Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Liebster Award 2020

Waktu itu saya kaget juga menerima pesan WhatsApp dari Mbak Susi Ernawati, menyampaikan bahwa saya menerima Liebster Award 2020 akhir bulan Juni lalu. 

Spontan saya ucapkan terima kasih lantas bertanya, "Wah, Mbak... masa sih saya yang baru mulai ngeblog kembali ini dapat Liebster Award?" "Ya, gak masalah, Mbak  Mia... mau ya melanjutkannya?" "Insyaallah siap, Mbak!" balas saya.

Duh, mata saya berkaca-kaca, terharu.

 

 

Apa itu Liebster Award?

Liebster Award adalah penghargaan berantai yang diberikan oleh seorang bloger kepada bloger lainnya dengan sejumlah syarat tertentu. 

Penghargaan berbahasa Jerman yang berarti (untuk) "yang tersayang" atau "penghargaan favorit" ini ngehits diberikan di tahun 2011-2015. Sekarang mulai happening lagi di kalangan narablog.

Uniknya angka 11 menjadi istimewa dalam Liebster Award ini. Kemungkinan karena dimulai pada tahun 2011. Ada 11 fakta tentang diri penerima yang mesti dituliskan dalam blog. Menjawab 11 pertanyaan dari bloger pemberi Liebster Award, harus menominasikan 11 orang bloger penerima Liebster selanjutnya, dan membuat 11 pertanyaan yang ditujukan kepada bloger penerima Liebster Award selanjutnya.

Bagi yang masih penasaran, berikut 7 aturan main dalam Liebster Award:

  1. Tulis postingan blog yang bisa dibaca oleh si penerima penghargaan.
  2. Mengucapkan terima kasih kepada yang memberi penghargaan.
  3. Ceritakan tentang 11 fakta diri sendiri dan 3 tulisan favorit sendiri.
  4. Menjawab 11 pertanyaan bloger pemberi penghargaan.
  5. Menominasikan dan memberikan penghargaan kepada 11 bloger lainnya.
  6. Memberikan 11 pertanyaan masuk akal kepada 11 nomine.
  7. Memberitahukan 11 nomine bahwa mereka mendapatkan Liebster Award 2020. 

 

Ucapan Terima Kasih Kepada Sang Pemberi Penghargaan

Terima kasih kepada Mbaksay, Susi penulis blog Cakrawala Susindra, telah menunjuk saya sebagai penerima Liebster Award 2020 bersama kesepuluh bloger lainnya. Meski baru setahunan mengenal Mbak Susi, tetapi karena banyak kesamaan diri saya dengan beliau jadi merasa dekat. Berikut kesamaan di antara kami:

  1. Melahirkan putra bungsu di usia yang tidak muda lagi. Mbak Susi melahirkan di usia 39, saya hampir 36 tahun.
  2. Momong anak kecil di saat tugas-tugas rumah tangga dan tulisan demikian banyaknya. Mbak Susi penulis sejarah yang pastinya banyak menghabiskan waktu menelusuri literatur. Apa bedanya dengan saya yang kalau sedang menulis naskah artikel ilmiah, bisa-bisa tenggelam dalam kesibukan studi kepustakaan.
  3. Sama-sama anggota Ibu Profesional, khususnya alumni Kelas Bunda Cekatan Batch 1. Kami juga sempat berada di dalam "keluarga" WEBS (Web dan SEO). 

 

11 Fakta tentang Nurhilmiyah

 

1. Putri sulung dari lima bersaudara

Saya anak pertama perempuan yang sering diberi wejangan berulang-ulang oleh ayah dan bunda untuk selalu jadi teladan bagi keempat adik. 

Selalu rangking satu sejak masuk sekolah, pecinta belajar dan berorganisasi. Menjadi mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta di tahun 1999 dan lulus S1 di tahun 2003. 

2. Pacarannya setelah menikah

Nah, jadi ceritanya setelah lulus kuliah, saya diminta kembali ke kampung halaman, Medan. Padahal saya sudah mengajukan permohonan agar tetap di Jogja, ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 di UGM juga. 

Ibu saya yang waktu itu sudah sakit-sakitan memohon agar saya pulang dulu, berada di dekatnya, kalau mau bekerja ya silakan, kalau mau menikah dulu juga tidak mengapa. 

