Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Peran Orang Tua Dalam Mengajarkan Ibadah Ramadan

Tak terasa beberapa hari lagi kita memasuki bulan Ramadan 1444 H. Bahagia, terharu, dan syukur atas nikmat Allah SWT karena bertemu kembali dengan bulan kasih sayang dan penuh ampunan.

Bulan Ramadan identik pula dengan bulan keluarga, tempat berkumpulnya ayah, ibu, dan anak-anak, sahur, buka puasa bersama, pergi dan pulang tarawih sama-sama, termasuk mengisi waktu dengan belajar bersama, dengan dukungan fasilitas wifi rumah.

Pentingnya Peran Orang Tua

Orang tua memiliki tanggung jawab yang besar dalam memelihara dan mendidik putra-putrinya. Selain diamanatkan peraturan perundang-undangan, jauh lebih kuat lagi dari itu adalah kewajiban orang tua memelihara dan mendidik sebagai amanah dari Allah SWT.

Berdimensi akhirat karena akan dimintai pertanggungjawabannya di hari akhir kelak. Orang tua yang tidak mengajarkan agama pada anaknya, bukan tak mungkin turut menanggung hukuman akibat lalai dalam mendidik anak. Di dunia, anak-anak yang tidak dididik dengan baik akan menjadi bumerang yang menyusahkan hidup orang tuanya.

IndiHome
Diolah sendiri dengan Canva


Bentuk-bentuk Peran Orang Tua dalam mengajarkan ibadah Ramadan pada Anaknya

Dalam melaksanakan peran peradabannya, orang tua dapat mengambil perannya dalam mengajarkan ibadah Ramadan pada anaknya, antara lain sebagai berikut:
  1. Membimbing anak membaca Al-Qur’an beserta terjemahannya. Bulan Ramadan adalah bulan turunnya kitab suci Al-Qur’an. Anak-anak usia sekolah terkadang tajwidnya belum sempurna, di sinilah peran orang tua untuk menyimak panjang pendek, dan bacaan ayat-ayat suci dengan baik dan benar.
  2. Melatih anak menghafal Al-Qur’an. Selain menyimak bacaan anak, orang tua dapat berperan dalam mendengarkan muraja’ah hafalan anak. Karena wifi rumah jaringan internetnya cepat, orang tua dapat menyetel kanal Youtube zikir. Sekalian orang tua juga menjaga hafalannya agar semakin lancar.
  3. Membangunkan anak makan sahur. Pendidikan yang paling baik adalah dengan mempraktikkannya Bersama. Anak usia TK dan SD kelas 1 dan 2, biasanya masih dalam tahap Latihan berpuasa. Bangun untuk makan sahur harus dibiasakan sejak dini, agar kelak ia dewasa sudah terbiasa makan sahur meski mata masih mengantuk dan ingin tidur.
  4. Mengajak anak menyiapkan penganan berbuka. Menunggu waktu berbuka pasti amat berat bagi anak-anak. Ketimbang diisi dengan tidur melulu, main game online terus karena wifi rumah yang lancar, sebaiknya mengajak anak menyiapkan takjil, sehingga anak lupa menghitung menit demi menit yang harus dilewati menuju waktu berbuka puasa.
  5. Membiasakan anak ikut salat tarawih. Ajak anak bersiap-siap untuk salat Isya berjamaah dan salat tarawih selama bulan Ramadan. Kondisikan agar suasana persiapan salat tarawih menjadi suatu hal yang menyenangkan dan bukan suatu beban. Anak juga menjadi dekat dengan masjid.
  6. Mengajak anak membaca buku. Di bulan Ramadan menunggu waktu berbuka, dapat diisi dengan baca buku cerita tentang Ramadan. Belikan buku bergambar yang disukai anak, lalu orang tua bisa membaca bersama anak, dijamin pasti seru.
  7. Mendampingi anak menonton Youtube Kids khususnya tentang puasa. Anak-anak sekarang adalah generasi visual yang lebih senang belajar dengan sesuatu yang bisa ditonton langsung. Misalnya tayangan Nussa dan Rara, Omar dan Hana, The Riko The Series, dan masih banyak lagi. Nonton Youtube dengan lancar tanpa khawatir ada gangguan dengan wifi rumah IndiHome.

Kesimpulan

Demikian peran orang tua dalam mengajarkan ibadah Ramadan pada anak-anaknya, dapat dilakukan dengan berbagai macam cara. Antara lain dengan mendampingi anak menonton tayangan berkualitas seperti kartun animasi muslim bertema puasa Ramadan. Dengan dukungan wifi rumah IndiHome Telkom Indonesia, semuanya berjalan lancar, mengajarkan puasa pada anak juga lancar, ibadah orang tua juga tidak ada hambatan.

Salam, 
Parenting Ramadan




2 komentar untuk "Peran Orang Tua Dalam Mengajarkan Ibadah Ramadan"

  1. Nice buk, tp malah disini indihome nya g jalan buk hehehe

    BalasHapus
  2. Paling pertama, orang tua memang yang paling berperan agar anak terbiasa puasa ya Mbak Mia

    BalasHapus

Pesan dimoderasi, terima kasih telah meninggalkan komentar yang santun. Sebab bisa jadi Anda dinilai dari komentar yang Anda ketikkan.