Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Selamat Berpisah Ramadan, Tahun Depan Kunjungi Kami Lagi

Ada rasa haru yang menyeruak di dalam dada, menerima kenyataan bulan istimewa perlahan pergi meninggalkan umat manusia. Bulan spesial karunia dari Allah kepada hamba-Nya dan hanya dihadiahkan kepada umatnya Nabi Muhammad SAW. 

selamat jalan Ramadan

Suatu saat sembari duduk-duduk bersama Rasulullah SAW sahabat-sahabat bertanya kepada sang baginda, "Ya Rasulullah, engkau pernah mengatakan bahwa usia umatmu pendek tak sepanjang usia umat nabi-nabi Allah lainnya. Lalu bagaimana kami bisa menyamai amal ibadah mereka sementara usia kami tidak panjang seperti mereka?"

Rasulullah SAW tersenyum penuh kasih kepada para sahabat perindu surga. Lalu membacakan firman Allah SWT berikut:

"Sesungguhnya Kami telah menurunkan pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apa malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari malam seribu bulan." (Q.S. Al Qadar: 1-3)

Sebenarnya jauh sebelum sahabatnya menanyakan, Rasulullah SAW telah lebih dahulu mengkhawatirkan tentang hal ini. Abi Mas'ab yaitu Ahmad Ibnu Abi Bakar Azzuhri mengatakan dari Malik telah sampai kepadanya bahwa Rasulullah SAW diperlihatkan kepadanya usia-usia manusia yang sebelumnya dari kalangan umat terdahulu, atau sebagian dari hal tersebut menurut apa yang dikehendaki oleh Allah. 

Nabi Adam AS yang berusia seribu tahun dan Nabi Nuh yang wafat di usia 950 tahun. Sementara Nabi Muhammad SAW tutup usia 63 tahun. Demikian pula sabda beliau mengenai usia umatnya,

"Usia umatku antara enam puluh dan tujuh puluh tahun. Sedikit dari mereka yang melampauinya." (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Amat sangat jauh perbedaan antara usia nabi-nabi sebelumnya dengan usia Rasulullah SAW beserta umatnya. Rasulullah khawatir bagaimana mungkin umatnya akan menyamai tingkatan amal umat-umat nabi sebelumnya sementara usia mereka hidup di dunia ini pendek sekali. Maka Allah SWT meyakinkan bahwa ada satu bulan yang di dalamnya terdapat banyak keberkahan dan terdapat malam yang lebih hebat dari malam seribu bulan.

Secara matematika jika disetarakan dengan usia, seribu bulan sama dengan 83 tahun. Sehingga bila usia umat Nabi Muhammad 63 tahun maka memperoleh tambahan sebanyak 83 tahun menjadi 146 tahun. Kesempatan yang berharga untuk meningkatkan amal kebaikan. Maka demikianlah bernilainya bulan Ramadan di mata umat Nabi Muhammad mengingat di dalamnya ada malam lailatul qadar. Menjadi semacam kompensasi dari Allah atas pendeknya usia kita, umat Nabi Muhammad.

