Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Gaya Hidup Minim Sampah Makanan Untuk Lebih Ramah Lingkungan Dari Rumah

Artikel ini bertajuk gaya hidup minim sampah makanan untuk lebih ramah lingkungan dari rumah. Ramah lingkungan atau sering juga disebut sebagai sustainable living, go green, keberlanjutan, atau kesinambungan.

Mengapa Kita Harus Menerapkan Gaya Hidup Minim Sampah Makanan?

Indonesia sedang dalam darurat sampah pangan. Berdasarkan data dari Food Sustainable Index (2018) terbitan The Economist Intelligent Unit bersama Barilla Center for Food and Nutrition Foundation yang dilansir Tirto, Setiap penduduk Indonesia membuang sekitar 300 kilogram makanan per tahunnya. 

Penduduk Indonesia Menghasilkan Sampah Makanan dalam Jumlah Sangat Banyak

Angka di atas menunjukkan bahwa sebagai negara berkembang Indonesia adalah negara dengan perilaku konsumtif yang tinggi, melebihi negara maju seperti Amerika Serikat yang setiap warganya membuang 23 kilogram per tahunnya. 

Ironisnya di sisi lain ancaman krisis beras siap menghadang Indonesia. Menurut data dari BPS April 2020 lalu yang dipublikasikan di laman CNN Indonesia, produksi padi tahun ini diproyeksikan kembali menurun seperti tahun sebelumnya. 

Produksi padi periode Januari-Juni 2020 diperkirakan hanya 16,8 juta ton beras, jauh lebih rendah dari periode yang sama pada tahun 2019 yaitu 18,61 juta ton dan 20,17 juta ton pada tahun 2018. 

Ada 690 Juta Orang yang Tidur dengan Perut Lapar Setiap Malamnya

Berdasarkan data dari World Food Programme yang diunggah di Instagram @Bandungfoodsmartcity, "There's enough food to feed anyone, yet 690 million people go to bed hungry every night."  Ada 690 juta saudara-saudara kita sesama manusia yang tidur dengan perut lapat setiap malamnya. 

Bagaimana bisa kita membuang-buang makanan sementara di tempat lain di waktu yang sama orang-orang masih menderita kelaparan.

Ini bukan sekadar perkara menyisakan makanan itu mubazir, tetapi lebih besar dari itu adalah dampaknya bagi masyarakat secara luas.



gaya hidup minim sampah makanan

Mendapati data dan fakta di atas, saya seakan terlempar ke masa lalu, saat dipertemukan dengan seseorang yang inspiratif di bidang gaya hidup minim sampah makanan ini. Beliau adalah kakak ipar saya. 

Nah, selama kurang lebih lima tahun tinggal di rumah mertua, bersama keluarga dari pihak suami yaitu kakak perempuan nomor 2, beruntungnya saya, jadi banyak mendapatkan insight untuk lebih hemat dan belajar menjalani gaya hidup minim sampah.

Berikut penerapan gaya hidup minim sampah makanan yang saya cermati dari kakak:

1. Menyusun meal planning

Setiap akhir pekan, kakak bersama suami dan anaknya akan duduk bersama untuk menyusun meal planning 7 hari ke depan. Meal planning adalah merencanakan ingin makan apa selama rentang waktu tertentu, 3, 7 atau berapa hari ke depannya. 

Menyusun meal planning ini sangat penting untuk menghemat waktu dan anggaran belanja rumah tangga, terlebih kakak bekerja di ranah publik, sehingga dengan adanya meal planning ini semua hidangan dapat terencana dengan baik. Pagi sebelum berangkat, beliau sudah siap dengan hasil masakannya.

Contoh meal planning  selama 1 minggu:

sampah makanan
Femina

2. Membuat list to buy sebelum ke pasar

Pagi-pagi di hari Minggu, saya melihat kakak sudah bersiap-siap dengan kertas berisi list to buy, daftar barang-barang apa saja yang akan dibeli di pasar tradisional. Jadi tidak ada ceritanya tuh, kalau ke pasar tanpa persiapan, membeli seingatnya saja. 