Singkat cerita Allah SWT mempertemukan saya dengan sosok lelaki saleh yang langsung mengkhitbah setelah kami "dekat" satu bulan. Jadi kami tidak nge-date ke mana-mana sebelum halal. Ceritanya date after married.

3. Ibu dua pasang anak

Alhamdulillah kami dikaruniai empat orang cahaya mata. Kelahiran anak yang selang-seling jenis kelaminnya atau gilir kacang. Pertama perempuan, yang kedua laki-laki, yang ketiga perempuan lagi dan yang bungsu laki-laki, saat ini berusia 3 tahunan. 

Saya dan suami bahagia dan bersyukur sekali, sebab sedari awal kami tak pernah meminta jenis kelamin anak harus laki-laki atau perempuan. Namun ternyata kepasrahan dan yakin atas rezeki dari Allah SWT itu menganugerahkan kepada kami dua pasang anak yang sehat, lucu dan menjadi penyejuk mata dalam keluarga.

4. Empat kali melahirkan normal

Sebenarnya saya paling takut sama yang namanya proses melahirkan. Kata suami, saya terlampau banyak melahap buku-buku dan informasi online mengenai lahiran. 

Sehingga akhirnya parno sendiri. Saya juga menyadari ambang batas menahan rasa sakit saya rendah sekali. Maksudnya gak bisa nahan sakit. Padahal, menurut yang saya baca, sakitnya melahirkan normal itu nomor dua. Yang nomor satunya, kematian! 

Subhanallah... hanya karena pertolongan Allah SWT lah saya sukses melahirkan tidak hanya seorang buah hati namun empat dengan normal. 

(Disclaimer: meskipun menurut saya pribadi melahirkan dengan cara apapun itu sama saja sakitnya, sama-sama metode melahirkan yang dirasakan seorang ibu demi melanjutkan generasi)

5. Jadi dosen sejak usia 23 tahun

Saya lulus PNS di tahun 2004, waktu itu baru setahun tamat kuliah S1. Di masa kami itulah tahun terakhir penerimaan dosen CPNS dengan gelar sarjana. 

Sebab di formasi penerimaan tahun 2005, Kemdikbud (dulu namanya Departemen Pendidikan Nasional/Depdiknas) membuka lowongan untuk lulusan S2. Lalu kapan saya S2-nya? Setelah tiga tahun jadi dosen. 

6. Harus membaca sebelum tidur

Dulu guru saya waktu SD berpesan, sebelum tidur baca doa trus kalau belum bisa memejamkan mata, belum mengantuk banget, ambil buku, bacalah. 

Maka saya pun mengamalkan ide guru saya itu. Jadi sampai sekarang, di samping bantal-bantal pasti ditemukan minimal sebuah buku sebagai pengantar tidur. Buku apa saja, buku-buku hukum, ilmiah populer, novel juga ada.

7. Pink Lover

Yup, dari kecil suka banget sama warna merah jambu. Apa-apa merah jambu. Tas sekolah, tempat pensil, buku, diary, pernak-pernik kamar semuanya jambon. 

Saat lewat USG mengetahui jenis kelamin anak pertama bakal perempuan, bisa ditebak, seluruh perlengkapan menyambut si bayi pun pink semua. Suami saya sampai protes, warna itu kan banyak, beragam, kok bisa sih mendiskriminasikan warna, haha.

8. Suka drama Korea bergenre romcom (Romantic Comedy)

Tanggung jawab sebagai istri dan ibu 4 anak, ditambah pekerjaan sebagai dosen yang lumayan menyibukkan, bloger juga, membuat saya butuh refreshing. Dan salah satunya adalah menonton K-Drama alias draKor. 

Saya mulai nonton drakor itu sejak zamannya Full House dan Boys Before Flower. Beberapa tahun belakangan ini sudah menonton She Was Pretty, Goblin, What's Wrong With Secretary Kim, Go Back Couple, Familiar Wife dan apalagi yaa... kalau teman-teman pembaca punya rekomendasi drakor yang lucunya ala-ala drakor yang sudah saya sebutkan ini, jangan lupa bisikin saya.

