Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

8 Manfaat Berpikir Kritis Dalam Kehidupan Sehari-hari

Apa itu berpikir kritis?

Berpikir kritis atau critical thinking adalah aktivitas mental yang dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah dalam metode ilmiah yaitu memahami dan merumuskan masalah, mengumpulkan dan menganalisis informasi yang diperlukan dan dipercaya, merumuskan praduga dan hipotesis, menguji hipotesis secara logis, mengambil kesimpulan secara hati-hati, melakukan evaluasi dan memutuskan sesuatu yang akan diyakini atau sesuatu yang akan dilakukan, serta meramalkan konsekuensi yang mungkin terjadi.
 
berpikir-kritis
Ilustrasi berpikir kritis / Adalah[dot]co[dot]id
 
Sederhananya, berpikir kritis adalah kemampuan untuk berpikir secara jernih dan rasional tentang apa yang harus dilakukan atau apa yang harus dipercaya. Berpikir kritis meliputi kemampuan untuk terlibat dalam pemikiran reflektif dan mandiri. 

Mengapa perlu berpikir kritis

Berpikir kritis perlu dimiliki oleh setiap orang, tidak hanya sebatas mahasiswa sebagai orang yang sedang menuntut ilmu. Sebab sejatinya kita semua adalah para penuntut ilmu di universitas kehidupan, bukan. Kita perlu berpikir kritis karena:

Setiap hari menerima berbagai macam informasi

Di era digital seperti sekarang ini informasi datang melimpah ruah ke dalam genggaman. Setiap orang hampir mengidap FOMO (Fear of Missing Out) takut ketinggalan informasi. Sehingga ada kecenderungan menanggapi semua berita yang masuk tanpa menyaringnya terlebih dahulu. 
 
Di sinilah dibutuhkan berpikir kritis agar tidak salah mencerna suatu kabar berita apalagi terkena tsunami informasi. 

Tak ingin salah mengambil kesimpulan

Informasinya banyak, pendapat orang terkait suatu masalah juga banyak lalu bagaimana kesimpulan yang kita ambil? Tentunya diperlukan kekritisan berpikir, dengan pertimbangan yang "gue banget" sebab kesimpulan orang lain belum tentu juga menjadi kesimpulan kita pribadi. Beberapa faktor memengaruhi, tidak bisa semuanya digeneralisasi.
 

Hanya memikirkan yang relevan dengan kehidupan kita saja

Bayangkan kalau kita memikirkan semua urusan di dunia ini, aduh bisa-bisa kepala jadi migrain. Segala urusan negara juga dicarikan solusinya. Di titik ini sebaiknya menerapkan berpikir kritis, untuk menyeleksi bagian-bagian informasi yang memang berkaitan langsung dengan kepentingan hidup kita. 
 
Bukan bermaksud egois atau terlampau pragmatis, hanya ingin benar-benar membuat analisis yang tepat bagi keputusan hidup masing-masing.

Berpikir kritis menjadi hal yang dikuasai oleh pembelajar

Berpikir kritis ini adalah salah satu dari penunjang visi dan misi Mas Menteri (Mendikbud Nadiem Makarim) yang dikenal dengan 6C. Apa saja 6C itu?
  1. Critical thinking
  2. Creative thinking
  3. Communication
  4. Collaboration
  5. Character
  6. Citizenship
Jelas sekali berpikir kritis ditempatkan pada nomor satu sebab bisa jadi semua hal berawal dari kemampuan critical thinking.
 
critical-thinking
Kajian Pustaka

 

8 Manfaat Berpikir Kritis dalam Kehidupan Sehari-hari

Berpikir kritis memiliki manfaat yang bisa diimplementasikan di dalam kehidupan kita sehari-hari. Ada 8 (delapan) manfaat berpikir kritis yaitu sebagai berikut:
 

1. Tidak mudah terpapar berita hoaks

Berpikir kritis tentu melibatkan kemampuan bernalar. Orang yang sudah terbiasa berpikir kritis, tentunya tidak mudah terpengaruh oleh suatu pernyataan tidak masuk akal atau mengarah pada berita palsu (hoaks). 

Pemikirannya akan mempertanyakan asal informasi yang beredar, siapa yang menyebarkan, integritas dan kredibilitas penyebar, dan dampaknya jika menelan mentah-mentah suatu info yang belum jelas asal-usulnya.

