Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengawal Tumbuh Kembang Anak Dengan Gizi Seimbang


memantai tumkem anak dengan gizi anak

Anak adalah anugerah yang sangat berharga yang dikaruniakan Allah SWT kepada kita. Sebagai pemegang titipan-Nya, sudah semestinyalah kita sebagai orang tua menaruh perhatian yang besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan putra-putri tercinta. Semaksimal mungkin kita terutama ibu, bekerjasama dengan ayah, mengawal tumbuh kembang anak dengan memberikannya asupan gizi yang seimbang.

Tak peduli latar belakang keilmuan yang dikuasai ayah dan ibunya, orang tua dituntut mumpuni memantau tumbuh kembang anaknya lewat pemberian asupan gizi yang seimbang untuk anak. Siapa yang tidak bahagia melihat anak tumbuh sehat dan berprestasi. Namun orang tua mana yang tidak cemas jika buah hatinya kurus, lesu dan mengalami ketertinggalan dari teman-teman sebaya usianya.

Untuk itu penting sekali bagi ayah dan ibu memiliki pengetahuan umum tentang gizi anak, sebagai upaya menerapkan gizi seimbang bagi putra-putrinya. Istilah gizi seimbang telah lama digaungkan sejak terbitnya Permenkes No. 41 Tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang.

Pernah merasa aneh juga waktu ada bintang iklan yang menyebutkan slogan lama, bahwa makan sehat itu harus 4 sehat 5 sempurna. Padahal sudah 6 tahun peraturan ini dikeluarkan, mestinya lebih update menyosialisasikan pedoman yang baru ini.

tumbuh kembang anak dengan gizi seimbang
Tumpeng Gizi Seimbang / Hellosehat
Perhatikan ilustrasi tumpeng di atas, disebut gizi seimbang sebab keseimbangan diperoleh tidak semata-mata berasal dari komposisi makanan yang seimbang saja, tetapi juga aktivitas fisik. Keterangan tumpeng di atas, terdiri dari:
  1. Lapisan tumpeng paling bawah adalah sumber karbohidrat
  2. Lapisan tumpeng di atasnya adalah sumber serat, vitamin dan mineral
  3. Lapisan tumpeng di atasnya lagi adalah sumber protein
  4. Lapisan tumpeng teratas adalah sumber lemak
Setiap manusia pasti melewati siklus kehidupan dari bayi sampai lansia. Setiap tahapnya memiliki karakteristik fisiologis yang berbeda. Kebutuhan gizi akan menyesuaikan dengan perbedaan karakteristik masing-masing individu.

Kebutuhan Gizi Bayi

Bayi 0 sampai dengan usia 6 bulan, semua kebutuhannya bisa dipenuhinya dengan ASI saja. Beranjak usia 6 bulan, anak sudah mulai diperkenalkan MP-ASI. Alhamdulillah keempat anak saya mendapatkan hak ASI eksklusifnya dengan baik. Istilahnya meraih gelar "Doktor ASI" semua.

Menurut AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia), Sarjana ASI, saat mereka berusia 0-6 bulan tidak makan apapun kecuali ASI. Master ASI, saat usia mereka mencapai 1 tahun tetap minum ASI, dan ketika mencapai 2 tahun penuh, saya masih memberikan ASI sampai tuntas (Doktor ASI).

Kalau ingat perjuangan saya dahulu memerah ASI malam sebelum berangkat bekerja, rasanya galau sekali. Tetapi niat untuk memberikan ASI untuk anak, amat sangat kuat sehingga dengan izin Allah, semuanya dipermudah. Termasuk pimpinan tempat saya bekerja memperbolehkan pulang lebih awal dengan alasan ingin mengASIhi.

Keuntungan menyusui bayi, karena ASI adalah makanan yang sempurna, mudah dicerna dan digunakan secara efisien. Jika bayi sudah tampak kenyang, ASI bisa dihentikan. Coba bedakan dengan pemberian sufor, bisa bersisa dan akhirnya jadi mubazir. Teringat kakak ipar saya yang orangnya kreatif, sisa sufor anak dimasukkan lagi ke dalam kulkas. Saat bikin puding atau kue-kue buat anak-anaknya, dicampur susu tersebut, hehe.