9. Penulis buku dan pembicara

Sampai saat ini saya sudah menulis 2 buku solo, 20 buku antologi (jelang 22), belasan artikel ilmiah yang dimuat di berbagai jurnal nasional terakreditasi, lima artikel ilmiah populer di media massa lokal, satu harian nasional, prosiding internasional terindeks Scopus, 400-an artikel blog, menjadi MC, moderator dan narasumber di berbagai acara.

10. Wisudawati berprestasi 2010

Saya lulus seleksi Beasiswa Program PascaSarjana (BPPS) Dikti tahun 2008. Untuk program magister ilmu hukum FH Universitas Sumatera Utara (USU). S2 saya selesaikan tidak sampai 2 tahun dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 4,0 atau Summa Cumlaude

Semua karena pertolongan Allah SWT. Suami sedang bertugas di luar kota (kami menjalani long distance marriage cukup lama), sekolah lagi saat masih punya anak kecil (si nomor dua usia 8 bulan). Benar-benar perjuangan dalam membagi waktu antara mengurus anak-anak sendirian, menyusui, dan belajar untuk kuliah agar selesai on time.

11. Tak ingin mempersulit mahasiswa

Saya bukannya sok baik dalam pergaulan dan interaksi dengan mahasiswa di kampus. Cuma saya banyak memetik pelajaran dari yang sudah-sudah, bahwa tak ada gunanya menjadi dosen killer atau apalah namanya. 

Saya pegang betul hadits Rasulullah SAW, "Yassiruu walaa tu'assiruu (permudahlah, jangan dipersusah)". Kelak di masa depan keempat anak kami pun akan berstatus sebagai mahasiswa juga entah di mana. 

Mudah-mudahan dengan mempermudah urusan dengan mahasiswa, mendatangkan kebaikan juga nantinya bagi putra-putri kami. Dengan catatan, bukan memudah-mudahkan, tetap sesuai dengan peraturan akademik dan dalam batas-batas kewajaran hubungan dosen dan mahasiswa.

Tiga Tulisan Favorit

Ini tiga tulisan favorit di blog saya ya...

1. Dosen Kok Ngeblog? 

Saya suka tulisan yang ini karena bercerita mengenai kembalinya saya ke dunia blog. Setelah sekian lama berhibernasi. Dosen itu juga bisa ngeblog tidak sebatas menulis artikel ilmiah dengan format yang kaku.

2. Pengalaman Lulus CPNS

Ini tulisan yang selalu mendapat peringkat teratas kalau membaca Google Search Console (GSC) blog saya. Berisikan detail pengalaman dan haru biru perasaan saya saat menjalani seleksi nasional tes CPNS.

3. Buku Solo Pertama dan Keduaku

Artikel ini saya tulis sebagai pengingat bahwa naskah buku saya yang telah lama "bertapa" di folder laptop, Alhamdulllah akhirnya terbit juga.


Sebelas Pertanyaan dari Mbak Susi untuk Dijawab

1. Apa makanan kesukaanmu dan mengapa?

Saya bukan tipe orang pemilih kalau soal makanan. Yang penting dibuat dengan hygienis dan bercita rasa alami tanpa penyedap. Makanan kesukaan saya soto daging buatan ibu. Untunglah sekarang bisa membuatnya sendiri. Semangkuk Soto Medan, komplit dengan perkedel kentangnya, bihun, kerupuk dan sambal cabai rawit, hmm endoll. 

Mengapa suka soto karena dulu paling sering dimasak ibu dan semua rempah terbaik masuk di dalamnya. Ada jintan, kapulaga, kayu manis, bunga lawang, merica, kemiri, jahe dan kunyit.

2. Kamu suka malam atau siang, alasannya?

Sebenarnya yang paling saya sukai adalah pagi. Sebab pagi adalah waktunya menyongsong mentari pagi, kebiasaan rutin saya membuka semua jendela di rumah, meregangkan tubuh dan menyiapkan menu sarapan untuk keluarga.

Jika disuruh pilih antara malam dan siang, saya suka malam. Sebab malam adalah waktu berkumpulnya semua anggota keluarga. Bisa bercengkerama dengan anak-anak dan pillow talk bersama suami tercinta.