2. Memiliki gagasan segar yang berbeda dengan gagasan orang lain

Keunggulan orang yang berpikir kritis, ia akan kaya dengan ide-ide baru yang kreatif ketimbang orang yang tidak terbiasa berpikir kritis. Ketika orang lain sudah memiliki ide yang mainstream, orang yang berpikir kritis akan berupaya menemukan peluang baru yang antimainstream.
 
Gagasan yang segar dengan mudah diciptakan dengan berpikir kritis, meskipun ide bisa saja diplagiat orang lain namun dengan berpikir kritis akan mudah bermunculan gagasan-gagasan lainnya yang lebih menarik dari orang yang bisa berpikir kritis.

3. Lebih bisa memahami sudut pandang orang lain

Kadang kita kesal dengan orang yang mudah tersulut emosi, gampang tersinggung, salah persepsi dan berbagai emosi negatif lainnya. Dengan belajar berpikir kritis, kita bisa lebih mudah memahami sudut pandang orang lain.

Oh, ternyata dia seperti itu karena begini tho... pernyataan ini timbul karena sebelumnya kita berpikir kritis mengapa dia melakukan perbuatan A, apa faktor penyebabnya, apa akar masalahnya, dan beragam kemungkinan lainnya. 
 
Bagi orang yang malas berpikir tentunya membuat pertanyaan-pertanyaan ini tidaklah menarik. Namun bagi orang yang belajar berpikir kritis, keingintahuannya sangat besar.

4. Tidak mudah didikte orang lain

Bagaimana rasanya disetir oleh orang lain? Tentu saja tidak mengenakkan, bukan. Orang yang berpikir kritis tidak mudah didikte orang lain meski orang tersebut mungkin bosnya sendiri. Ketaatan pada atasan berbeda dengan mudah didikte.

Tidak mungkin menyuruh-nyuruh orang yang sudah memahami tugas pokok dan fungsinya. Lazimnya, orang yang mesti diarahkan sampai detail itu tidak berpikir kritis dan minim inisiatif, sehingga ia tidak bisa mandiri, dan terus menerus mengandalkan instruksi atasan.

5. Meminimalisasi miskomunikasi

Dalam kehidupan sehari-hari miskomunikasi terkadang tidak dapat dielakkan. Maksud yang ingin disampaikan A namun yang diterima lawan bicara adalah B. Orang yang berpikir kritis dengan pemikirannya bisa meminimalisasi terjadinya kesalahan dalam berkomunikasi.
 
Sebab sebelum menyampaikan pesannya ia telah memprediksi terlebih dahulu respons dan efek dari komunikasi tersebut. Kemampuan dan kemauan memperkirakan respon lawan bicara termasuk ke dalam berpikir kritis. 
 
Tidak semua orang mau berlelah-lelah memikirkannya. Faktanya, sudah disampaikan dan menimbulan reaksi, baru berpikir. 

6. Mudah bekerjasama dengan orang lain

Bandingkan orang yang berpikir kritis dengan orang yang tidak mau mikir. Jika Anda diminta bekerjasama yang manakah yang akan Anda pilih? Kalau saya tentu saja akan mengajak bekerjasama dengan orang yang berpikir kritis.
 
Ia bisa menjadi teman berpikir meski pada praktiknya,  rekan-rekan yang berpikir kritis ini kesannya tidak percaya, membuka ruang perdebatan, dan sulit untuk diberi pengertian. Namun saat bekerjasama dengan orang yang pandai berpikir kritis, pekerjaan bisa selesai sesuai dengan harapan.

7. Tidak bisa dimanipulasi orang lain

Tidak mudah menipu daya orang yang berpikir kritis. Sebab saat dengan gencarnya membujuk rayu maka pertanyaan-pertanyaan kritis akan bermunculan di kepalanya. Mengapa bisa begini, mengapa tidak begitu. 

Ia memiliki segudang argumentasi hasil dari penelusuran pemikirannya, bacaan, diskusi dengan orang lain yang bisa menjadi referensi dalam berpikir dan bertindak secara rasional, tak sekadar emosional.

