Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pentingnya Mengadakan Family Pilot Project

Pilot project kalau menurut pengertiannya adalah pelaksanaan kegiatan percontohan yang dirancang sebagai pengujian atau trial dalam rangka menunjukkan efektivitas suatu pelaksanaan program, guna mengetahui dampak pelaksanaan program dan efisiensinya.

Bahasa sederhananya, pilot project adalah rencana kerja utama yang akan atau sedang dilakukan, baik itu menghasilkan barang atau jasa, yang dilaksanakan sesuai jangka waktu yang ditentukan. Khusus untuk pilot project yang digagas sendiri atau bersama keluarga, maka estimasi waktunya disusun diri sendiri atau bersama-sama anggota keluarga. 

pilot project
Slide Share

Mengapa Keluarga Perlu Project

Family pilot project adalah pilot project keluarga yang direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi bersama, dalam rangka mencapai tujuan yang ingin dicapai oleh keluarga tersebut.  Mengapa suatu keluarga membutuhkan family project? Berikut kegunaannya.

Sebagai sarana belajar seluruh anggota keluarga

Dengan adanya family project, seisi rumah turut belajar lagi. Ayah belajar membagi waktu untuk anak-anaknya. Kesibukan kerja tidak begitu saja menghapus peran ayah dalam membersamai buah hatinya. Harus cerdas memanajeri waktu, untuk bekerja dan untuk bermain bersama ananda. 

Demikian juga ibu, meski badan sudah lelah mengurus rumah tangga, bekerja di ranah publik, komunitas, dan kesibukan sejenis, harus mengagendakan waktu ngobrol, main, dan beraktivitas bersama anak-anak. Di sini ibu akan belajar menyusun dan menaati skala prioritas. Akan ada kegiatan yang ditinggalkan jika tidak benar-benar penting untuk masuk ke agenda harian ibu.

Apalagi anak-anak, family project memang menjadi sarana belajar mereka. Dari suatu project di rumah, mereka akan mendapatkan hal bermakna yang dapat membuatnya bersemangat untuk mencoba terus project-project lainnya.

Meningkatkan komunikasi keluarga

Sangat disayangkan jika keberadaan anggota keluarga hanya sebatas menanyakan hal-hal rutin yang kesannya formalitas. Maka dengan adanya family project, rasa ingin tahu anak akan melonjak dan pada saat itulah waktu komunikasi yang baik dapat tercipta.

Misalnya, saat "menanam" pohon literasi bersama. Bagaimana bentuk pohonnya, dedaunannya, warna buah dan batang pohon, semuanya melahirkan komunikasi yang menarik bersama orang tua. Anak terlibat untuk menceritakan kesukaan dan ketidaksukaannya. 

Berbeda dengan percakapan setiap hari misalnya tentang anak sudah makan atau belum, sudah bikin PR atau belum, bisa disebut sebagai topik-topik yang menjenuhkan anak.

Melatih kemandirian anak

Kemandirian anak dapat muncul seiring dengan meningkatnya kepercayaan dirinya. Family project yang dilakukan bersama-sama dengan anak mengasah potensi kemandiriannya. 

Jika selama melaksanakan project ada kekurangan atau tidak sesuai dengan yang direncanakan sebaiknya orang tua tidak menunjukkan kekecewaannya. Biarkan saja, karena untuk anak-anak tidak ada evaluasi yang ada adalah apresiasi.

Dengan menghargai pendapat anak pastinya akan membuat mereka merasa diterima dan menjadi lebih dekat dengan ayah bunda. Kalau sudah begitu, keberadaan family project menjadi suatu hal yang dinanti-nantikan anak-anak.

Menstimulasi kecerdasan anak

Anak yang terbiasa mengerjakan family project berarti sering dilatih kemampuannya, baik kemampuan kognitif, psikomotorik, dan afektifnya. Semakin teratur mengadakan family project, misalnya satu kali dalam sebulan, maka sering pula stimulus kecerdasan dirasakan anak-anak. 

Anak akan belajar menaati rule of the game yang sama-sama dirancang, belajar cara menyampaikan pendapat yang santun, menghormati keputusan yang telah diambil bersama. Sehingga kelak saat ia dewasa dapat dengan mudah menerapkan kembali hal-hal yang saat kecil telah dikerjakannya.

Karakteristik family project 

Family project atau family pilot project memiliki sejumlah karakteristik yang sangat berbeda dengan project-project lainnya. Saat saya mengikuti kelas Bunda Sayang di Institut Ibu Profesional pada tahun 2018 lalu, ada materi yang bisa menjelaskan tentang family project, bisa dilihat sebagai berikut:

Mengutamakan prosesnya bukan hasil semata

Saat anak bersabar menjalankan family project bersama, maka sebenarnya di sanalah letak pembelajarannya, yaitu pada prosesnya. Kendati hasilnya sesuai harapan itu adalah bonus, sama-sama mengucapkan Alhamdulillah, family project telah sukses dan ke depannya berpindah pula ke family project selanjutnya.