ASI dapat mencegah infeksi pada bayi, selain itu ASI juga lebih murah daripada sufor. Proses menyusui membantu mempererat ikatan batin dan perkembangan jiwa bayi. Mencegah kehamilan pada ibu dan tentunya menjaga kesehatan ibu.

Sebelumnya saat menyusui saya menyempatkan diri untuk menulis blog. Namun rasanya sayang sekali momen berharga kontak mata dengan bayi tercinta harus dilewatkan, maka saya hanya memegang smartphone pada saat ia sudah tertidur pulas.

Keuntungan psikologis memberikan ASI, terbentuknya ikatan emosi ibu dan anak (emotional bonding), hubungan ibu-bayi lebih erat dan penuh kasih sayang, ibu merasa lebih bahagia. Bayi lebih jarang menangis, ibu berperilaku lebih peka (affectionately), lebih jarang menyiksa bayi (child abused). Untuk perkembangan selanjutnya anak menunjukkan uji kepintaran yang lebih baik di kemudian hari.

Btw, jadi ingat berita di TV yang ibu menduduki kepala bayinya sendiri sampai tewas. Itu si ibu ngasih ASI gak ya buat bayinya, insyaallah kalau ya, harusnya ia punya hubungan kasih sayang yang kental dengan buah hatinya, tak akan tega menyakiti bahkan membunuh anak yang dilahirkan dari rahimnya sendiri.

Kebutuhan Gizi Balita

Masa balita identik dengan ssa tumbuh kembang yang cepat. Di masa ini hal yang diperlukan balita kita adalah asuh, asih dan asah (kebutuhan fisik, kasih sayang, stimulasi). Sumber zat gizi yang sangat dibutuhkan oleh balita untuk mencapai tumbuh kembang yang maksimal adalah lemak. Jadi kalau masih punya balita, sering-sering dikasih makanan mengandung lemak ya.

Adapun sumber-sumber lemak ini bisa didapatkan dari lemak nabati seperti EVOO (Extra Virgin Olive Oil), santan, VCO (Virgin Coconut Oil), lemak hewani seperti telur, ati ayam, sapi, dan minyak ikan.

memberikan anak dengan gizi seimbang
Isi piring ideal / Sari Husada

Penting sekali memantau pertumbuhan anak melalui pengecekan rutin berat badan dan tinggi badan anak. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah gizi kurang, gizi buruk dan stunting. Dampak dari masalah gizi ini berpengaruh pada kecerdasan anak di antara rekan seumurnya.

Kalau teman-teman sering membawa anak ke posyandu atau ke dokter anak,  masing-masing anak akan diberikan KMS (Kartu Menuju Sehat) atau buku monitor tumbuh kembang anak. Jangan sampai berat badan BGM (di Bawah Garis Merah).

Petugas kesehatan tersendiri memiliki acuan dalam membaca kurva tumbuh kembang anak. antara lain sebagai berikut:
  1. Jika anak menjadi BGM (padahal sebelumnya tidak), maka harus dirujuk ke Puskesmas/RS untuk memperoleh perawatan.
  2. Jika anak baru sekali ditimbang dan ternyata BGM, maka anak harus dirujuk ke Puskesmas untuk dikonfirmasi gizi buruk atau tidak.
  3. Jika anak BGM tetapi pertumbuhannya normal, memang karena tinggi badannya yang pendek, tidak perlu dirujuk ke Puskesmas.
Kegunaan pemantauan berat badan, untuk mencegah terjadinya gizi buruk dan stunting. Stunting adalah sebuah kondisi di mana tinggi badan seseorang ternyata lebih pendek dibandingkan tinggi badan orang lain yang seusia pada umumnya. Dengan kata lain, umur sama tetapi tinggi badan berbeda. Penyebabnya beraneka ragam, namun yang disinyalir kuat adalah kurangnya asupan gizi diterima oleh janin saat ibu mengandungnya.