8. Lebih mudah meraih kebahagiaan

Percaya atau tidak, berpikir kritis akan mendekatkan pada kebahagiaan. Kaya ide kreatif, mengerti sudut pandang orang lain, mudah bekerjasama dan sederet sikap positif lainnya yang terlahir dari berpikir kritis tentunya akan membawa pada rezeki bertemu dengan kesempatan-kesempatan yang baik pula.
 

Kesimpulan

Berpikir kritis memiliki manfaat dalam kehidupan sehari-hari, antara lain membuat kita tidak mudah terpapar hoaks, penuh ide kreatif, mampu berempati pada orang lain, tidak mudah didikte, mengurangi salah persepsi, mudah bekerjasama dengan orang lain, tidak bisa dimanipulasi, dan menjadi lebih mudah bahagia.
 
Jadi, sudah dapat gambaran, kan... bagaimana berpikir kritis itu memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari. Boleh ditambahkan manfaat lainnya di kolom komentar ya. Terima kasih.
 
Salam, 
salam-fadlimia




15 komentar untuk "8 Manfaat Berpikir Kritis Dalam Kehidupan Sehari-hari"

  1. wah banyak.juga ya mbak ternyata manfaat berpikir kritis untuk kehidupan sehari-hari. Kayanya mulai sekarang bakal ngebiasain anak anak berpikir kreatif juga deh.. makasi sharingnya ya mbaaaa

    BalasHapus
  2. Iyep Mba Adriana.. sedari kecil melatih anak berpikir kritis yaa

    BalasHapus
  3. aku jg skrg lagi suka-sukanya mengeksplor kemampuan ciritcal thinking aku nih kak, artikel ini bermanfaat banget

    BalasHapus
  4. kak aku suka banget baca artikelnya, paling senang kalau baca artikel yang begini niy, malam kemarin saya ikut seminar tentang berpikir kritis juga tapi di sana baru disebutkan 3C saja, yaitu critical thinking, creative thinking, dan collaboration, baca di sini ada 6, jadi nambah lagi ilmunya, dan bener ya manfaatnya banyak banget kalau kita berpikir kritis

    BalasHapus
  5. ibu rumah yangga juga perlu belajar berpikir kritis ya untuk aktivitas sehari-hari, apalagi sampai percaya hoax. Paling gak enak didikter memang h=jadibisa kasih argumen deh

    BalasHapus
  6. Ditengah banjir informasi berpikir kritis itu jadi challenge banget ya, dengan ini kita bisa memfilter mana-mana informasi yang terbukti benar dan sesuai fakta

    BalasHapus
  7. Aku setuju banget. Dengan berfikir kritis kita nggak mudah kemakan informasi Hoax yang menyesatkan. 😀

    BalasHapus
  8. Belajar Critical thinking pas waktu kuliah dan ini membantu banget dan kepake terus sampai sekarang, dan ini menurut saya kemampuan yang semua orang harus miliki sih

    BalasHapus
  9. Nggak semua orang berpikir kritis ya. Semoga saya bisa mendidik anak-anak untuk berpikir kritis.

    BalasHapus
  10. harus banget berlatih untuk bisa berpikir kritis ya mbak. Ternyata banyak sekali manfaatnya. Seperti anak2 sekarang mereka sangat berpikir kritis :)

    BalasHapus
  11. FOMO itu paling terasa di .... grup WA RT :( Bukibuk di sana demen banget share dan forward berita apa aja dari mana aja. Termasuk hoax. Mau langsung clear chat ...takut ada info penting. Mau baca dulu semua....malah jadi kesel >.<

    BalasHapus
  12. Bener banget kak..berpikir kritis sekarang itu diperlukan banget...biar gak gampang terpapar hoaks apalagi sampe nyebarin hoaks ya...

    BalasHapus
  13. berpikir kritis dan mandiri ya mba, karena sekarang banyak motif orang mendekati kita, apalagi kalau liat berita jaman sekarang, ngeri banget ya.

    BalasHapus
  14. Inilahyang sedang saya pupuk sejak dini ke anak sebagai modalnya menjalani kehidupan di masa depan

    BalasHapus
  15. Bener nih,selain kita yang harus punya critikal thinking,kita juga harus mengajarkan pada anak,sehingga anak bisa berkembang dengan baik di lingkungan apapun.

    BalasHapus

Pesan dimoderasi, terima kasih telah meninggalkan komentar yang santun. Sebab bisa jadi Anda dinilai dari komentar yang Anda ketikkan.