Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Contoh Pengabdian Masyarakat Bagi Dosen

Pengabdian masyarakat merupakan salah satu kewajiban atau darma perguruan tinggi selain pendidikan/pengajaran dan penelitian. Minimal di setiap semesternya dosen wajib melaksanakan 1x penelitian dan 1x pengabdian masyarakat. Di artikel ini saya tuliskan contoh pengabdian masyarakat bagi dosen. 

Berawal dari kabar gembira di akhir bulan April 2021 lalu, nama saya dan tim keluar sebagai salah satu pemenang hibah internal kampus UMSU yang artinya mendapatkan pendanaan untuk melaksanakan penelitian dan pengabdian masyarakat untuk tahun anggaran 2021 ini. 

Sebab, semisal tidak lulus hibah pun kegiatan abdimas ini tetap harus dilaksanakan juga dengan biaya mandiri. Tentunya lebih ringan jika dibiayai lembaga, kan... plus bergengsi pula.

Sekolah Luar Biasa Taman Pendidikan Islam

Tahun ini saya dan rekan mengadakan pengabdian masyarakat dalam skim PKM (Program Kemitraan Masyarakat). Judul yang kami pilih adalah Diklat Penulisan Publikasi Ilmiah Guru SLB Taman Pendidikan Islam, dan Pendampingan Manajemen Data Kepala Sekolah di SLB Taman Pendidikan Islam.

contoh program kerja pengabdian masyarakat
Berfoto bersama setelah selesai acara diklat / Dokpri

Mengapa memilih SLB Taman Pendidikan Islam (TPI) sebagai lokasi pengabdian tentunya dengan berbagai pertimbangan salah satunya mendukung keberadaan kaum difabel termasuk guru-guru yang mengajari mereka setiap harinya.

SLB adalah sekolah yang diperuntukkan untuk ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) agar bisa mendapatkan layanan dasar yang bisa membantu memperoleh akses pendidikan. Jenis kebutuhan khusus yang berbeda, tidak sama pula strategi pembelajarannya.

Jenis-Jenis SLB

SLB memiliki jenis-jenis sebagaimana penjelasan berikut:

SLB A

Diperuntukkan untuk anak-anak tunanetra, mengajari mereka, guru harus mampu mendorong siswa untuk memahami materi dengan media pembelajaran buku berhuruf braile dan tape recorder.

SLB B

SLB ini diperuntukkan bagi anak-anak tunarungu atau memiliki kekurangan pada indera pendengaran. Media pembelajarannya adalah dengan membaca ucapan melalui gerak bibir disertai dengan gerak-gerik jemari untuk melengkapi gerak bibir (cued speech). Di samping itu ada pula conchlear implant atau alat bantu dengar.

SLB C

SLB C diperuntukkan bagi anak-anak tunagrahita atau intelegensi di bawah rata-rata dan tidak memiliki kemampuan beradaptasi serta menarik diri dari lingkungan sekitarnya. Maka menghadapi siswa tuna grahita, guru memberikan pembelajaran bina diri agar anak dapat berkemampuan sosialisasi.

Masih ada jenis lainnya yaitu SLB D (tunadaksa), SLB E (tunalaras), dan SLB G (tunaganda), tetapi tidak saya jelaskan di sini. Kebetulan lokasi pengabdian masyarakat kami kali ini adalah SLB ABC yaitu SLB yang mendidik siswa-siswa tunanetra, tunarungu, dan tunagrahita.

Berdasarkan kunjungan awal kami diperoleh informasi dan data jika di SLB ini membutuhkan masukan untuk tata kelola manajemen data yang baik. Selain itu banyak guru yang kepangkatannya jalan di tempat akibat mengalami kesulitan membuat publikasi ilmiah. Dari kebutuhan terhadap solusi permasalahan inilah tim kami menawarkan jalan keluar sebagaimana judul yang telah dirancang sedemikian rupa. Tentunya secara lengkap dan terstruktur tawaran solusi dan sebagainya telah kami susun di dalam proposal.

Hal-Hal yang Harus Dipersiapkan Sebelum Mengadakan Acara Abdimas

Banyak hal yang harus dipersiapkan sebelum menggelar acara dalam rangka pengabdian masyarakat, khususnya acara diklat bagi guru dan pendampingan kepala sekolah. Berikut sebagian di antaranya:

1. Berkunjung ke sekolah

Kegiatan berkunjung ke sekolah ini dilakukan di awal sekali pada saat pra proposal. Sembari sowan kepada kepala sekolahnya memperkenalkan diri, juga menjajaki apakah tim kami dimungkinkan menjalin hubungan kemitraan dengan SLB. 

2. Mendiskusikannya dengan tim

Hal ini penting karena dengan berdiskusi bersama rekan satu tim permasalahan yang sudah tereksplor dari kandidat lokasi pengabdian masyarakat, bisa dikerucutkan menjadi satu judul yang layak untuk menerima pendanaan dari LPPM UMSU.