Persiapan mengenai ingin makan apa di hari ini sudah dimulai sejak tadi malam. Sembari menemani suami dan anak-anaknya menonton TV di ruang keluarga, kakak menulisi list to buy-nya. 

Daftar belanjaan ini sangat membantu untuk mengendalikan nafsu belanja. Sehingga saat tergoda dengan barang obral di pasar, ala-ala buy 2 get 1 free, kita menjadi tak bergeming. 

3. Menerapkan food preparation

Belanjaan yang sudah dibawa dari pasar, kemudian dikategorisasi menurut daya tahannya masing-masing. 

Food preparation adalah kegiatan memisah-misahkan bahan mentah makanan dan menyimpan sesuai dengan peruntukannya dan waktu pengolahannya. Food-prep ini amat berkontribusi agar makanan tak cepat busuk dan berakhir begitu saja di tong sampah.

Berikut cara food preparation yang benar:

a. Ikan
Saat membeli ikan di pasar, minta dibersihkan insang, isi perut, dan sisiknya lalu dipotong-potong sesuai ukuran makan. Tiba di rumah, kita tidak perlu repot membersihkan lagi, langsung mencuci ikan sampai bersih, taburi garam dan jeruk nipis agar tidak berbau anyir dan berlendir. 

Kemudian langsung ditempatkan pada wadah food grade dan disimpan di lemari es pada bagian freezer.

b. Daging ayam
Daging ayam juga demikian, dicuci bersih seperti ikan lalu ditempatkan pada wadah dan masukkan ke dalam freezer. Namun daging ayam dan jeroannya mesti dipisah, misalnya hati dan usus.

c. Daging sapi
Berbeda dengan ikan dan daging ayam, dalam menyimpan daging sapi tidak perlu dicuci, jika daging tampak kotor atau masih terdapat bekas-bekas darahnya, rebus sampai air rebusan daging mendidih. 

Tujuan merebus untuk menghilangkan bakteri yang melekat pada daging. Setelah itu, tiriskan, lalu simpan dalam wadah tertutup, dan simpan di dalam freezer.

d. Seafood
Seafood atau makanan/hidangan laut seperti udang, cumi-cumi, kepiting, kerang, tiram, dan lain-lain cara menyimpannya cuci bersih dan taruh di dalam wadah tertutup dan masukkan ke dalam freezer juga. 

Seafood akan berubah rasa, warna, dan teksturnya jika dibiarkan dalam wadah terbuka, meski masih berada di lemari es.

e. Sayur-mayur
Sayur-mayur seperti bayam, sawi, daun katuk, kembang kol, brokoli, wortel, daun bawang, dan sebagainya, sebaiknya dicuci bersih semua terlebih dahulu lalu jangan lupa ditiriskan hingga kering. 

Mengapa harus sampai kering, sebab jika disimpan berikut airnya maka mempercepat sayuran menjadi busuk. 

Khusus kentang, letakkan saja di wadah terbuka bersama dengan bawang merah. bawang putih, dan rempah-rempah di luar kulkas, maka ia akan lebih awet ketimbang ikut ditempatkan di dalam lemari es. 

Sementara cara menyimpan tomat, gantung saja dalam wadah gantung (bisa plastik kresek bekas, yang bersih), tomat akan lebih tahan lama, bahkan bisa sampai seminggu dengan cara menggantungnya. 

Berbeda jika dimasukkan ke dalam kulkas, tomat jadi lebih cepat membusuk.

f. Buah-buahan
Cuci dahulu buah-buahan yang akan disimpan lalu letakkan dalam wadah plastik di dalam kulkas. Memasukkannya ke dalam kulkas dapat memperlama masa busuknya. Di suhu ruang, apel, pir, anggur dan jambu bisa bertahan hingga 3-4 minggu. 

Anggur dicuci hanya saat akan memakannya karena mencuci saat akan menyimpan anggur, akan mempercepatnya menjadi busuk. Khusus pisang, sebaiknya tidak disimpan di dalam lemari pendingin.

4. Masak secukupnya

Saat memasak, sebaiknya mengikuti pedoman gizi seimbang, yaitu mengonsumsi makanan yang beragam tetapi dengan ukuran yang proporsional. Semuanya tidak berlebihan. Misalnya jika sudah memasak ikan maka tak perlu memasak ayam karena kebutuhan asupan protein sudah diwakili oleh ikan. 

