Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Membuat Makalah Yang Baik

Menyusun makalah hukum pada dasarnya sama saja dengan membuat makalah pada disiplin ilmu lainnya. Perbedaannya terletak pada ragam bahasa yang digunakan. 

Perkembangan ilmu dan teknologi membawa dampak terhadap perkembangan bahasa di bidang ilmu masing-masing. Sehingga ada dikotomi bahasa Indonesia sesuai dengan banyaknya istilah yang digunakan di dalam bidang tersebut.

Menurut pandangan ahli linguistik, setiap bidang ilmu memiliki ciri kebahasaannya sendiri-sendiri, terutama dalam hal istilah yang hanya digunakan dalam bidang ilmu tersebut. Namun tetap menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasinya.

Menyusun Makalah Hukum
Halodoc

Ragam bahasa hukum misalnya, sama seperti ragam-ragam bahasa lainnya, yang juga merupakan bahasa ilmiah, jadi harus memperhatikan struktur atau kaidah bahasa Indonesia yang baku. Hal inilah yang menegaska bahwa bahasa hukum tidak mengedepankan gaya bahasa tetapi menekankan pada kepastian hukum.

Demikian pula dalam menyusun makalah. Meski memiliki ciri kebahasaannya sendiri, makalah yang dibuat oleh mahasiswa fakultas hukum mestilah berpedoman pada aturan penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Artikel ini akan memaparkan tentang cara membuat makalah yang baik. Sebelum melangkah lebih harus bisa membedakan terlebih dahulu makalah, paper, dan artikel ilmiah pada suatu jurnal.  Ketiga bentuk karya ilmiah ini hampir serupa namun tak sama. Sementara karya ilmiah lain seperti laporan penelitian, skripsi, tesis dan disertasi cukup memiliki perbedaan yang signifikan.

Makalah

Makalah merupakah naskah yang sistematik dan utuh, berupa garis-garis besar (outlines) mengenai suatu masalah, dan ditulis dengan pendekatan satu atau lebih disiplin keilmuan tertenu. Baik itu menguraikan pendapat, gagasan maupun pembahasan dalam rangka pemecahan terhadap suatu masalah.

Paper

Paper adalah sebutan khusus untuk makalah di kalangan akademisi (mahasiswa) dalam kaitannya dengan pembelajaran dan pendidikannya sebelum menyelesaikan jenjang studi. Biasanya paper sebagai salah satu komponen yang dipersyaratkan jika seorang hendak lulus dalam menempuh suatu mata kuliah.

Artikel Ilmiah

Aritkel ilmiah adalah makalah yang mengalami variasi dan adaptasi tertentu yang dipublikasikan melalui suatu jurnal ilmiah atau penerbitan khusus lain, ditulis dengan struktur, format dan sistematika yang sama dengan makalah.

Menyusun Makalah Hukum
Mhimedik[dot][com]

Komponen Makalah

Penulisan makalah harus disesuaikan dengan kebijakan yang telah ditentukan oleh pihak yang meminta makalah. Misalnya dosen, menugaskan kepada mahasiswa untuk membuat makalah dalam bahasa Inggris, atau disetorkan via surel, tenggat waktu enam hari kerja, dibuat oleh kelompok, invidual dan sebagainya.

Makalah lazim bertujuan untuk lebih mendalami suatu topik tertentu secara rinci. Dimaksudkan agar pemahaman mahasiswa terhadap suatu topik bahasan menjadi "semakin menusuk ke dalam".

Ilmu yang baik itu bukan seperti lautan yang luas dan lebar, namun idealnya seperti sumur yang menyempit, menusuk ke dalam. Di titik inilah manfaat makalah agar keilmuan menjadi semakin dalam. Hal ini sejalan dengan kompetensi yang terspesialisasi yang harus dimiliki kaum intelektual.

Tidak perlu ahli di semua bidang, istilahnya M.Si (Master Segala Ilmu), tahu semua informasi, justru hal itu mengindikasikan sindrom Fomo (Fear of Missing Out). Takut ketinggalan informasi. Padahal jika tidak terkait dengan  keahlian kita, biarkan saja info itu berlalu, toh kita tidak dirugikan.

Panduan penulisan tata bahasa, meski dirasa tidak substansial menyangkut pada makalah, namun jika tidak diindahkan dapat berakibat penolakan terhadap makalah. Maka sebaiknya catat baik-baik, penuhi aturan yang diminta dosen. Biasanya hal ini sudah clear pada pertemuan pertama, yaitu pada sesi kontrak perkuliahan.

Secara umum, setiap makalah wajib memuat hal-hal sebagai berikut:
  1. Judul
  2. Latar belakang masalah
  3. Tujuan penulisan makalah
  4. Metode penulisan
  5. Pembahasan/analisis masalah
  6. Kesimpulan
  7. Saran
  8. Daftar Pustaka
Sebaiknya membuat makalah jauh-jauh hari sebelum deadline agar lebih leluasa mengeditnya kembali dan kemungkinan menemukan referensi baru yang lebih lengkap. 

Demikian ulasan mengenai cara membuat makalah yang baik, tipsnya semakin sering membuat makalah orisinal sendiri maka akan semakin mahir pula seorang mahasiswa menyusun makalahnya. Sampai jumpa di artikel selanjutnya.


Referensi:

https://dosen.ikipsiliwangi.ac.id/wp-content/uploads/sites/6/2018/03/MODUL-PENULISAN-KARYA-TULIS-ILMIAH.pdf

Jejen Musfah, 2016, Tips Menulis Karya Ilmiah, Kencana, Jakarta, hlm. 82

Lilis Hartini, 2014, Bahasa dan Produk Hukum, Rineka Cipta, Bandung, hlm. 8








6 komentar untuk "Cara Membuat Makalah Yang Baik "

  1. Jadi inget zaman sekolah dulu beberapa kali dapet tugas bikin makalah.Ternyata cukup bermanfaat saat menjadi blogger ini ya kak. Soalnya intinya serupa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siap ilmu menulis makalah dulu bermanfaat buat nulis blog ya Dyah

      Hapus
  2. Jadi ingat dulu waktu kuliah disuruh bikin makalah. Intinya memang harus banyak baca, tau materi yang ingin ditulis, dan harus makin runcing di pembahasan. Biar yang baca lebih paham ya kak. Mantap memang bu dosen satu ini.

    BalasHapus
  3. Bahas makalah teringat waktu kuliah dulu kak, biasanya mengerjakannya dg kelompok bareng teman-teman

    BalasHapus
  4. Aku teringat sama dosen bahasa Indonesia pas SMA kak. Dia killer (kata sebagian teman) tapi menurut aku malah bagus cara mengajarnya .Karena bakalan bermanfaat banget ke depan. Bayangin aja pas kelas 2 SMA udah disuruh bikin semi penelitian kayak skripsi kami.. hihi

    Trus kak, kawan-kawan bilang awak kok sial kali bisa 3 tahun berturut-turut sama dia terus. Padahal guru bahasa Indonesia banyak kan..
    Wkwkwk tapi awak gak anggap ini sial. Malah berkah

    BalasHapus
  5. Makalah identik dengan tugas tugas zaman kuliah dan praktikum dulu. wajah udah kayak makalah...🤭😂

    BalasHapus

Pesan dimoderasi, terima kasih telah meninggalkan komentar yang santun. Sebab bisa jadi Anda dinilai dari komentar yang Anda ketikkan.