Kebutuhan Gizi Remaja

Kebutuhan gizi remaja akan terpenuhi dengan pola makan yang beragam dan gizi seimbang. Modifikasi menu dilakukan terhadap jenis olahan pangan dengan memperhatikan jumlah dan sesuai kebutuhan gizi pada usia tersebut yang sangat membutuhkan makanan sarat gizi.

Pada masa remaja terjadi percepatan tumbuh kembang yang kedua. Maksudnya, pola tumbuh kembang yang cepat dapat dikejar pada masa remaja dengan kecukupan gizi dan aktivitas yang cukup. Contoh: apabila seorang anak remaja diketahui kurang gizi, pada masa ini dapat dikejar pertumbuhannya, walaupun tidak sebanyak saat balita.

memberikan anak gizi seimbang
Ilustrasi kebutuhan gizi remaja / Wolipop

Kebutuhan Gizi Dewasa

Kebutuhan energi pada orang dewasa sekitar 2000 Kkal. Untuk mencegah terjadinya penyakit gangguan metabolisme, perlu menyeimbangkan masukan energi sesuai dengan kebutuhan tubuh, agar tidak terjadi penimbunan energi dalam bentuk cadangan lemak dalam tubuh. Asupan gizi pada orang dewasa berbanding terbalik dengan bayi dan balita.

Pada masa ini, justru lemak harus dikurangi dan digantikan dengan memperbanyak sayur mayur, agar tidak terjadi masalah gizi lebih. Masalah gizi lebih yg termasuk di dalamnya yaitu obesitas dan penyakit degeneratif.

Jika pada bayi penting sekali mengukur lingkar kepala, dan pada balita mengukur tinggi badan, maka untuk orang dewasa, mengukur lingkat perut. Perkembangan ukuran perut berbanding lurus seiring dengan bertambahnya usia. Semakin bertambah lingkar perut seseorang, maka semakin bertambah pula risiko penyakit gizi lebih.

memberikan anak gizi yang seimbang
Lingkar perut / HelloSehat
Berapa batas aman lingkar perut menurut Kementerian Kesehatan? Untuk laki-laki 90 cm dan perempuan 80 cm. Bagi teman-teman yang merasa lingkar perutnya melewati batas aman, disarankan untuk mulai mengubah pola hidup, pola makan dan memperbanyak aktivitas fisik. Hal ini untuk membantu mengurangi risiko hadirnya penyakit-penyakit kronis di kemudian hari. Apa saja?
  1. kolesterol
  2. jantung
  3. diabetes
  4. stroke
  5. asam urat
  6. kanker
Sebaiknya memiliki porsi makan dengan persentase, 25% karbohidrat, 25% protein dan 50% buah-sayur.

Penutup

Sebagai karunia tak ternilai dari Allah SWT, menjaga asupan gizi seimbang anak adalah tanggung jawab kita sebagai orang tua. Memantau pertumbuhan dan perkembangannya dari fase usia bayi, balita dan remaja amat sangat penting dilakukan.

Anak yang dahulunya orang tuanya terlanjur lalai mengawal tumbuh kembangnya saat masa balita, sebab berbagai hal, mungkin orang tua ada masalah atau ananda memiliki penyakit tertentu sehingga tumbuh kembangnya saat balita tidak sepesat teman-teman seusianya, masih bisa dikejar pada saat ia remaja. Di sinilah diperlukan kejelian orang tua melihat kesempatan kedua yang muncul dan sebisa mungkin jangan sampai terlepas lagi.

Sebagai orang dewasa sudah seharusnya kita dapat memberikan yang terbaik, tidak hanya bagi anak-anak tetapi juga bagi diri sendiri. Menerapkan pola hidup yang sehat dan pola makan dengan berpedoman pada gizi seimbang adalah suatu keharusan di samping pilihan yang bijak bagi kelangsungan hidup yang berkualitas. Gizi seimbang tak hanya soal makan tetapi kombinasi dengan aktivitas gerak sehari-harinya.

