Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Membangun Karakter Anak Lewat Dongeng

Artikel ini berisikan tentang cara membangun karakter anak lewat dongeng yang baik sekali diterapkan orang tua di rumah bersama dengan buah hati tercintanya. Dongeng adalah salah satu usaha laku kita dalam bertutur kata di sebuah cerita yang pasti tidak akan ditolak oleh anak-anak. 

Mengapa Harus Mendongeng?

Membacakan dongeng atau mendongeng cerita karangan ibu atau yang pernah diceritakan turun temurun oleh kakek dan nenek, adalah kebiasaan sangat baik untuk dilakukan bersama anak. Alasan mengapa ibu atau ayah harus mendongeng adalah sebagai berikut:

ibu mendongeng
Lifestyle Kompas

1. Menjalin bonding dengan anak

Mendongeng jadi mendekatkan anak dengan orang tuanya. Jika seharian ayah dan ibu bekerja di luar rumah, atau bekerja dari rumah, seringkali hanya tegur sapa pendek yang bisa dilakukan kepada anak. 

Lain hal dengan mengkhususkan waktu melalui dongeng, anak merasa diposisikan sebagai orang yang penting oleh orang tuanya. 

2. Mengembangkan daya imajinasi anak

Dunia anak adalah dunia imajinasi, tanpa batas dan tanpa ada beban apapun. Sementara imajinasi adalah sumber kreativitas. Sehingga dengan rajinnya orang tua mendongeng untuk anak, mengembangkan daya imajinasi anak. 

Misalnya seperti saya yang kerap menceritakan dongeng serigala dan buah anggur kepada anak-anak, dari anak sulung sampai sekarang yang bungsu (hingga anak-anak yang besar hafal), memberikan gambaran serigala yang berbeda-beda di benak anak. Ada yang menganggap gambaran serigala itu lucu, ada pula yang menilainya mengerikan, tergantung imajinasi anak-anak. 

3. Menstimulasi auditori visual anak

Anak-anak dikaruniai dengan gaya belajar masing-masing. Meski demikian jika sering dibacakan dongeng oleh ibunda, suara ibu merangsang auditori anak dan tentunya sambil melihat buku cerita bergambar melatih visual anak. 

4. Menanamkan nilai-nilai positif dengan cara yang menyenangkan

Banyak hasil studi yang menerangkan bahwa cara yang menyenangkan mampu mengubah anak menjadi anak-anak yang berperilaku baik. Salah satunya dengan mendongeng. Sehingga tanpa terasa, pesan moral yang terkandung di dalam dongeng, mengendap di pikiran anak, meresap di hatinya dan bisa tercermin dalam tingkah lakunya sehari-hari. 

5. Membantu perkembangan kognitif, emosional dan jiwa sosial anak

Anak-anak yang sering dibacakan dongeng oleh orang tuanya akan selalu mengingat-ingat pesan kebaikan yang ada dalam cerita, baik ketika ia bersama saudara-saudara kandungnya di rumah, maupun saat berinteraksi dengan teman-temannya di sekolah. Hal ini berkontribusi untuk perkembangan daya pikirnya dari segi kognitif, emosional atau perasaannya, dan jiwa sosial anak. 

6. Mengasah kemampuan berbahasa pada anak

Saat mendongeng, indera penglihatan bekerja sama dengan indera pengecap yang membantu ibu dan anak dalam mengeluarkan kalimat demi kalimat dari mulut. Nah, pada saat itulah kemampuan berbahasa anak diasah dengan baik.

Saya pribadi bersyukur sekali dengan kebiasaan mendongeng yang saya terapkan untuk keempat anak kami. Terutama yang nomor tiga, Ririn, Alhamdulillah kemampuan berbahasanya berjalan dengan baik. 

Penyebutan istilah dari yang umum sampai yang khusus diucapkannya dengan sempurna. Terkadang saya sampai heran dengan perkembangan kosa katanya. Ternyata buah baik dari rajin mendongeng sejak 2011 lalu sampai ia kelas 5 SD sekarang ini menjadi salah satu jawabannya. 

7. Menambah minat baca anak

Sudah bukan rahasia lagi jika minat baca pelajar Indonesia jongkok di ranking terbawah dan mau tidak mau telunjuk itu mampir ke diri kita sebagai ibunya para pelajar tersebut. Maka dengan membiasakan mendongeng dan membacakan dongeng dari buku cerita bergambar, memantik rasa ingin tahu anak terhadap buku dongeng yang dibacakan ibu. 

Pertama dari buku cerita, jika terus berlanjut keingintahuan anak akan diteruskan sampai ke membaca buku-buku ilmu pengetahuan. 

Membangun Karakter Anak Lewat Dongeng, Caranya?