Sederhana

Family project itu sederhana saja, tidak perlu ribet-ribet. Seperti yang kami lakukan di rumah bulan Maret ini yaitu decluttering pakaian Ririn. Sebersih dan serapi apapun lemari pakaian pasti perlu melakukan decluttering dalam kurun waktu tertentu. Entah dua minggu, sebulan, dua bulan sekali, terutama bagi yang senang menambah koleksi bajunya. Project ini kami namakan "Lemariku Lega"

Sesederhana itu sudah merupakan family project? Ya! Karena melakukannya bersama-sama, ibu tak hanya menyuruh anak mengeluarkan semua pakaian dari lemarinya lalu memilah-milahnya sendirian. Ibu ikut campur tangan sambil bercerita bersama anak. Kadang muncul canda tawa dari mengingat kenangan dan hal-hal lucu saat memakai baju tertentu.

Menyenangkan

Family project yang tidak membawa kesenangan bagi yang menjalannya terutama bagi anak-anak bisa dikatakan bukanlah family project tetapi mungkin beban, chorus, dan PR bagi mereka. Maka jika berencana membuat family project desainlah secara menyenangkan. 

Dari mengumpulkan gagasannya, mengeksekusi ide, dan hal-hal yang berkembang saat mengerjakan project. Insyaallah akan menjadi suatu ingatan yang positif bagi anak dalam tumbuh kembangnya.

Mudah tetapi menantang

Nah, meski family project ini sederhana dan mudah untuk dilakukan, tetapi idealnya ia mesti menantang. Membangkitkan semangat anggota keluarga dalam menaklukkannya. Di sinilah orang tua, menjalankan perannya mencari sebanyak-banyaknya informasi untuk menghadirkan usulan family project yang menantang bagi anak-anak. 

Mengapa usulan, karena tetap melibatkan pemikiran dan pendapat dari anak-anak. Menantang menurut orang tua bisa jadi berbeda dengan pengertian menantang persepsi anak. Mengadakan family forum menjadi tahapan yang harus diselenggarakan terlebih dahulu untuk mengelaborasi ide dan gagasan.

Memiliki durasi yang pendek

Namanya juga anak-anak, mudah bosan, ingin mencoba yang lainnya lagi. Maka idealnya family project itu tidak terlalu lama durasinya. Sebab masih banyak hal menarik lainnya yang antre untuk diterapkan di dalam keluarga.

Meski demikian jangan lupa tetap mengindahkan kondisi dan perasaan anak. Jangan sampai karena sangat ingin melaksanakan project lainnya kondisi tubuh kurang fit pun tidak dipedulikan, tentunya kesehatan menjadi prioritas utama.

pentingnya mengadakan proyek keluarga
Knowledge Quarter

Contoh-contoh Family Pilot Project

Sejatinya apa yang menjadi family pilot project keluarga yang satu bisa berbeda dengan keluarga lainnya. Banyak faktor yang memengaruhinya seperti usia anak, lingkungan tempat tinggal keluarga, dan yang paling penting adalah konsistensi dan komitmen orang tua dalam membersamai anaknya dalam satu family project.

Apa saja contoh ide family project yang bisa dilakukan di rumah?

  1. Mengganti cat rumah
  2. Mengubah tata letak perabot di rumah dan kamar anak
  3. Membuat perpustakaan buku anak
  4. Decluttering pakaian anak
  5. Melatih satu sifat terpuji selama 1 minggu
  6. Mengurangi atau menghilangkan sifat yang kurang baik
  7. Menanam pohon literasi
  8. Membiasakan makan bersama di meja makan
  9. Mengurangi waktu memegang gawai
  10. Zero waste action for toddler
Orang tua dan anak dapat membuat nama-nama yang menarik dari family project yang akan dibuat. Nah, ada lagi tidak ide untuk family project yang bisa dilakukan bersama anak-anak di rumah? Nanti bisa ditambahkan di kolom komentar ya. 

Oh ya, family pilot project keluarga kami bulan ini adalah decluttering pakaian anak. Kami menamainya "Lemariku Lega."

Mumpung sebentar lagi bulan Ramadan dan Syawal, barangkali nanti membeli baju baru, maka pakaian yang lama yang memenuhi lemari, mestilah ditinjau ulang. Apakah diberikan ke saudara ataukah masih bisa dijual.

Kesimpulan

Melakukan family project sangat penting dilakukan untuk menjadi sarana belajar, meningkatkan komunikasi keluarga, melatih kemandirian, dan menstimulasi kecerdasan anak.