Mumpung bulan Ramadan, bulan kita menjadi lebih sehat, yuk canangkan pola makan lebih seimbang.

Salam sehat,


Referensi:

1. Kulwap Gizi Keluarga Menuju Generasi Emas
Narasumber: Vilda Ana Veria Setyawati, S.Gz.,, M.Gz
yang diselenggarakan oleh Komunitas Ibu Profesional
Sumatera Utara
2. Situs Hello Sehat
3. Opini penulis






















26 komentar untuk "Mengawal Tumbuh Kembang Anak Dengan Gizi Seimbang"

  1. Duluuu..kita mengenal 4 Sehat 5 Sempurna ya..sekarang ada Tumpeng Gizi, Isi piringku.. Alhamdulillah makin lengkap panduan ibu sbg pengawal gizi kelg ya..

    BalasHapus
  2. sharing yang sangat bermanfaat mba apalagi yang khusus penanganan gizi buat anak bayi aku belom begitu tahu banyak karena memang belum punya baby

    BalasHapus
  3. Memang betul harus memperhatikan gizi seimbang pada anak sebagai bentuk syukur kita menjaga titipan

    BalasHapus
  4. Menarik artikelnya tentang gizi. Terkadang banyak orang cenderung kurang memperhatikan ini saat sahur misalnya hanya mi instan, lalu kurang minum. Buka puasa ngemil gorengan. Kontrol gula kurang diperhatikan. Ditambah kurang minum air putih Sama saja nimbun penyakit. Jadi memang harus tau ilmunya

    BalasHapus
  5. Wah selain ada penyakit kekurangan gizi, ada juga penyakit kelebihan gizi. Lingkar perutku sudah melewati batas. Sepertinya aku harus diet.

    BalasHapus
  6. untuk menjaga keseimbangan gizi, sayuran kan termasuk nih. tp masih banyak tuh mba yg tidak suka sayuran 😅 saya punya teman sampai dewasa tidak suka sayuran hehee

    BalasHapus
  7. waa terima kasih sharing dan infonya yaa, walaupun aku belum punya anak tapi ini bisa jadi bekal ilmu ketika nanti punya anak hehehe, memenuhi gizi anak itu penting banget emang yaa

    BalasHapus
  8. Wah saya baru tahu nih kalau lingkar perut wanita itu yang aman adalah 80 cm. Nanti saya mau ngukur ah, kalau lebih berarti harus segera merubah pola makan nih. Makasih banyak informasinya sangat bermanfaat sekali. ..

    BalasHapus
  9. Ibu yang membunuh anaknya bukan masalah asi atau enggak juga sih. Lebih ke psikologisnya. Kalau dia 'sakit' tentu tak dapat melihat mana anak mana orang lain. Bahkan secara logisnya, manusia tak akan tega dan sanggup membunuh manusia lainnya. Apa lagi anak sendiri.

    Gizi memang harus diperhatikan. Kalau kurang gizi, bukan ke tubuh aja. Kemampuan otak juga berkurang karena aktifitas pasti terhambat. Nice info mbak. Sudah mengingatkan pada gizi anak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya mencontohkan kl mengASIhi itu katanya bisa menjarangkan child abused. Ibu tidak menyiksa bayi. Memang bisa saja banyak faktor lain, tetapi bs juga salah satu faktornya tidak menyusui anak yang disakitinya.

      Hapus
  10. Sepertinya lingkar perutku lebih dari 80 cm nih, hehehe. Sebenarnya sadar dengan pola makan sya yg tidak sehat tapi sya selalu banyak alasan utk menjalaninya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama de. . Saya jugavsadar sama pola makanan sehat dan hidup sehat.
      Tapi memang beuraattt dalam prakteknya. . 🤪😒😔

      Hapus
  11. Iya, saat akan remaja mereka mengalami growth spurt... sangat mudah lapar dan selalu makan. Saat itulah anak mengejar ketertinggalan. Itu terjadi pada si mbarep kami.