Demikian pula sayuran, jika sudah membuat bening bayam, maka tak perlu membuat cah kangkung. Di sinilah peran meal planning untuk mengendalikan keinginan memasak di luar kebutuhan makan keluarga. 

5. Mengambil seperlunya dan Menghabiskan makanan

Di keluarga kami, ibu saya termasuk orang yang strict dalam mengawal makan anak-anaknya. Semua anak dianjurkan untuk menghabiskan jatah makanannya. Agar tidak jatuh pada perbuatan mubazir. Begini dulu perkataan ibu:

"Hari ini siapa yang mau jadi saudaranya setan...? 

"Gak ada yang mauuuu..." seru saya dan adik-adik.

"Kalau gak mau, dihabiskan ya makanannya... karena perilaku mubazir adalah saudaranya setan."


biasakan ambil makan habiskan
Yuk, biasakan ambil - makan - habiskan.
Jika dirasa tidak sanggup menghabiskan, ambil porsi secukupnya, sebelum makan berikan  kepada mereka yang kelaparan.

6. Kreatif dalam mengolah makanan

Saya banyak melihat sendiri bagaimana kakak ipar saya sangat kreatif dalam mengolah makanan dan memanfaatkannya menjadi bahan tambahan makanan yang baru.

Seperti hal-hal sederhana berikut:

a. Sisa susu anak jadi campuran puding
Anak-anaknya yang masih balita, terkadang tidak meminum susu sampai habis. Oleh kakak, sisa susu itu tidak dibuang, tetapi disimpan dahulu di dalam kulkas, istilahnya "menabung susu" kira-kira 1-2 hari. 

Nah, saat membuat camilan sore hari, misalnya puding ager-ager, sisa susu dicampurkan ke dalam adonan puding. Tak perlu membeli susu cair yang baru lagi, jadi lebih efisien dan tetap sehat

b. Remahan biskuit jadi campuran brownies
Sama seperti sisa susu, biasanya orang di rumah hanya suka mengambil biskuit yang masih utuh di stoples. Akhirnya tersisalah biskuit yang sudah tidak berbentuk lagi alias sudah jadi remahan. 

Nah, remahan biskuit itu dihancurkan dan dimasukkan si kakak ke dalam adonan brownies. Jadilah brownies ada rasa-rasa biskuitnya. Ludes dimakan orang-orang serumah.

c. Sisa pisang tidak dibuang
Menyantap pisang untuk 1-2 hari pasti menyenangkan. Kandungan magnesium dan kalium yang terdapat pada pisang membuat tubuh kita selalu bugar. Namun bagaimana jika hari ke-3 dan seterusnya 1 sisir pisang tak kunjung habis? 

Sementara tampak dari luar pisang sudah berubah warna, tak lagi secantik saat hari pertama. Jangan buang pisang meski kondisinya sudah terlalu matang dan lembek. 

Kakak mengajari saya mengolahnya menjadi camilan lezat murah meriah. Yaitu dialihkan menjadi godok-godok pisang yang gurih. 

godok-godok pisang fadlimia
Godok-Godok Sisa Pisang ala saya / Dokpri


Kesimpulan

Gaya hidup minim sampah makanan untuk lebih ramah lingkungan dari rumah bisa kita terapkan mulai dari sekarang. Banyak sekali cara yang bisa kita lakukan untuk meminimalkan sampah pangan. 

Salah satunya dengan kreatif dalam mengolah makanan, menjadi camilan yang sehat dan lebih hemat.

Yuk, mulai sekarang kita biasakan gaya hidup minim sampah makanan untuk lebih ramah lingkungan dari rumah.