Setiap ibu mampu membangun karakter anak-anaknya lewat dongeng. Sebab di dalam dongeng terselip beragam nilai-nilai kehidupan yang bisa ditanamkan kepada anak-anak dengan cara yang menyenangkan. 

dongeng untuk anak
Cikalaksara

Lantas bagaimana cara membangun karakter anak lewat dongeng?

Ibu mesti rajin belanja gagasan

Yup, jika setiap hari membacakan dongeng, tentu isi buku cerita pasti akan tamat, ide-ide ibu yang kerap diceritakan juga mentok. Maka yang harus dilakukan adalah belanja gagasan sebanyak-banyaknya dari sumber-sumber lain. 

Era internet menyediakan sangat banyak dongeng yang menarik untuk diceritakan pada anak. Namun ibu tetap harus menyeleksinya, sesuaikan dengan karakter baik yang ingin ditanamkan ke anak. 

Misalnya saya mendongengkan cerita rakyat "Batu Belah" kepada si sulung. Terdapat berbagai versi dan saya merangkumnya sedemikian rupa agar pas dicerna oleh anak sesuai usianya. Karakter yang ingin saya tanamkan adalah agar ia menjadi anak yang mencintai ibunya, berkata yang sopan pada ibu, dan berusaha menjadi anak yang berbakti. 

Ibu pun memperkaya imajinasinya sendiri

Ketika ingin mengembangkan daya imajinasi anak-anaknya, mustahil dilakukan jika ibu tidak berimajinasi pula. Meski daya khayal ibu dan anak pasti  berbeda, paling tidak ibu berusaha menampilkan cerita yang keren untuk anak-anaknya.

Maka tidak masalah ibu menceritakan dongeng bergenre fantasy fiction (fanfic) pada anak. Saya sendiri pernah menceritakan dongeng yang terinspirasi dari film fiksi ilmiah Zathura: A Space Adventure ke anak balita saya yang laki-laki. 

Meski kakaknya kadang-kadang nyeletuk spoiler karena sudah pernah menonton film itu, saya mengalihkan alur ceritanya jadi berbeda. Sehingga si kakak turut serius mendengarkan dongeng untuk adiknya, hehe.  

Tampilkan cerita paling berkesan bagi diri ibu

Sewaktu kecil saya pun diperdengarkan dongeng oleh ibu saya namun seingat saya, tidak banyak. Kebetulan ayah juga demikian, ada tetapi tidak rutin. Kami semua maklum karena kesibukan ayah sebagai pegawai dan ibu yang mengurusi lima anak plus satu ponakan. 

Namun ada dongeng yang sangat berkesan bagi diri saya dan adik-adik yaitu dongeng buatan ibu saya tentang larangan memakan langsung buah tangan dari orang yang tidak dikenal.

Berikut dongengnya:

Pada suatu kampung, hiduplah seorang ibu dengan anaknya. Si anak ini punya hobi makan, apa saja yang dimasak ibunya selalu dimakan dengan lahap. Ibu senang namun sedikit khawatir, bagaimana nanti jika ia diundang makan di tempat orang lain, apakah akan terlihat jadi anak yang rakus atau bagaimana ya.

Esoknya ada tetangga jauh memberikan satu kotak berisi kue-kue yang lezat. Sudah pasti si anak yang suka makan terburu-buru membuka buah tangan dari orang yang tidak kenal baik dengan keluarga mereka. Ketika anak itu ingin memasukkan sebuah kue ke mulutnya, ibu mencegah.

"Anakku, nanti dulu, apakah kamu sudah mencuci tangan? 
"Belum, Bu" sahut si anak dengan mimik tidak sabar ingin segera mencomot kue lagi.
"Kalau begitu, pergilah ke bak cuci tangan di dapur, cucilah tanganmu terlebih dahulu"

Saat anaknya berjalan ke belakang, si ibu mencampakkan semua kue ke kumpulan ayam peliharaan mereka. Segera saja ayam-ayam itu berkumpul mematuki kue-kue tersebut. Tanpa diduga, beberapa ayam tiba-tiba tergolek seperti pingsan. Diikuti pula dengan ayam-ayam lain yang juga memakan kue itu.

"Ibu, mana kuenya? tanya si anak sekembalinya ia dari dapur
"Anakku, nanti ibu buatkan saja kamu kue ya, lihat! Kue-kue itu beracun. Ayam-ayam kita mati sebab memakannya. Esok lusa, jika ada orang kurang dikenal memberikan makanan untukmu, jangan langsung dimakan ya, kita belum tahu maksud dan tujuan ia memberikannya untuk kita. Bayangkan apa yang terjadi padamu jika kamu yang memakannya." Jelas ibu sambil memeluk anaknya.

Dongeng ini sangat berkesan bagi saya, waktu menceritakan dongeng ini saya masih kelas duduk di bangku SD awal-awal tahun. Rasanya pesan dari dongeng itu akan saya ingat selamanya dan diturunkan pula ke anak-cucu saya kelak.