3. Apa rutinitas pagi yang paling seru

Sudah saya jawab ya di atas, kalau pagi saya hobi banget buka-buka jendela menyambut udara segar pagi hari sambil berzikir dan berdoa semoga Allah SWT mendatangkan rezeki ke rumah kami, rezeki yang berkah dan diridai. 

Jika sedang tak masuk pagi ke kampus, saya memilih berjalan kaki ke warung sayur-mayur tetangga yang agak jauh dari rumah, Lumayan, mengawali hari dengan langkah-langkah kaki di pagi hari.

4. Siapa yang paling membantu saat pagi

Alhamdulillah dianugerahi suami yang tak perlu dimintai tolong, sudah langsung datang jika melihat saya kerepotan di pagi hari. Mana menyiapkan sarapan, anak yang bungsu tiba-tiba terbangun dan menangis minta ditemani, anak nomor tiga sibuk dengan tugas sekolahnya. Suami tak segan mencuci piring, menanak nasi bahkan momong anak juga kalau saya sedang memasak. 

5. Kalau sedang marah kamu ngapain?

Saat sedang di rumah saya langsung tiduran atau menggoda si kecil biar bisa ketawa lagi. Mencari film dan video lucu, drakor romcom atau melanjutkan bacaan sambil rebahan dan minum caffe latte cukup mujarab melenyapkan amarah. Tentunya sembari banyak-banyak beristighfar ya.

6. Apa alasanmu menulis blog?

Saya kembali ke dunia bloger setelah bertahun-tahun pasif karena ingin refreshing dari dunia pekerjaan rutin. Senang menulis, lumayan terbiasa menuangkan pikiran ke platform blog membuat saya merasa nyaman dan bahagia bisa ngeblog lagi.

Belakangan dari blog ternyata bisa menghasilkan cuan, hehe. Saya bergabung di marketplace artikel, dan menjadi publisher-nya. Lumayan bisa gajian dari blog meskipun dari segi nominal masih sangat kecil. Bersama rekan-rekan bloger di banyak grup blogging menambah wawasan dan pengetahuan saya mengenai optimasi blog, teknik penulisan dan masih banyak lagi. Happy deh. 

7. Menurutmu bagaimana kondisi blog saat ini

Saat ini blog masih populer meski pernah melihat sebuah infografis yang mengatakan kalau blog itu hanya fenomena sesaat yang akan surut. Buktinya perusahaan-perusahaan produsen produk menggandeng para bloger yang biasanya juga nano influencer untuk mengkampanyekan brand mereka di media-media sosial yang identik dengan kerumunan calon konsumen.

Seiring dengan tren perkembangannya, blog perlahan-lahan sepertinya memang digeser oleh Youtube, situs berbagi video yang akrab  dengan generasi zaman now yang cenderung malas membaca artikel yang panjang-panjang dan disebut visual generation.

8. Kapan waktu menulis/ngeblog?

Biasanya saya akan menulis blog di saat tugas menulis utama sudah selesai. Misalnya sudah selesai submit laporan penelitian atau laporan pengabdian masyarakat. Sudah submit naskah artikel ilmiah yang akan dimuat di dalam jurnal. Mengedit naskah buku ajar, memeriksa draf skripsi mahasiswa bimbingan dan lain-lain.

Jika sudah selesai tugas-tugas penting di atas biasanya saya buka-buka blog deh, mulai ngedraf, sambil membaca sumber-sumber tulisan dan kurang lebih 3-4 jam selesai satu artikel seribuan kata. Link pun siap untuk disetorkan kalau sponsored post, atau sekadar diikutkan list blogwalking untuk meningkatkan traffic blog.

9. Berapa jam sehari kamu jadi bloger?

Tidak menentu sih karena masih jadi part time blogger. Tetapi menulis satu artikel, ditambah membaca-baca bahan tulisannya, mengedit, jalan-jalan ke blog teman bloger saat ikut BW, bisa ditotal kurang lebih 4 jam.

10. Siapa yang mendukungmu jadi bloger?

Sedih sih kalau mau menjawab ini. Soalnya tidak ada yang mendukung saya jadi bloger, termasuk suami, sahabat terdekat saya. Beliau beranggapan saya sudah capek dengan profesi sebagai dosen yang sangat menyita waktu. Semestinya tidak perlu ditambahi lagi dengan tanggung jawab menulis blog secara rutin, belajar SEO dan lain-lain.