Salam, 
untuk lebih ramah lingkungan dari rumah


Referensi:

Pengalaman pribadi penulis
https://bandungfoodsmartcity.org/program/
https://tirto.id/darurat-sampah-makanan-di-indonesia-f3Yn
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200602111047-533-508918/akankah-krisis-beras-terjadi

































42 komentar untuk "Gaya Hidup Minim Sampah Makanan Untuk Lebih Ramah Lingkungan Dari Rumah"

  1. Meal planning/prep itu pentiiingg banget ya Mba Mia.
    Karena bisa membantu kita utk kurangi sampah makanan
    anti Mubadzir club!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak Nurul, soalnya kegiatan yang mengantisipasi terbuangnya makanan ya kan...

      Hapus
  2. setuju banget dengan semua tipsnya

    khususnya tentang edukasi

    saya sering ngelihat anak/remaja yang nggak ngabisin makan padahal porsinya dia ambil sendiri

    penyebabnya orang tuanya juga seperti itu :D :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Penyebarluasan informasi seperti ini memang penting banget ya Ambu... dalam mengedukasi generasi muda agar tak muda menghasilkan sampah makanan.

      Hapus
  3. Wahhh aku bacanya jadi mereview sendiri soal sampah sisa makanan di rumah hehe..

    Kayanya tips dan trik2nya mbak Mia kudu mulai diterapin dehh di keluargaku. Karena seringkali sisa makanan terbuang mubazir padahal msih layak diolah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sip, ini juga lagi berupaya terus Mbak Rafahlevi, agar masak seperlunya, gak tergoda bikin yg lain2 hanya karena pingin bikin atau udah lama gak bikin

      Hapus
  4. Miris ya mbak, masih ada byk orang yg kelaparan....dari tips diatas Alhamdulillah wis action

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah semoga terus bersemangat untuk bergaya hidup minim sampah ya Mba

      Hapus
  5. Konsumsi makanan dengan meminimalisir sampah memang sesuatu banget, ramah lingkungan untuk masa depan lingkungan lebih baik.

    BalasHapus
  6. Nah aku jadi belajar buat meal plan. Bener banget selama ini belanja semaunya aja. Jadinya pas masak, malah menyesuaikan apa yang ada hehe.
    Tapi soal makan sampai bersih ini Alhamdulillah juga saya dan suami punya prinsip yang sama.

    BalasHapus
  7. saya tertarik dengan meal planningnya hehe. kadang aku udah bikin meal planning tapi lidah ini mood-mood'an. jadi kadang beda makanan yang disajikan dengan yang ada di planning. btw sampah makanan memang harus diminimalisir ya, agar gak terbuang. bahkan kalo memang bisa dimakan ya diolah deh jadi makanan.

    BalasHapus
  8. MasyaAllah dapet bekal banyak banget ini untuk menerapkan ke kehidupan sehari-hari. Aku kalau bikin menu tterjadwal berlum pernah. Mertuaku pemilh soal makanan hiks

    BalasHapus
  9. Tradisi dalam menghabiskan makanan dalam piring yg kita ambil ketika makan, itu sangat bagus loh... Untuk kedisiplinan kita ya. Di keluargaku selalu aku terapkan. Jadi ga ada sisa makanan yg terbuang

    BalasHapus
  10. Suka banget sama tipsnya mbak, sangat membantu aku yang masih newbie dalam berumah tangga khususnya untuk merencanakan makanan setiap harinya agar meminimalisir bahan-bahan makanan terbuang.

    Mau aku coba terapkan untuk meal planningnya dan food preparation-nya ❤️

    BalasHapus
  11. Huhu iiya ya, sampah makanan di sekitar kita masih banyak banget. Ya makanannya, ya kemasannya. Kepengen banget bisa mengubah itu. Tapi karena akan sangat susah, jadinya aku mulai dari diri sendiri dan dari rumah sendiri dulu. Dari masak yang mendingan sedikit dulu, biar gak banyak kebuang, dan juga minm pakai kemasan. Biar sampah gak banyak. Semoga saja, orang lain juga begitu. Jadinya sampah bisa sangat minimal.

    BalasHapus
  12. Setuju banget dengan tipsnya. Masak secukupnya, kalau nggak habis dipanasi lagi malamnya, atau simpan di kulkas, besok bisa dimakan lagi.