3. Menuangkannya ke dalam proposal

Setelah memiliki hasil diskusi bersama tim, maka dituangkanlah buah pikiran mengenai kegiatan yang solutif bagi mitra, yaitu yang menjawab permasalahan mitra. Hal ini mengantisipasi kegiatan yang tidak tepat sasaran. Istilahnya mitra butuh A tim malah mencarikan solusi B. 

Sehingga tidak sinkron dengan masalah akhirnya menjadi tidak efektif. Pastinya pihak penyandang dana, LPPM tidak akan mau mengambil risiko yang seperti ini. Jadi harus benar-benar pas solusi dengan masalah yang dihadapi mitra. 

4. Menghubungi kembali pihak sekolah

Penandatanganan kontrak antara LPPM dan Tim PKM sudah dilakukan, dana hibah sebesar 70% pun masuk ke rekening bank ketua tim, maka mulailah kami bekerja sesuai dengan tugas masing-masing. Saya menghubungi kembali ibu kepala sekolah untuk membicarakan jadwal pelaksanaan acara pendampingan dan diklat publikasi ilmiah untuk para guru di SLB

5. Persiapan teknis jelang hari pelaksanaan

Hari H sudah ditentukan, maka persiapan teknis menjelang hari pelaksanaan kegiatan dipenuhi dengan koordinasi dengan tim ditambah 2 orang mahasiswa. Apa saja yang mesti disiapkan?
  • Materi Diklat
  • Sertifikat (untuk peserta, panitia dan narasumber)
  • Kue kotak sebanyak jumlah peserta
  • Spanduk kegiatan
  • Susunan acara
  • Proyektor untuk menayangkan materi karena fasilitas sekolah tidak menyediakan
  • Surat-surat yang terdiri dari surat kesediaan menjadi mitra (pada saat proposal sudah dilampirkan juga), berita acara kegiatan dan presensi peserta.

6. Staffing

Dulu zaman kuliah S1, sering juga mengadakan kegiatan kemahasiswaan seperti seminar nasional, diskusi publik, lokakarya, dan sebagainya. Ternyata pengalaman mendesain suatu acara itu terpakai lagi saat jadi dosen, khususnya dalam menghelat acara pengabdian masyarakat.

contoh pengabdian masyarakat di masa pandemi
Saya menjadi salah satu narasumber / dokpri

Mungkin sudah tidak asing dengan istilah staffing atau organizing Yaitu menempatkan orang-orang pada tugasnya masing-masing. Kami pun menentukan siapa yang menjadi pembawa acara, dekorasi (memasang spanduk), dokumentasi saat acara berlangsung, mengedit video untuk laporan, memberikan kata sambutan, dan menjadi narasumber.

Acara Berlangsung Sukses dan Lancar

Alhamdulillah pada Jumat, 11 Juni 2021 kemarin, acara pengabdian masyarakat kami bisa dilaksanakan dengan lancar. Ukuran suksesnya dengan berlangsungnya acara tanpa ada kendala, mengalir lancar sesuai dengan susunan acara. 

Ditambah pula dengan banyaknya pertanyaan yang masuk kepada narasumber, menjadi tolok ukur antusiasme dan minat dari para peserta yang semuanya adalah guru tetap di SLB. Tentunya faktor pendukung kesuksesan dalam menggagas suatu acara adalah kekompakan tim. Tidak mungkin suatu acara bisa sukses oleh satu orang saja. 

Apa saja faktor yang mendukung sukses dan lancarnya suatu program pengabdian masyarakat?

a. Komunikasi tim yang lancar

Terus terang sebelum hari H hampir tiap hari saya, rekan sejawat satu tim dan mahasiswa saling berkirim pesan untuk membahas berbagai macam keperluan acara. Saya tidak bisa membayangkan jika di antara tim ada yang tidak kompak, ada penghalang komunikasi, hambatan psikologis dan sebagainya. Hampir pasti macetnya komunikasi bikin salah paham dan bisa-bisa acara menjadi gagal.

b. Datang ke lokasi pada H-1

Acara kami selenggarakan pada hari Jumat, pada hari Kamisnya, saya datang ke SLB. Kebetulan sedang ada psikodiskusi dengan mahasiswa S2 Psikologi USU, jadi memperoleh referensi letak spanduk dan cara mereka memasangnya.

Ternyata di dinding sekolah sudah ada paku khusus untuk menempelkan spanduk, namun baik si mahasiswa S2 beserta teman-temannya maupun saya dan tim membuat spanduk yang ukurannya tidak mencapai gantungan tersebut. Alhasil kami rekatkan di dinding dengan menggunakan selotip besar (lakban).

