alam barzakh, setelah manusia dihitung amal kebaikannya, semuanya akan berkumpul kembali di surga. Tempat yang penuh kenikmatan.

Seulas senyuman terbentuk di bibir mungil merah jambu gadis kecilku. Kami telah pernah membahas tentang surga dan neraka. Selalu, jika membicarakan surga, ia sangat bersemangat menimpali keterangan saya.

 Jangan pernah takut dengan kematian, Nak. Karena itu pasti akan sampai pada kita. Takutlah pada Allah, takut tidak maksimal berbuat kebaikan. InsyaAllah Ririn anak salehah, anak yang bercita-cita menjadi penghuni surga. Semangat ya, Nak.

Salam buprof

#harike16
#gamelevel3
#kuliahbundasayang
#familyproject
#myfamilymyteam

Posting Komentar untuk "Karya Ririn 9"