    Saya tuh suka gemes kalau pas sarapan di hotel, melihat para tamu ngambil segala jenis makanan hingga memenuhi meja. Terus akhirnya nggak dihabiskan

    BalasHapus
  13. Mengkonsumsi makanan ramah lingkungan juga efektif buat meminimalisir sampah makanan. Dalam kegiatan Smart Recipe Contest yg aku ikuti tahun lalu dan tahun ini, sempat belajar soal ramah makanan itu.

    BalasHapus
  14. Terima kasih tipsnya, Mbak. Meala prep dan planning emang penting untuk meminimalkan sampah makanan selain menghemat uang dan waktu belanja. Tapi aku belum konsisten nih, Mbak. Cuma tetap berusaha untuk nggak buang makanan.

    BalasHapus
  15. Kebiasaan Gaya Hidup Minim Sampah Makanan, salah satu hal yang positif tuk diterapkan di keluarga ya mba. Biar makanan gak kebuang mubazir.
    Apalagi kadang kalau anak anak biasa nya suka ambil menu banyak tapi ujung ujungnya gak dimakan.

    BalasHapus
  16. iya, harus pandai-pandai mengelola makanan
    takaran beras, sayuran yang akan dimakan
    gimana kita ngaturnya supaya gak sia-sia juga
    banyak cara yang harus dilakukan seperti yang sudah dishare Mbak Limi

    ^,^

    BalasHapus
  17. meal prep dan food prep ini jika bener-bener diterapkan emang bisa banget meminimalisir sampah makanan. Sudah terbukti saat saya coba di rumah

    BalasHapus
  18. Nah itu sebisa mungkin kalau ambil makanan secukupnya ya, karena mungkin di tempat kita banyak makanannya, tetapi pikirkan juga tempat lain yang kesusahan. Jadi bisa lebih bijak lagi

    BalasHapus
  19. Ada tips dan triknya ya supaya enggak ada makanan yang terbuang... Mulai dari membeli, menyimpan, hingga mengolah... Saya juga paling anti membuang makanan...

    BalasHapus
  20. Miris banget ya, sampah rumah tangga Indonesia sangat tinggi. Pantesan sampah di TPA pun ikutan menumpuk. Makanya perlu banget planning untuk memilih dan memilah sampah rumah tangga, kalau perlu mengolah sampah yang bisa diolah sendiri ya.

    Baru tau nih kalau cara menyimpan daging sapi agak berbeda dengan ikan dan ayam.

    Kalau saja semua orang mau menerapkan poin-poin yang disebutkan di atas, maka akan mampu menurunkan jumlah angka sampah makanan.

    BalasHapus
  21. Di rumah lebih baik masak sedikit sih. Ketimbang masak banyak terus nggak habis. Sayang saja rasanya. Apalgi kalau memikirkan ada banyak orang yang tidur dalam kondisi lapar di luar sana.

    BalasHapus
  22. setuju banget bu dosen
    aku juga melakukan ini di rumah BiaR g menyumbang sampah makanan di TPA

    BalasHapus
  23. Ngeri juga ya di AS pemborosan makanan mencapai 23 kg per orang, padahal jumlah penduduknya sangat besar juga. Baca tulisan ini jadi ingat adegan serial Imperfect pas Maria marah-marah ke pelanggan kafe yang tidak menghabiskan makanan pesanan. Sementara di Papua sana menurutnya makanan langka, eh di sini malah dibuang-buang.

    Dulu pas makan di kantin sekolah Turki, aku pernah lihat Kak pesan di dinding kantin, "Take what you need,, eat what you take." Jadi relate kan bahwa kita ga bisa begitu saja membuang makanan, akhirnya teronggok jadi sampah sementara banyak saudara kita di belahan dunia lain kelaparan.

    Makanya teknik food pres bagus tuh, istri saya pas pandemi gini juga gitu. Dari rumah dah rencana mau masak apa aja, belinya sekaligus agar tak mubazir, terutama bahan bakar buat ke pasar bolak-balik. Semoga kita bisa hidup minim sampah, menyayangi bumi juga menyayangi sesama.