Pesan moral

Pesan moral dari dongeng di atas:
  1. Selalu disiplin untuk mencuci tangan terlebih dahulu sebelum makan, maupun makan camilan. Dari segi kesehatan ada 1.500 bakteri yang terdapat di tapak tangan. 
  2. Sebaiknya bersabar saat ingin makan. Jangan makan terburu-buru, bacalah doa dengan sungguh-sungguh agar makanan yang dikonsumsi menjadi berkah dan menyehatkan badan.
  3. Patuh pada orang tua. Ayah dan ibu adalah orang -orang yang lebih dulu lahir dari anak, tentunya sudah jauh lebih punya pengalaman menghadapi persoalan hidup. Sehingga baik sekali untuk mematuhi semua nasehatnya, demi kebaikan anak juga.
  4. Jangan sembarangan menerima apalagi langsung memakan pemberian dari orang yang tidak dikenal. Beberapa waktu lalu sedang tren permen narkoba. Dongeng ini sangat relevan disampaikan ke anak-anak agar tidak terlena dengan kebaikan semu dari orang yang tidak bertanggung jawab.

Kesimpulan

Membangun karakter anak lewat dongeng adalah cara yang menyenangkan untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan dalam diri anak. 

Caranya, yaitu dengan tidak lelah berbelanja gagasan untuk menambah koleksi dongeng untuk anak, memperkaya gagasan dengan mengubah jalan cerita agar lebih menarik, dan tampilkanlah dongeng berkesan yang pernah ibu terima saat masih menjadi anak-anak dahulu.

Demikian artikel saya kali ini, silakan drop di kolom komentar ya, apa saja tambahan pesan moral dari dongeng singkat dari ibu saya di atas. Terima kasih. 

Salam, 
fadlimia mendongeng






25 komentar untuk "Membangun Karakter Anak Lewat Dongeng"

  1. Noted banget yg bagian belanja gagasan nih mba karena memang untuk dogeng itu sendiri dari isi kita sebagai org tua tentu harus kreatif dalam mengembangkan cerita dan melatih membuka kerangka berpikir untuk anak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyep Mba Grandys... ibu ga boleh kehabisan ide

      Hapus
  2. Catatan banget nih. Barangkali saya mulai belajar mendongeng meski belum punya anak. Saya rasa mendongeng itu juga perlu dipelajari, karena mendongeng itu tak sesimple membaca cerita...

    BalasHapus
  3. Bener kak mia, aku juga nerapin ke anakku dari dia kecil. Membacakan dongeng atau buku apa aja yang dia suka. Dan itu efeknya ke kosa kata yang cukup beragam dibanding teman-temannya. Bahkan, sekarang kalau cek toko buku online, dia juga antusias pilih-pilih buat bacaannya di waktu senggang.

    BalasHapus
  4. Well noted untuk tipsnya, kak!

    (1). berbelanja gagasan untuk menambah koleksi dongeng untuk anak,
    (2). memperkaya gagasan dengan mengubah jalan cerita agar lebih menarik,
    (3). tampilkanlah dongeng berkesan yang pernah ibu terima saat masih menjadi anak-anak dahulu.

    Sip siiipp!

    BalasHapus
  5. Kirain ini membahas aplikasi buat mendongeng anak. Apa itu namanya? Saya lupa.

    Selain mendekati orang tua dengan anak, juga mencegah anak kecanduan HP. Sebab, HP telah banyak merampas waktu si anak.

    BalasHapus
  6. Semakin baik cerita dongeng yang disampaikan, maka akan memberikan pengaruh yang positif ya kepada anak-anak. Inilah salah satu kelebihan mendongeng kepada anak-anak.

    Melalui dongeng juga bisa mengembangkan daya imajinasi si anak ya Mba. Bahkan mereka juga punya gambaran tersendiri mengenai karakter yang diceritakan, tapi bukankah tergantung dari isi cerita tersebut dong ya Mba?

    Very nice post....

    BalasHapus
  7. Dongeng itu banyak pesan moralnya
    Kebiasaan mendongen akan membuat hubungan dalam keluarga lebih akrab dan penuh cinta. Sampai sekarang, anakku udah kelas 5 SD masih aja sering minta dibacain buku cerita menjelang tidur

    BalasHapus
  8. Tdk bisa d pungkiri, Qt tumbuh bersama cerita2 dongeng. Dulu, sya paling suka baca buku bahasa Indonesia yg ada dongengnya. 😊😊
    Di zaman gadget skrng, orang tua memang harus 'berlomba' menarik perhatian anak. Salah satunya melalui dongeng.

    Eh, beberapa hari yg lalu diperingati sbagai hari dongeng yaa....Selamat hari dongeng.