Selamat menggagas family pilot project masing-masing yaa, Teman-teman.

Salam, 
family pilot project of fadlimia family











20 komentar untuk "Pentingnya Mengadakan Family Pilot Project"

  1. Ini ngajarin anak belajar jadi planner juga ya. Aku sama suamiku juga sepakat bahwa keluarga harus punya projek alias tujuan. Biar hidup lebih terarah :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yup Mbak, masa anak-anak cuma sebentar, gak terasa udah pada remaja aja

      Hapus
  2. Ternyata bikin family project itu mudah ya. Beberapa kali juga melakukan decluttering, biar bisa berbagi dengan sesama, nggak hanya pakai uang. Sekarang baru tau ada istilah family project, kalau di rumah suka bilang kerja bakti, hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Beda Mbak.. family project dengan kerja bakti. kalau family project ada amati, terlibat dan tulis

      Hapus
  3. nice share banget deh, suka bacanya. Mudah-mudahan bisa aku terapkan nanti ketika punya anak yah.

    BalasHapus
  4. nah aku belum pernah nih ngelakuin family project, makasih idenya mbak mau cobain ah salah satu ide di atas udah ngebayangin seru keknya kalo ganti cat hehe

    BalasHapus
  5. Dengan family project maka anak anak terbiasa menyelesaikan masalah dengan team maka akan berpengaruh pada masa depan.

    BalasHapus
  6. Setuju banget nih kak, kami biasanya ngelakuin family project di akhir pekan. Makanya kalau dah weekend itu aku susah banget buka laptop. Mengikutsertakan anak-anak pada pekerjaan-pekerjaan ringan di family project memang sering dianggap sepele padahal manfaatnya besar banget ya kak

    BalasHapus
  7. ih seru juga ya, aku kadang suka melakukan pilot project ini loh tapi nggak tau kalau itu bermanfaat, misalnya dulu anak suka makan di kamar, Alhamdulillah sekarang mau makan di meja makann :D
    ealah serunya..

    BalasHapus
  8. Hihi jadi teringat beberapa bulan lalu kami melakukan decluttering pakaian kak bersama anak-anak. Memang benar. Sebulan kemudian sudah numpuk lagi yang baru. Hahaha
    Tampaknya decluttering memang memerlukan pembaruan dan rutin dilakukan ya kak.

    BalasHapus
  9. Iya juga ya kak, denga family project tentu keluarga akan lebih hidup, ada hal hal yang ingin di capai dan lakukan. Anak-analk pun terstimulus untuk bisa lebih aktif dan bertanggungjawab hehe

    BalasHapus
  10. Menarik nih ya, kapan-kapan bikin family pilot project gini aaah.. Biasanya sih kalau pas ada bebersih atau menata ulang barang, seluruh keluarga terlibat. Tapi sejak anak sulung mondok, udah jarang lagi seseruan project gini lagi.

    BalasHapus
  11. Ok jadi belajar buat gue yg baru mau membuat family eh nikah deng.. bikin pilot project biar tertata bisa ya mba

    BalasHapus
  12. wuah, mantap banget nih tipsnya. Bu Mia selalu menjadi figur inspirasi saya nih di kemudian hari. Rasanya kuncinya di Ibu yang mencetuskan family projek ini ya kan. Kemudian mengomunikasikannya kepada keluarga. Bu, boleh bagi tipsnya dong supaya percaya diri berkomunikasi kepada keluarga. Soalnya saya seganan orangnya. Takut menggurui jadinya.

    BalasHapus
  13. Aku baru dengar tentang pilot project ini mba, ternyata kegiatannya cukup menantang ya, tapi demi melatih perkembangan anak dan kekompakan, just do it!

    Jadi ingat dulu pernah melakukan kegiatan Mengubah tata letak perabot di rumah & setelahnya dibikinin pizza hehe

    BalasHapus
  14. wah emang bener sih..kalo bisa punya family project..bakal makin kompak deh..dan aktivitasnya bikin lupa sama gadget..

    BalasHapus
  15. Menarik banget nih jadi anak-anak bisa belajar tanggung jawab juga yes dan bonding orang tua dan anak juga makin nempel pastinya.

    BalasHapus
  16. Family project dilakukan bisa banyaknya manfaatnya.
    Makasi kak artikelnya.

    BalasHapus
  17. wah bagus banget niy mba kegiatannya, bisa aku terapkan nanti saat sudah berkeluarga niy mba, izin save ya

    BalasHapus
  18. Seneng banget ih ini bisa kompak,cara bikin paksunya mau gimana itu. Ikutan ah,walaupun belum ada anaknya.

    BalasHapus

Pesan dimoderasi, terima kasih telah meninggalkan komentar yang santun. Sebab bisa jadi Anda dinilai dari komentar yang Anda ketikkan.