Memang ada juga benarnya, namun saya terus meyakinkan suami kalau ngeblog ini jadi hiburan kok buat saya, semacam penghilang lelah. Makanya artikel saya cenderung berisi tema-tema ringan seputar kehidupan sehari-hari, saya tidak mau terbebani dalam menulis blog ini.  

11. Camilan dan minuman apa yang sering menemanimu saat menulis?

Saat menulis sebotol air mineral setia menemani saya. Kalau sedang di rumah paling bikin kopasus alias kopi pake susu. Pas beli buah ya ngemil buah potong, pepaya, semangka, apel atau pir. Sesekali ngemil juadah gurih kayak kerupuk, kripik pisang atau popcorn

Penghargaan Liebster 2020


Dan Inilah 11 Nomine Penerima Liebster Award 2020

  1. Mutia Ramadhani: saya suka banget main ke blog www.muthebogara.com, selain tulisan-tulisannya yang renyah dibaca, sarat quote dan pinky! Uni Muthe ini istri dan ibu dari tiga anak, Maetami dan Twins Mainaka. Sembilan tahun pernah bekerja di media cetak dan online. Saat ini menjadi full time mom, full time blogger dan content writer di Surabaya.
  2. Dian Restu Agustina: Mbak Dian ini termasuk ibu-ibu yang awet muda, sudah 45 tahun tetapi malah lebih boros wajah saya, hihi... Mbak Dian istri dan ibu dari dua anak yang ganteng-ganteng, tinggal di Jakarta. Menikmati artikel-artikel Mbak Dian di www.dianrestuagustina.com.
  3. Rini Novita Sari: Mbak Rini adalah seorang staff accounting di salah satu kota terbesar di Indonesia. Mulai ngeblog sejak SMA dan banyak menuliskan pemikirannya tentang kehidupan sehari-hari di blog Celoteh Dini Hari. Mbak Rini ini salah seorang admin di GWA Blogwalking Asik, suka share info belajar SEO dan info-info job untuk bloger dan senang membantu bila ada bloger yang kesulitan saat belajar ngoprek blog.
  4. Iidyanie: biasa disapa Iid, blog juga bernama sama, www.iidyanie.com. Bertemu langsung dengan member Blogger Sumut (Blogsum) ini pertama kali di suatu event kampanye sebuah brand laptop pada Agustus 2019 lalu. Mama seorang anak ganteng bernama Rizky ini ringan berbagi apa saja info tentang blog.
  5. Dyah Ayu Novita: penulis blog www.roemahaura.com ini juga anggota dari Ibu Profesional. Berdomisili di Pekanbaru, pemenang III lomba blog Sahabat Literasi Kemdikbud 2019 ini memiliki sepasang buah hati, Auni dan Rais. Banyak lomba blog yang telah dimenangkan member Blogsum ini, makanya layak diberi gelar "Hantu Lomba"-nya Blogger Sumut.
  6. Icha Marina Elliza: Mamak anak lima yang putri sulungnya sepantar dengan putri ketiga saya ini, adalah author www.bloggerparenting.com. Icha piawai membagi waktu ngeblognya di antara tanggung jawab sebagai istri dan mengurusi kelima anaknya tanpa ART. Oya, dia juga punya usaha membuat sabun di rumah lho.
  7. Rahmah Chemist: Mbak Amah ini member Ibu Profesional juga, kami pernah lama satu grup di Kelas Literasi Ibu Profesional (KLIP) dan satu "keluarga" di WEBS bersama Mbak Susindra. Mbak Amah ini jago banget ngeblognya, sampai beliau dipercaya untuk Go Live Facebook di depan 1700-an peserta Bunda Cekatan, membawakan materi tentang seluk-beluk blog.
  8. Shanty Dewi Arifin: Teh Shanty ini bosnya KLIP, sosok rendah hati lulusan arsitektur ITB ini sempat berkarir di konsultan arsitektur di kota Bandung. Setelah menikah dan punya anak Teh Shanty lebih memilih menyaksikan tumbuh kembang kedua buah hatinya sembali menulis di blog www.ceritashanty.com.
  9. Dian Kusumawardhani: Author di www.deestories.com ini adalah seorang home educator di Omah Rame, pengajar juga di BKB Nurul Fikri Surabaya. Mbak Dee ini aktif menulis dan memenangkan berbagai macam tantangan di komunitas menulis, contohnya saja challenge blog IIDN Juli baru-baru ini.
  10. Risna Saragih: Kak Risna ini lahir di Jakarta, besar di Medan, kuliah di Bandung, lantas sejak tahun 2007 hingga sekarang tinggal di Chiang Mai, Thailand. Nama Kak Risna nangkring terus jadi penerima badge You're Outstanding (YO) di GWA KLIP, pertanda ia setiap hari selama 30 hari menulis blog nonstop. Btw, kalau mau nanya tentang drakor recommended, sama dia aja, hehe.
  11. Devi Prasetya: Pemilik blog www.jendelamamak.com ini punya nama lain juga yaitu Devi Mama Raihan. Working mom yang punya 3 anak, pegawai BUMN, juga member Blogsum ini, tetap menyempatkan diri menuliskan sharing-nya melalui blog. Ia yakin dengan menulis kebahagiaan dapat ditemukan.