    BalasHapus
  24. Gaya hidup minim sampah (atau gaya hidup yang lain) buat saya bener2 membutuhkan kekuatan untuk berkomitmen. MasyaAllah bener2 harus disemangati terus biar konsisten

    BalasHapus
  25. Menyusun menu & Menerapkan food preparation selain lebih rapi juga meminimalkan sampah ya, soalnya sudah terjadwal mau masak apa. Aku skr biasa masak sedikit aja sekali makan supaya gak berlebihan

    BalasHapus
  26. Ya Allah kak.. ngeri ya kak bayanginnya.. satu orang Indonesia membuang sampe 300kg makanan tiap tahun. Sedih kali karena 690juta orang masih tidur dengan perut kelaparan. Kurang bersyukur memang kita dikelilingi banyak sumber makanan.
    Mulai saat ini memang harus bikin list apa yang mau dibeli dan konsumsi biar kita gak jadi kawan setan karena mubazir ya kak.
    Di rumah pun, awak selalu pesan ke anak kalo mereka harus menghargai setiap makanan yang tersaji. Jangan sampe dicaci apalagi dibuang.

    BalasHapus
  27. Banyak tips ngurangin sampah makanan yang bisa diterapkan nih. Kudu kreatif juga ya mengolah makanan agar gak menjadi sampah.
    Aku catet juga ah tips2 penyimpanan makanan yang tepat biar gak cepat busuk sesuai jenisnya...

    BalasHapus
  28. Sesungguhnya aku malu baca artikel ini. Hehe. Soalnya sekarang ini aku jauh dari program meal plan.

    Duli waktu masih "kerja"disalah satu perusahaan healthy lifestyle, yang namanya meal plan hampir setiap hari dilakukan.

    Baca artikel ini baru ngeh lagi, bahwa meal plan itu banyak fungsinya. Apalagi terkait dengan hidup minim sampah.

    Semoga bisa on track lagi aku.

    BalasHapus
  29. Super gemas akutu sama orang yang makannya bersisa apalagi pas kondangan, dikata dia keren gitu makan bersisa huhu

    BalasHapus
  30. Membuat list to buy sebelum ke pasar, ini sy lakukan kak...
    Klo tdk ada bingung mau blanja apa,,,

    BalasHapus
  31. Makan seperlunya biar nggak mubazir. Aku juga pernah baca bahwa sampah makanan lebih banyak dari sampah lainnya di dunia. Ayo budayakan minim sampah makanan mulai dari sekrang.

    BalasHapus
  32. Penting banget juga memberikan edukasi kpd org2 di desa yang kebanyakan masih belum menjaga lingkungan terutama membuang sampah

    BalasHapus
  33. Saya sangat berharap setiap orang yang membaca artikel ini tuh punya sesuatu yang dipetik dan dijadikan salah satu aktivitas penting dalam mengelola sampah. Sekecil apapun sampahnya

    BalasHapus
  34. Mantap, bermanfaat banget nih. Saya baru tahu kalau menyimpan daging ternyata direbus hingga airnya medidih. Cocok nih untuk food preparation nanti saat idul Adha. Btw, artikel ini bermanfaat banget buat saya yang ingin membuat gaya hidup sehat dengan minim sampah makanan.

    BalasHapus
  35. Sebentar lagi ramadhan, seringkali kita lapar mata untuk banyak jajan makanan macem-macem ya kak. Dengan adanya gerakan hidup minim sampah makanan kita bisa mengontrol keinginan itu. Membeli dan mengonsumsi sewajarnya saja, jangan berlebihan.

    BalasHapus
  36. Terima kasih tipsnya ka mia..
    Kami juga menerapkan beberapa hal yang sama dengan tulisan ini..
    Cegah sampah dari rumah ya..🥰

    BalasHapus
  37. Aku selalu buat list setiap berbelanja, bahkan ada dua list. Belanja supermarket dan belanja pasar. Supaya ga lapar mata aja

    BalasHapus
  38. Kadang miris juga ya, beli bakso bungkus, ada plastik bakso, plastik mie yg di pisah, plastik sambel, plastik kecap, plastik saos dan plastik tentangan.. banyak ya kan 😀

    BalasHapus

Pesan dimoderasi, terima kasih telah meninggalkan komentar yang santun. Sebab bisa jadi Anda dinilai dari komentar yang Anda ketikkan.