Datang ke lokasi sehari sebelumnya jelas menguntungkan. Saya jadi mengetahui kalau SLB tidak menyediakan proyektor untuk narasumber sehingga saya menghubungi ibu dekan, memohon peminjaman fasilitas proyektor dari fakultas untuk kepentingan pengabdian masyarakat. 

c. Pengaturan waktu yang efektif

Susunan acara disusun dengan pengaturan waktu yang efektif sehingga kegiatan berlangsung dengan tertib dan mengalir dengan lancar (storyline table). Istilahnya rundown yang sempurna. Berapa menit alokasi waktu untuk pembukaan, sambutan-sambutan, acara inti, sesi interaktif, dan penutup. 

Tidak boleh ada waktu yang terbuang sia-sia sehingga peserta jadi tidak fokus ke materi, bolak-balik melihat jam bahkan malah keluar dari ruangan lalu pulang.

pengabdian masyarakat pdf
Tim PKM kami di tahun 2021 / dokpri

Kesimpulan

Contoh pengabdian masyarakat bagi dosen adalah sebagaimana yang kami selenggarakan yaitu PKM Pendampingan Manajemen Data Kepala Sekolah di SLB dan PKM Diklat Publikasi Ilmiah Guru SLB di Taman Pendidikan Islam, Medan.

Banyak hal yang dipelajari dari lokasi pengabdian. Melihat para guru yang sabar menghadapi anak-anak didiknya yang berkebutuhan khusus, kami merasa terharu. Saat mempersiapkan aula SLB untuk dipakai keesokan harinya, saya salut menyaksikan dua orang siswa SLB yang sigap membantu tim menyapu ruangan dan merapikan taplak meja. 

Saya tertegun sejenak, tentunya mereka inilah sampel hasil didikan para guru-guru hebat dan sabar ini. Bisa menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang-orang di sekitarnya. Bersyukur sekali bisa mendapatkan kesempatan melaksanakan abdimas di SLB ABC TPI ini. Banyak hal dan hikmah yang bisa dibawa pulang ke rumah, maupun untuk menjadi bahan diskusi di kampus. 

Salam, 
konsep pengabdian masyarakat

Publikasi media untuk abdimas ini bisa dibaca di sini harian lokal di Sumatra Utara, Analisa:
Analisadaily.com











8 komentar untuk "Contoh Pengabdian Masyarakat Bagi Dosen"

  1. Kebayang betapa beratnya tugas guru-guru SLB ini setiap hari. Sabarnya harus seluas samudera karena yang dihadapi adalah anak-anak istimewa.

    Senang sekali pastinya dosen-dosen bisa sumbang pikiran untuk tata kelola manajemen data yang baik ke sekolah-sekolah luar biasa ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mutia... pas main ke sana menyaksikan interaksi guru dengan siswa down syndrom, duh diperlakukan kayak anak sendiri,,, sayang banget

      Hapus
  2. Pengabdian yang luar biasa
    Selalu salut sama guru2 SLB. Tugasnya berkali lipat lebih berat dari tugas guru umum. Luar biasa mereka berjuang untuk kebaikan anak didiknya

    Senang sekali membaca ketika para dosen ikut turun tangan memberi yang terbaik
    Sukses selalu

    BalasHapus
  3. Senengnya bisa dapat hadiah hibah sehingga bisa melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat. Pasti dapat banyak pengalaman ya bisa mengabdi di sekolah luar biasa ini. Lewat artikel super duper keren ini, saya jadi tau ternyata SLB berbeda-beda sesuai dengan penyandang disabilitas ya. Kirain semuanya sama saja.

    BalasHapus
  4. Saya tidak banyak tahu contoh program pengabdian masyarakat dosen, tahunya yang paling umum seperti Kuliah Kerja Nyata (KKN). Memang jadi dosen ini banyak tanggung jawabnya ya Mbak, memenuhi tridharma perguruan tinggi itu. Pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat

    BalasHapus
  5. Selamat, mbak, dapat hibah dari universitas. Semoga penelitian dan pengabdiannya bermanfaat terutama bagi rekan-rekan di SLB.

    BalasHapus
  6. Masya Allah, selamat ya Mba lolos dapat dana hibah dari kampus. Sangat layak sih menurutku. Soalnya taargetnya keren. Memberdayakan guru-guru SLB. Baca tulisan Mba tentang SLB, saya teringat salah satu cerita dalam buku Guru Cinta karya Helvy Tiana Rosa, dkk. Anak-anak istimewa di sana memang hanya bisa dihadapi oleh guru-guru dengan stok cinta ekstra. Apalagi kalau tuna grahita, setiap waktu mereka punya polah-polah ajaib. Salut untuk guru-gru di SLB.

    BalasHapus
  7. Salut sama kebesaran hati gurunya.
    Dan selamat untuk kak mia.

    Semoga apa yang telah kakak lakukan bermanfaat.. 🙏

    BalasHapus

Pesan dimoderasi, terima kasih telah meninggalkan komentar yang santun. Sebab bisa jadi Anda dinilai dari komentar yang Anda ketikkan.