 Sebelas Pertanyaan yang Harus Dijawab Nomine

  1. Mengapa kamu tetap bertahan menjadi bloger?
  2. Apa prestasi terbaik selama jadi bloger?
  3. Apa yang dilakukan saat dilanda writer blocks?
  4. Apa kendala yang dihadapi saat ngeblog dan bagaimana cara mengatasinya?
  5. Kondisi seperti apa yang membahagiakan ketika ngeblog?
  6. Apa saja hal-hal yang disukai dan dibenci saat menulis blog?
  7. Kelak, anak-anaknya diarahkan jadi bloger juga tidak?
  8. Kira-kira apa saja kriteria ideal yang mestinya ada pada bloger
  9. Fasilitas apa saja pendukung kamu dalam menulis blog?
  10. Kapan waktu favorit kamu kalau ngeblog dan sampai berapa lama?
  11. Apa pesan-pesan positif kamu untuk bloger Indonesia?

Oke ya Teman-teman tersayang... selamat atas Liebster Award 2020 yang diterima. Semoga menjadi motivasi ngeblog terus dan senantiasa menginspirasi banyak orang melalui blog.

Salam,




48 komentar untuk "Liebster Award 2020"

  1. Seru yaa...Liebster Award memberikan ruang kita untuk bercerita dan membuat para pembaca mengenal lebih dekat dengan sang penulis.
    Selamat untuk para pemenang Liebster Award.

    BalasHapus
  2. Aih aih, emang g salah klo ibu dosen kesayangan selalu keren kalau nulis..
    Prestasinya bejibun, kesibukan jadi dosen nggak menghalangi buat tetap rajin menulis.
    Duh, jadi pgn tahu gmn atur waktunya
    Btw makasih banyak ya, bisa jadi salah satu nominie :)

    BalasHapus
  3. "Liebster Award" Ya Allah kudet banget aku mbak baru tau ttg Liebster Award padahal hadir dr tahun 2011 ya. Liebster Award nih keren bgt ya, jadi info pribadi penulis pun di kupas abis disini, jadi yg baca bisa kenal lebih deket dgn penulis.
    Btw selamat ya mbak, dan juga selamat untuk teman2 yg menang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saling mengapresiasi di antara para bloger Mbak Leha..

      Hapus
  4. Mbak Mia keren banget !!..minder saya ada di list ini hihihi
    Semoga makin sukses ngeblognya. Saya heran pinter bener bagi waktu...semua dijalani dan lancar jaya. Masya Allah.
    Terima kasih apresiasinya, semoga kita makin semangat menebar manfaat melalui berbagai tulisan yang bernas pastinya.
    Oh ya, Mbak masuk kuliah 1999 saya pas wisuda tahun itu, saya angkatan 1994 :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waduh saya yang minder sama Mbak Dian kok, juara lomba blog Bank Indonesia lohh

      Hapus
  5. Selalu ada cerita menarik tentang bloger yang baru dituliskan berkat Liebster award ini, menjadi semakin saling mengenal satu sama lain.
    Selamat untuk penerima award selanjutnya.