    BalasHapus
  12. makasih infonya. Bermanfaat sekaliii, autu ngukur lingkar perut nih aku hahaha

    BalasHapus
  13. Komplit bgt informasi gizinya. Makasih mbaa.. baru tau jg klo 4 sehat 5 sempurna udh jd fosil. Huhuhu kedet

    BalasHapus
  14. Masih banyak dari orang tua yang mengabaikan pemberian gizi bagi anak anaknya, mungkin tulisan ini bisa membantu meng edukasi bagi orang tua yang masiih mengabaikan asupan gizi untuk anak anaknya

    BalasHapus
  15. waaah ini sangat membantu sekali untuk mengedukasi mamah muda hehehe terimakasih ilmunya yaa :D

    BalasHapus
  16. Tulisannya bagus sekali. Untuk anak yg sudah mulai MPASI, entah kenapa berdasarkan hasil curhatan emak2 yg kebanyakan teman saya, mereka itu suka lupa memberikan lemak tambahan untuk bayinya. Makanya pada ngeluh bayinya sembelit, udah 3 hari gak BAB, bahkan ada yang sampai seminggu. Ini si kembar alhamdulillah udah setahun lebih belum pernah ada keluhan susah BAB. Itu karena saya disiplin memberikan lemak tambahan, apakah itu dari minyak goreng, evoo, evco, santan, butter, atau unsalted cheese.

    BalasHapus
  17. Asupan gizi disetiap usia itu ternyata berbeda2 ya, jadi tahu mana asupan yang paling penting agar gizi terpenuhi dan seimbang.

    BalasHapus
  18. Waktu masih ngantor, karena jauh, aku nggak terlalu memperhatikan asupan gizi anak-anak. Semuanya diserahkan kepada Eyang Uti. Tapi sejak di rumah dan rajin masak, aku memastikan mereka rajin makan sayur dan mau makan buah-buahan. Snack kering sebisa mungkin nggak ada, malah selama puasa ini sama sekali nggak ada. Senang, deh. Semoga bisa konsisten, nih.

    BalasHapus
  19. Benar sekali anak-anak wajib dikawal tumbuh kembangnya dengan gizi seimbang oleh orangtuanya. Dan panduan gizi seimbang bisa digunakan untuk penyususnan menu di keseharian. Ulasan yang lengkap Mbak Mia

    BalasHapus
  20. jmn sekarang asupan gizi dan nutrisi penting sekali ya diperhatikan karena aneka penyakit mengintai jika mknan minuman yg kita konsumsi asal aja..solusinya ya hrs tau ttg panduan gizi seimbang sblm membuat menu mkanan ya kak..mksh sharingnya..

    BalasHapus
  21. Tulisannya.mantap mbak, bermanfaat sekali. Apalagi yang punya anak batita kayak aku. Ngomongin gizi, slogan 4 Sehat 5 Dempurna udah lama memang digantinya tapi masih aja dipake yaak...

    BalasHapus
  22. Setidaknya zaman now udah banyak edukasi gini ya, dan memang masalah gizi itu dibutuhkan niat dan kreatifitas orang tua agar anaknya bisa terpenuhi gizinya secara seimbang.
    Secara, kadang ada yang namanya drama GTM atau picky eater :D

    BalasHapus
  23. Kurang gizi adalah hal yang paling aku khawatirkan dulu ketika anak-anak masih kecil dan makannya susah. Oleh karenanya aku selalu menambahkan susu yang menjadi minuman wajib pendamping makanan pokoknya

    BalasHapus
  24. PR banget nih buatku utk gizi seimbang anak-anak, harus pintar masak biar sayurannya dimakan, hehehe

    BalasHapus

Pesan dimoderasi, terima kasih telah meninggalkan komentar yang santun. Sebab bisa jadi Anda dinilai dari komentar yang Anda ketikkan.