selamat jalan ramadan
Masjid Agung Medan yang direnovasi / Tribunnews

Rasa Tak Ingin Berpisah dengan Ramadan

Begitu luar biasanya keutamaan bulan Ramadan ini sampai Rasulullah SAW bersabda:
“Seandainya umat manusia mengetahui pahala ibadah di bulan ramadhan, maka niscaya mereka akan meminta agar satu tahun penuh menjadi ramadhan.” (HR. Tabrani, Ibnu Khuzaimah dan Baihaqi)."
Mengapa terasa berat berpisah dengan bulan Ramadan?
  1. Ramadan adalah bulan pembakaran dosa, sesuai arti katanya "ramadhan" panas, kering, membakar, kerongkongan orang-orang yang sedang berpuasa terasa kering karena dahaga yang amat sangat. Di saat itulah dosa-dosa orang yang berpuasa diampuni Allah SWT, agar saat bulan Syawal tiba, ia kembali fitri (suci) laksana bayi tanpa dosa yang baru saja dilahirkan ibunda.
  2. Ramadan adalah kepalanya para bulan (sayyidusy syuhur) dalam setahun. Kalau hari Jumat disebut sebagai kepalanya hari (sayyidul ayyam), maka Ramadan adalah penghulunya bulan-bulan, bulan paling dinantikan sepanjang setahun.
  3. Ramadan bulan diturunkannya kitab suci Alquran (syahrul quran). Maka memperbanyak membaca Alquran sangat dianjurkan di bulan Ramadan.
  4. Ramadan bulan mustajab, bulan dikabulkannya doa-doa. Di bulan penuh kerinduan ini, disunnahkan berdoa sebanyak-banyaknya. Membisikkan segala keluh kesah di dada. Menyandarkan seluruh persoalan hidup hanya kepada Allah, memohon diberikan jalan keluar dari permasalahan hidup.
  5. Ramadan bulan dibukakannya pintu surga dan ditutupnya pintu neraka. Bermakna, dianugerahkannya kesempatan untuk lebih banyak beramal saleh dan diberi kekuatan untuk menghindarkan diri dari berbuat maksiat. Sebab setan-setan dibelenggu, diikat, untuk memudahkan manusia dengan leluasa meningkatkan kebaikan-kebaikannya.
  6. Ramadan bulan dilipatgandakannya pahala sebanyak 700 kali lipat dari biasanya. Di bulan ini jangankan mendirikan salat tarawih dan tadarrus Alquran, tidurnya orang yang berpuasa pun dihitung sebagai ibadah. Sebab dengan dengan beristirahatnya ia insyaallah akan menambah energi untuk kembali menjalankan ibadah, menghidupkan malam-malam Ramadan.
  7. Ramadan memiliki satu malam yang dahsyat di antara sepuluh malam terakhirnya, yaitu malam yang lebih baik dari seribu bulan yaitu lailatul qadar. Sebagai wadah meraih kemuliaan umat nabi Muhammad meski usianya tak sepanjang usia umat nabi-nabi lainnya.
Tentunya masih banyak lagi fadhilah (keutamaan) dari bulan Ramadan sehingga amat berat bagi orang-orang yang mengetahui untuk melepas kepergiaan bulan mulia ini. Sebab tidak ada yang bisa menjamin apakah di tahun depan kita masih diberikan usia lagi untuk kembali menikmati jamuan pahala dari Allah SWT seperti Ramadan tahun ini. Selayaknya melantunkan lagi doa ini:
Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Syaban dan sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan”. ( HR. Thabrani dan Baihaqi)

Selamat jalan bulan favorit, selamat berpisah Ramadan yang berkesan, tahun depan kunjungi kami lagi. Izinkan kami bersua kembali dengan bulan Ramadan yang lebih baik lagi keadaannya dari tahun ini ya Rabbana. Aamiin yaa rabbal 'aalamiin.

selamat jalan bulan ramadan


Salam,
selamat jalan Ramadan


Referensi:

https://kalam.sindonews.com/read/32044/68/lailatul-qadar-kompensasi-usia-umat-nabi-muhammad-yang-pendek-1589616326

https://web.facebook.com/penerbitjabal/posts/usia-umatku-antara-enam-puluh-dan-tujuh-puluh-tahun-sedikit-dari-mereka-yang-mel/493748984004822/?_rdc=1&_rdr

 https://www.uin-antasari.ac.id/menjadikan-ramadhan-sepanjang-tahun/

 https://minanews.net/ramadhan-bulan-pembakaran-dosa-dosa/


27 komentar untuk "Selamat Berpisah Ramadan, Tahun Depan Kunjungi Kami Lagi "

  1. Aamiin ... Semoga kita semua diberi kesempatan untuk kembali menikmati Ramadan tahun depan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin yra... jadi terharu ya

      Hapus
    2. Aamiin.. doa yang selalu saya panjatkan ketika ramadhan mau pergi. Dan doa ketika bulan Rajab sudah datang.

      Hapus
  2. Amin, semoga semua kita disehatkan dan bisa berjumpa kembali pada ramadhan-ramdhan tahun depan

    BalasHapus
  3. Selamat Hari Raya Idul Fitri untuk Mia & Keluarga ya. Semoga kita semua bertemu lagi dengan Ramadan, tahun depan, tanpa Covid 19. Aamiin.

    BalasHapus
  4. Aamiin yaa robbal 'aalamiin...sedih ya , hanya tersisa 2 hari lagi
    Rasanya enggan berpisah
    Belum cukup amal dikerjakan di bulan Suci ini

    BalasHapus
  5. Aku mewek kak Mia, begitu sadar ini adalah hari terakhir puasa Ramadhan tahun ini. Hiks rasanya mengharu biru apalagi kita berpuasa di tengah keadaan yang memprihatinkan dengan pandemi yang melanda negeri .semoga tahun depan kita bertemu Ramadhan yang lebih semarak, aamiin

    BalasHapus
  6. Tabakkallahu minna wa minkum kk mia. Semoga kita bisa bertemu dengan Ramadhan di Tahun depan ya kak. tentunya dengan suasana yang meriah seperti dahulu.

    BalasHapus
  7. Minal aidin walfaidzin Uni Mia. Meski suasana Lebaran tahun ini berbeda, semoga tidka mengurangi rasa bahagia dan syukur kita karena telah menjalani satu lagi rukun Islam yang diperintahkan Allah SWT.