    BalasHapus
  6. Wah...keren banget. I feel to know you better Bu Dosen idolaku.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi, sebenarnya malu juga sih Teh, menulis ttg diri sendiri gini...

      Hapus
  7. Hadirnya liebster award ini memang jadi pemacu untuk semakin SemangatCiee menghasilkan karya di dalam blog lebih baik lagi

    BalasHapus
  8. Keren banget kak, congratulations ya! Semoga istiqomah dan semakin menginspirasi! Seneng banget bacanya 😍 so inspirative

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin, makasih sudah mau membacanya, Mba Sofia...

      Hapus
  9. Kak Mia... ❤️
    Baru sempat deh awak komen dimari..
    Ditunggu ya tulisan awak.
    insyaAllah diselesaikan segera 😍
    Kecup manis. 😘😘

    BalasHapus
  10. Saya pernah dapat Liebster Award ini sekitar tahun 2016-an kalo gak salah deh. Kalo salah, berarti bukan tahun segitu, hehehe...

    Award ini memberikan kita kesempatan untuk saling mengenal satu sama lain. Caranya yang unik ini membuat sebagian blogger antusias untuk ikutan juga. Kalau udah dapat Award ini, rasanya sangat senang. Merasa dihargai sekali.

    Congratulations ya... Yeayyy

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener Mas Hendra... artinya kita tuh dianggap eksis yes ama temen2 bloger hehehe

      Hapus
  11. Makasi kak mia udah menominasikan diriku di Liebster award ini, padahal saya ini masih blogger acakadut hihihi 😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah ini nihh salah satu alasan menominasikan Iid, tawadhu' syekaliihhhh :*

      Hapus
  12. Wah jadi teringat aku masing hutang liebster award juga di salah satu grup WhatsApp. Ngeblog itu memperkaya pengetahuan sekaligus pertemanan ya mba, bangga jadi blogger meski saya masih newbie

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cepetan atuh Mbak dibales Liebster dr temennya, kasian kan.. udah ngasih BL juga #ups

      Hapus
  13. Selamat atas penghargaannya mbak. Keren. Penghargaan Liebster ini unik sekali ya. Selain itu bisa membuat diri bercerita banyak dan makin bersemangat untuk ngeblog.

    BalasHapus
  14. Hallo kak Mia, salam kenal ya :)

    Masya Allah segudang prestasi sekali, kak.
    Saya kagum dengan pembagian waktu antara mengurus empat orang buah hati, mengajar di uni, blogging dan masih aktif ikut serta di kelompok blog professional.

    BalasHapus
  15. Keren banget mbak, dengan segala kesibukan di pekerjaan utama, mengurus 4 anak, masih bisa konsisten meluangkan waktu mengurusi blog, bahkan bisa sampai 4 jam sehari

    BalasHapus
  16. Wah luar biasa mbak, sangat menginspirasi sekali kisahnya. Mendapat beasiswa S2 dan bisa lulus dengan nilai cumlaude ini layak untuk diteladani. Menjadi dosen tentu banyak tugas yang harus diselesaikan tetapi masih bisa ngeblog. Tentu manajemen waktunya sangat bagus. Saya harus meniru ini.

    Terima kasih banyak mbak atas sharingnya...

    BalasHapus
  17. Duh keren Mba.. Pengen buat award kaya ginian juga. Sayang belum sempet hehe.

    BalasHapus
  18. Bagusnya Liebster Award ini membuat pertemanan meski di dunia maya terasa nyata. Saling menginspirasi dan memotivasi sehingga terus berbagi kebaikan khususnya lewat tulisan. Sehat dan semangat terus ya Mbak Mia

    BalasHapus
  19. Emang seru ya liebster Award itu. Gue juga pernah dapet. Btw, itu nomor 6 yang selalu baca buku sebelum tidur, keknya harus gue ikutin deh. Biar literasinya bagus kayak Mbak Nur

    BalasHapus
  20. Wah ga nyangka ternyata kakak dosen di USU yaa. Salam kenal kak, saya baru aja kembali ke Medan setelah merampungkan kuliah di Kota orang, haha. Menarik banget ngebaca fakta-fakta tentang kakak, jadi terinspirasi jugaa untuk melangkah. Kalau bisa, di post selanjutnya bisa nulis wejangan buat Fresh Graduate kak, apalagi di masa Corona gini. Saya juga masih galau sekarang karena masih terombang ambing apakah ingin tinggal di Medan atau merantau lagi untuk kerja. Doain yaa kaaak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi, saya memang dosen PNS tetapi dipekerjakan (dpk) di UMSU. USU kampus kuliah S2 saya. Salam kenal yaa kak Ulfah, sukaa tulisannya yang tentang kenapa harus belajar.

