Staycation At Madani Hotel Medan

Staycation bisa dikategorikan liburan yang cukup populer beberapa tahun belakangan ini. Staycation berarti liburan di dekat rumah, dengan budget liburan yang lebih efisien karena berada di dalam kota, tidak memerlukan tiket pesawat, sewa kendaraan, ada pula yang mengistilahkannya, holistay.

Kali ini keluarga kami staycation di Madani Hotel Medan, yang tepat berseberangan dengan land mark kota Medan, Taman Sri Deli (kolam raja/Sultan Istana Maimun) dan Masjid Raya Al Mashun, Medan. Madani Hotel ini cukup terkenal di kota Medan, selain lokasinya yang strategis, juga mengusung konsep manajemen syariah, bernuansa ketimuran.

 

Terakhir kali staycation di Madani Hotel pada tahun 2013 lalu (wah sudah lama ya), dapat kamar executive suite yang view jendelanya langsung menghadap ke arah Masjid Raya Al Mahsun, nun tak begitu jauh tampak Istana Maimun.

Setelah itu berturut-turut hampir setiap tahun mengikuti pertemuan kerjasama dua universitas di Madani Hotel, yaitu dalam forum internasional, Centre of Islamic Development Management Studies Universiti Sains Malaysia (ISDEV-USM) dari Pulau Pinang, dengan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Medan.

Sekilas tentang Madani Hotel

Madani Hotel adalah hotel bintang empat yang terletak di Jalan Sisingamangaraja/Jalan Amaliun No, 1 Medan, Sumatera Utara. Memiliki 174 kamar dengan berbagai tipe kamar seperti kamar superior, deluxe, executive deluxe, executive suite, family suite, madani suite dan royal suite.

Fasilitas free wifi di seluruh area, termasuk di kafe beranda hotel di lantai dua. Terdapat musala, toko cenderamata, salon kecantikan, binatu, layanan persewaan mobil, basement parkir yang cukup luas dan keamanan 24 jam dengan CCTV di berbagai titik.

 

Kebetulan kami kebagian area parkir di halaman pintu utama hotel sehingga tak perlu masuk area parkir ruang bawah tanah. Sebelum pandemi Covid-19 merebak, saya beberapa kali juga menghadiri resepsi pernikahan di Madani Hotel dan sering tidak dapat parkir di halaman depan.

Oya, Madani Hotel ini juga familier sebagai tempat pesta pernikahan karena lokasinya yang sangat mudah dijangkau dari kawasan mana saja bahkan dari luar kota, Madani Hotel kurang lebih hanya 15 menit dari Terminal Amplas.

Fasilitas Kamar 

Berbeda dengan staycation beberapa tahun lalu di Madani Hotel ini juga, kali ini kami memilih kamar deluxe dengan 1 king bed saja. Dua anak yang sudah remaja sedang mondok di pesantrennya sehingga kami staycation dengan si nomor 3 dan 4 saja.

 

Untuk harga sewa kamar per malamnya bisa ditelusuri di situs resmi madani hotel dan situs-situs booking hotel lainnya. Harganya pun tidak berbeda jauh dengan daftar harga yang bisa diakses langsung ke resepsionis hotel.

Begitu keluar dari elevator, sepasang kursi ala singgasana raja menyambut kami, persis sama letaknya saat kami staycation dulu.

Memasuki kamar, aroma kenyamanan menyeruak, sebuah ranjang besar dengan selimut tebal yang lembut menyambut. Kamar tidur yang bersih, meski desain interior cukup standar. Bedsides console di sisi kanan dan kiri tempat tidur, sepasang kursi dan meja kecil di sisi kiri bed, kaca rias beserta kursi.

 

TV flat 42 inchi, meja berukiran untuk meletakkan barang seperti tas dan belanjaan. Satu lemari ukuran sedang yang built in dengan rak kaca tempat menaruh 4 gelas satu set dengan teko listriknya. Kulkas mini, dan safe deposit box di bagian bawah lemari.

Kamar dilengkapi dengan AC sentral yang dingin, wifi yang kencang dan toilet yang bersih, memberikan kesan betah berada di dalam kamar apalagi kalau sambil kerja di depan laptop. 

 

Adaptasi Kebiasaan Baru di Hotel

Hotel, penginapan, homestay, asrama dan sejenisnya adalah fasilitas umum yang diatur dalam penerapan protokol kesehatan, sesuai dengan Keputusan Menkes RI No. HK.01.01/MENKES/382/2020. 

Pelaksanaan aturan ini pula yang terlihat di Madani Hotel. Di bawah tangga gerbang masuk hotel telah tersedia tempat mencuci tangan yang dilengkapi dengan sebotol besar sabun cair dan tisu untuk mengeringkan tangan.

 

Begitu tamu hotel masuk dari pintu utama, seorang petugas menyambut dengan ramah sembari meminta izin untuk memeriksa suhu tubuh. Pada saat check in, di meja resepsionis terdapat sebotol hand sanitizer yang bebas digunakan tamu. Semua petugas hotel, room boy, resepsionis dan yang tampak hilir-mudik di dalam hotel memakai masker dan faceshield.

Untuk tamu hotel, dianjurkan memperhatikan hal-hal berikut ini selama staycation atau berada di dalam dan sekitar hotel:

1. Pastikan diri dalam kondisi sehat sebelum staycation di hotel. Jika demam, batuk, pilek, dan  nyeri tenggorokan, atau sesak napas, tetap di rumah dan periksakan diri ke fasilitas kesehatan.
2. Selalu menggunakan masker selama perjalanan dan saat berada di area publik (lobby hotel, dan lain-lain).
3. Cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir atau jika jauh dari sumber air mengalir, gunakan hand sanitizer.
4. Hindari menyentuh area wajah seperti mata, hidung dan mulut.
5. Tetap jaga jarak minimal satu meter dengan orang lain.
6. Membawa peralatan pribadi seperti mukena, sajadah untuk dikenakan di kamar hotel.
   

Selalu terapkan protokol kesehatan di era adaptasi kebiasaan baru ini agar tetap aman staycation di hotel dalam kota.

Kesimpulan

Staycation di Madani hotel cukup direkomendasikan mengingat lokasinya yang tidak begitu jauh dari mana-mana, di dalam kota dan dekat dengan objek wisata sekaligus landmark kota Medan, Masjid Raya Al Mashun, Istana Maimun dan Taman Sri Deli, Medan.

Meski sudah bisa staycation di hotel, jangan lalai untuk senantiasa menerapkan protokol kesehatan, agar staycation tetap aman, nyaman dan liburan singkat dan dekat dapat berjalan sesuai harapan.

Kalau kamu... gimana pengalaman staycation-mu di era adaptasi kebiasaan baru ini? Share di kolom komentar ya. Makasih.

Salam,

Location:

Berbagi :