Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengajian Rutin Di Rumah Kami

Setelah dua bulan aktif kembali pengajian rutin di lingkungan dekat rumah, akhirnya saya mendapatkan giliran menjadi tuan rumah. Menerima amanah ini saya langsung berpikir menu yang pas disajikan untuk teman-teman pengajian saya. Apalagi ibu-ibu itu kurang doyan makanan berbasis nasi, apa menyajikan rujak sajakah, atau kolak, burjo alias bubur kacang ijo.

Permisi dari Kampus

Bukannya fokus ke topik pengajian yang akan datang, pikiran saya malah melanglang buana mencari ide penganan non-nasi yang cocok dihidangkan pada hari H. Kebetulan hari Senin awal bulan ini saya ada jadwal menguji seminar proposal (sempro) dua orang mahasiswa. 

Dengan berat hati saya sampaikan ke mahasiswa Ybs. agar konfirmasi ke panitia sempro bahwa saya berhalangan hadir. Biasanya panitia dalam hal ini Kepala Bagian (Kabag) berwenang menggantikan dengan dosen lain yang hadir menguji.

Tadinya saya sempat berpikir akan ke kampus sebentar, namun memang tidak realistis, sebab pengajian dimulai pukul 15.00 WIB, paginya pasti akan dialokasikan untuk membeli bahan-bahan makanan dan merapikan rumah.

Berbelanja ke Pasar Tradisional

Rasanya sudah lama saya tidak berbelanja ke pasar tradisional terdekat. Karena lebih praktis dan efektif membeli sayur mayur di warung dekat rumah. Sat-set belanja pagi, siang/sore sepulang dari kampus langsung bisa diolah.

Laksana bocah yang dikasih kesempatan mencoba taman bermain baru, begitulah saya melihat pasar. Senang sekali melihat dagangan unik yang belum pernah saya coba, seperti jagung ketan, biasanya biji jagung berwarna kuning, kali ini berwarna hitam kecoklatan. 

Saya langsung membelinya, murah sekali hanya Rp. 13 ribu per kg. Ketika sampai di rumah, direbus dan dicicipi tidak ada rasanya, berbeda dengan jagung manis yang memang manis dan khas rasanya.

beli di pasar tradisional

Sesaat sebelum berbelanja saya memutuskan untuk membuat roti jala dan kari ayam. Roti jala tinggal pesan di kakak penjual roti jala di gerobak tak jauh dari rumah. Saya minta dibuatkan sebanyak dua kilo roti jala. Azan zuhur barang pesanan diantarkan ke rumah.

roti jala kari ayam
Roti Jala kuah kari / dokpri


Adapun kuah kari yang dicampur dengan kentang dan ayam cincang, saya buat sendiri di rumah. Terbiasa membuatnya karena 1-2 pekan atau satu kali dalam sebulan pasti anak-anak minta kari. Baik kari ayam, kari kambing, ataupun kari daging.

Kari siap untuk disajikan, saya beralih bikin acar timun yang terdiri dari potongan dadu timun dan nanas, disiram air cuka, dan dicampur potongan cabe rawit dan irisan bawang merah. Wuih, acarnya duluan habis aja, karena kuah kari yang lemak bersantan, butuh dinetralisasi dengan acar timun yang segar, probiotiok yang menyehatkan.

acar timun probiotik sehat
Acar timun yang laris manis duluan habis / dokpri


Alhamdulillah jalannya acara pengajian lancar dan hidangan berhasil disuguhkan sesuai rencana. Respon ibu-ibu antusias sekali menyantap roti jala, acar timun, dan es sirup raspberry dicampur dengan potongan dadu semangka.

Saya bersyukur makanan tidak kurang porsinya dan tetap ada jatah untuk jadi makan malam keluarga. Soalnya semisal makanannya habis sama sekali artinya saya harus memasak lagi atau pesan makanan dari luar. 

Tanggapan ibu-ibu anggota pengajian yang datang sangat melegakan. Karinya enak, roti jalanya juga pas, acar timun dan es semangka yang melepas dahaga, memberikan kesan positif dan tentunya jadi obat capek saya, hehe. Rasanya kepenatan berbelanja bahan dan memasaknya sendiri menguap begitu saja melihat wajah-wajah puas ibu-ibu yang hadir. 

pengajian
Selesai acara beberapa ibu masih berkumpul / dokpri

Kesimpulan

Pengajian rutin di rumah kami berlangsung dengan lancar dan sesuai ekspektasi, Alhamdulillah. Memang perlu upaya untuk menyajikan hidangan yang pas, dikuasai membuatnya, dan disukai banyak orang. Demikian cerita saya hari ini, terima kasih.

Salam, 
salam fadlimia






7 komentar untuk "Pengajian Rutin Di Rumah Kami"

  1. Oh, itu ternyata alasannya roti jala disandingkan dengan acar. Sekarang mah kalau lihat acar. Gas kan aja. Dijamin enak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lemak santan karinya disempurnakan asam manisnya acar timun ya kan,,

      Hapus
  2. Awakbpun kalo dapat giliran ngaji ke rumah, pasti yang dominan kepikiran soal 'makanan apa ya enaknya disajikan kali ini' hehe.
    Pengen juga bikin roti jala. Tapi di sini pesan sama siapa ya.
    Bikin sendiri? Wah saya orangnya ga mau repot, hadeuhhhh

    BalasHapus
  3. Jadi teringat, dulu saat tinggal di Pangkalan Brandan saya rutin ikut kegiatan Wirid tiap Jumat sore. Masya Allah, rajin banget ibu-ibu ngaji, ada Ustaz juga diundang, dari rumah ke rumah juga tempatnya... Pindah ke Jakarta enggak ada lagi yang seperti, adanya kajian rutin di masjid saja.
    Btw, Bu Dosen ini masih turun tangan sendiri masak kari, salut!!... Bayangin roti jala, kuah kari dengan acar timunnya....wah, mantap kalinya!!!

    BalasHapus
  4. Masyaallah uni, tulisannya bikin aku kebayang suasana pengajiannya. Rasanya hangat banget ya, apalagi ada suguhan roti jala sama kari ayam, wah, mantap kali itu. Aku jadi ngakak pas bagian bingung pilih menu, soalnya aku juga gitu tiap ada acara di rumah, kepikiran menunya duluan ketimbang topik acaranya. wkwkwk. Salut deh, capek belanja dan masak langsung terbayar liat tamu pada lahap dan puas ya.

    BalasHapus
  5. alhamdulillah ya, ikut senang kalau acara pengajian nya berjalan lancar dan hidangan berhasil disuguhkan sesuai rencana. Respon ibu-ibu antusias sekali menyantap roti jala, acar timun, dan es sirup raspberry dicampur dengan potongan dadu semangka. Karena saya juga kalau di sana akan ikut mencicipinya juga
    hehe,,,

    BalasHapus
  6. Kalo pas UPA giliran di rumah kami kak, suami icha senang kali. 😁
    Selain istrinya gak keluar rumah juga rumah pasti jadi rapi jali. Hahaha
    Sampe dia suka bilang, udah tiap pekan Di rumah kita aja UPA nya.
    Memang enak kak kalo menunya roti jala. Icha jiga pernah buat seruoa. Tinggal buat kari dan acar. Rotinya pesan tetangga. Hehehe

    BalasHapus

Pesan dimoderasi, terima kasih telah meninggalkan komentar yang santun. Sebab bisa jadi Anda dinilai dari komentar yang Anda ketikkan.