      Hapus
    2. Ibu dosen ternyata :) makasih banyak kak, semoga tulisannya bermanfaat ya kaak. kalau soal belajar yang pasti dosen lebih paham daripada saya yang baru lulus, hehe

      Hapus
  21. keren mbak Mia prestasinya pantas lah dpt predikat dosen teladan dan liebster award sukses terus ya..

    BalasHapus
  22. Ibu dosen yang kece! Sungguh inspiratif. Kerja beres, hobi beres, kewajiban di rumah beres. Salam kenal yah

    BalasHapus
  23. Wah, mantap nih. Sangat multitasking. Hebat euy! Saya kagum sama temen2 yg rajiiin ngeblog padahal masih punya profesi yg mengikat begini.Maju terus ya, Mbak. Jangan lelah menginpsirasi.

    BalasHapus
  24. Selamat. Keren prestasinya banyak Bu Dosen.
    Salam sukses selalu.

    BalasHapus
  25. Aku sekilas baca Lobster ... Aihh, asik makanan aja difikiran. Kak Mia emang layak bgt dapat award. Semoga terus melejit dan sukses menginspirasi ya kak 🙏😀

    BalasHapus
  26. Whaaah Barakallah kak Mia, ibu Dosen terbaik MasyaaAllah, sempat nge blog, sempat bisnis, urusan rumah tangga kelar, keren banget kak... Salut bangets

    BalasHapus
  27. Huhuhu... jadi ingat kalau saya juga dapay award ini dari mbak susi. tapi belum ngerjakan. hiks. maafken... baca tulisan ini saya wow banget. mbak Mia hebat nih. bu dosen yang semasa sekolah rangking satu terus. apa kabar temanku yang rangking satu terus semasa SMU ya? mendadak jadi ingat dia. hehe

    keren mbak. salut sama prestasinya.

    BalasHapus
  28. Wah masyaallah sama prestasinya mba. Semoga selalu rendah hati dan ilmunya selalu bermanfaat. Sukses selalu mba.

    BalasHapus
  29. Tengkyuuu kak Mia 🥰
    Rasanya tersanjung sekali dikasih Liebster Award begini..
    Mudah-mudahan aura perbloggingan tetap positif ya kak.. sayang-sayangan aja.. ❤️

    BalasHapus
  30. Masyaallah,. Keren - keren banget yangmasuk liebster award ini.semoga semakin keren ya.

    BalasHapus
  31. Ouwww pinky lover ya, pantas bannernya agak kepink-an, betewe selamat ya dapat liebster award semangat terus ngeblognya

    BalasHapus
  32. wah keren kak mia! semoga suatu saat bisa termention di liebster ini juga hahahahah >< s2 2 tahun ipk 4,0 itu gmn caranya kak? udah nikah lagi huuu

    BalasHapus
  33. MasyaAllah banyaknya pencapaian pencapaian akak 😍 23 th dah jd dosen, muda bangeeet. Salut lah sama akak 👏

    BalasHapus
  34. Liebster awardnya sampai juga ya di Mbak😊

    Baca postingan ini jadi lebih mengenal Mbak Hilmia. Ternyata perkuliahannya di IP udah sampai kelas Cekatan batch 1 ya, saya baru mau masuk kelas Bunda Sayang.

    Btw selalu salut sama bloger yang udah punya banyak kesibukan di luar seperti Mbak yang mengajar jadi dosen tapi masih menyempatkan diri untuk berbagi di blog. Inspiratif deh 😊

    BalasHapus

Pesan dimoderasi, terima kasih telah meninggalkan komentar yang santun. Sebab bisa jadi Anda dinilai dari komentar yang Anda ketikkan.