    BalasHapus
  9. Artikel yang sangat bermanfaat bagi banyak orang. Termasuk saya. Sepakat banget bahwa mendongeng bisa membuat bonding dengan anak. Alhamdulillah anak saya suka juga dengan dongeng. Tapi sering juga saya campur dengan baca buku kisah-kisah nyata. Yang penting membacakan buku ya Bu.. Hehe.. artikel keren

    BalasHapus
  10. Pingin bgt mba punya anak yang juga hobi membaca, karena saya sendiri merasakan banyak sekali manfaat dari kegiatan ini. Nanti dicoba konsisten lagi deh ngedongeng buat anak. Saya tuh pernah membiasakan cerita-cerita sama anak sebelum tidur, tapi ya itu jadi nggak tidur-tidur wkwk mungkin nanti ubah strategi ya..

    BalasHapus
  11. Note untuk senantiasa belanja ide karena sekarang juga mudah cari ide dari mana saja termasuk kehidupan sehari-hari yang bisa kita kemas sedemikian rupa sehingga anak bisa menyerap pesan kita dengan mudah

    BalasHapus
  12. Ini bukan hanya tugas ibu saja. Tapi ada baiknya tugas ayah juga untuk mendongeng karena akan mengikat dan menumbuhkan bonding yang kuat antara ayah dan anak.

    BalasHapus
  13. Kadang awak heran sama anak-anak ya kak.
    Diceritain dongeng kadang maunya itu itu terus. Yang nyeritain kadang bosen, wkwkwk.

    Tapi memang bisa lah bikin karakter anak jadi lebih baik, kadang si Alzam kalo udah lasak kali, awak suka ceritain dongeng biar sedikit kalem. Dan gak sekali dua kali.. harus sering, biar tertanam dengan baik di benaknya

    BalasHapus
  14. Mendongeng untuk anak memang sangat penting untuk memperkenalkan anak dengan berbagai macam karakter pada tokoh yang ada di dongeng. Dongen waktu kecil yang sering saya dengar dari nenek adalah dongen tentang kancil. Makasih ya kak telah menjabarkan manfaat dongeng ditinjau dari sisi karakter bagi si anak....mantaplah...

    BalasHapus
  15. Mendongeng memang bisa jadi aktivitas menyenangkan berbonus pembekalan karakter bagi anak. Dulu saya suk melakukannya, kenapa sekarang enggak ya. Aduh jadi tersentil nih

    BalasHapus
  16. Terasa banget emang manfaat dongeng untuk menumbuhkan imajinasi anak uni Mia. Saya merasakan sendiri manfaat rajin membacakan dongeng pada Kakak Mae sejak dia kecil dulu. Sekarang giliran dia yg hobi bercerita sama adiknya. Bahkan mereka bisa bermain peran, khususnya dengan Rangin.

    BalasHapus
  17. Aku suka dongengin anak. Tapi kalau bacakan dongeng ke anak sulungku, harus super sabar. Karena aku baru ngomong satu kalimat, dia malah ikut cerita/ngomong banyak. Heheheee ...

    BalasHapus
  18. Kegiatan mendongeng ini idealnya dilakukan saat anak umur berapa ya kak? Soalnya anakku yang umur setahun sudah dikenalkan televisi dan Youtube sama keluarga. Khawatir nantinya tidak suka buku cerita dan kegiatan mendongeng seperti ini.

    BalasHapus
  19. Banyak hal yang positif saat membaca dongeng Dengan anak dikarenakan seperti informasi yang diatas hehe

    BalasHapus
  20. Dulu jaman saya bocah senang didongengin ternyata membuat saya tertarik untuk lebih cepat belajar huruf dan angka emang bagus sih mbak membacakan dongeng untuk anak karena melatih imajinasi

    BalasHapus
  21. mendongeng memang menjadi perekat antara orang tua dan anak ya bun...
    wah selalu ada cerita turun menurun yang terkenang ya bunda mia, kalau aku sering teringat cerita tentang kodok yang diceritakan kakek. hehe

    BalasHapus
  22. Sebagai yang belum punya anak, saya bersyukur sekali baca artikel ini, bisa jadi referensi kedepannya buat saya. Haha.

    Tapi berasa sih, keponakan saya masih 9 bulan, kadang saya coba bacain cerita, ga ngerti dia tapi kelihatan excited banget tiap saya cerita. Apalagi kalau sudah besar ya haha. Saya jadi makin semangat untuk mendongeng.

    BalasHapus
  23. setuju mba, mendongeng itu mengajarkan anak utk mendengarkan, bljr komunikasi juga dan pastinya bonding ortu-anak

    BalasHapus

Pesan dimoderasi, terima kasih telah meninggalkan komentar yang santun. Sebab bisa jadi Anda dinilai dari komentar yang Anda ketikkan.