    BalasHapus
  8. Iya sedih nih tidak bisa menikmati suasana Ramadhan lagi tapi senang bisa ketemu lebaran juga..walau lebaran berbeda suasananya tapi hati bahagia karena insya Allah semoga Allah mengampuni semua dosa kita...

    BalasHapus
  9. Maaf lahir batin ya bu dosen...
    Smg kita semua dipertemukan di ramadan berikutnya

    BalasHapus
  10. Sedih meninggalkan ramadhan semoga tahun depan bisa ketemu lagi dengan suasana yang seperti biasa normalnya yah aamiin. Mohon maaf lahir dan bathin

    BalasHapus
  11. Hari ini ya hari terakhir Ramadan tahun ini. Bakalan kangeeen banget hhuhu semoga diberi kesempatan buat bertemu lagi nanti :)

    BalasHapus
  12. Sesedih itu pisah sama bulan Ramadhan :" apalagi tahun ini sunyi sekali

    BalasHapus
  13. Ramadhan kemarin tuh rasanya terasa cepat banget berlalu. Hari pertama ke hari berikutnya, sampai dengan hari ke-30. Ada rasa senang karena ibadah dan Tarawih terasa begitu ringan, tapi juga ada rasa sedih karena setiap muslim pasti sedih ditinggalkan oleh Ramadhan. Semoga Allah masih mempertemukan kita kembali dengan Ramadhan berikutnya. Aamiin.

    BalasHapus
  14. Maaf Lahir Batin ya mbak..semoga kita dipertemujan dengan Ramadhan tahun depan Amin YRA

    BalasHapus
  15. Semoga tahun depan kita dipertemukan dengan Ramadhan dalan keadaan yang lebih baik lagi. Aamiin

    BalasHapus
  16. Ramadhan berasa singkat sekali ya Mbak. Perasaan baru saja dimulai, eh tau tau dah pergi aja digantikan bulan berikutnya. Semoga kita bisa bertemu kembali dengan Ramadhan berikutnya dalam kondisi yang jauh lebih baik.

    BalasHapus
  17. memang berat banget ya mba meninggalkan ramadah tuh, subhannalh. semoga tahun depan masih bisa disempatkan bertemu. Aamiin.

    BalasHapus
  18. Berpisah untuk kembali, Ramadhan tahun depan pasti kan hadir, semoga tahun ini kita diberi kesehatan dan semangat menghadapi hari

    BalasHapus
  19. Semoga tahun depan kita masih diberikan kesempatan berjumpa kembali dengan Ramadhan oleh Alla 'Azza wa Jalla ya Mbak. Rasanya Ramadhan kali ini tidak maksimal, bukan karena pandemi, tapi bagi sebagian kita, saat tak bisa ke mesjid ternyata berpengaruh besar dalam semangat dalam beribadah.

    BalasHapus
  20. Ramadhan kali ini terasa begitu special karena kegiatan banyak di dalam rumah. persiapan idul fitripun nggak seberapa ngoyo seperti tahun-tahun sebelumnya. Andai setiap bulan bisa seperti bulan ramadhan terus ya kak, ini tanpa sadar sudah kehilangan bulan yang penuh berkah

    BalasHapus
  21. Sedih banget rasanya memang berpisah dengan Ramadan. Saya merasa bulan Ramadan lalu belum maksimal melaksanakan ibadah. Mana haid saya ketemu di awal dan di akhir ramadan, jadi banyak bolong deh :')

    BalasHapus
  22. tahun ini berasa sedih banget
    tapi sekaligus banyak-banyak introspeksi diri :'(

    BalasHapus
  23. Rasanya belum berhasil dapat Lailatul Qadar dan Ramadan sudah pergi lagi. Semoga tahun depan bisa jumpa Ramadan lagi.

    BalasHapus
  24. Ramadan tahun ini memang agak bikin mellow. Tapi, bener-bener dididik banget rasanya buat meyakini takdirNya tanpa mengeluh selama pandemi ini. Semoga kita bisa bertemu Ramadan di tahun berikutnya ya, kak. Aamiin allahumma aamiin

    BalasHapus
  25. Semoga kita semua bisa bertemu bisa ketemu lagi dengan bulan ramadan bulan yang penuh rahmat. memang ramadhan ini sedikit berbeda dari bulan ramadhan sebelumnya, semoga ramadhan berikutnya lebih baik lagi baik itu dari dari segala hal.

    BalasHapus

Pesan dimoderasi, terima kasih telah meninggalkan komentar yang santun. Sebab bisa jadi Anda dinilai dari komentar yang Anda ketikkan.