Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Gejala-Gejala Saat Tubuh Kekurangan Zat Besi Yang Sering Disepelekan, Apa Saja?

Defisiensi besi adalah kondisi ketika tubuh kekurangan zat besi. Jenis mineral yang satu ini amat diperlukan dalam pembuatan hemoglobin, yakni protein dalam sel-sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh bagian tubuh. 

Saat tubuh kekurangan zat besi, maka tubuh tidak akan bisa memproduksi cukup hemoglobin. Alhasil, jaringan sel dan otot di dalam tubuh juga tidak akan memperoleh cukup oksigen untuk melakukan fungsinya masing-masing dengan baik.

Akibatnya, timbul gangguan kesehatan yang disebut "anemia". Walau ada beberapa macam anemia, anemia yang disebabkan oleh kekurangan zat besi adalah jenis yang paling umum menjangkit banyak orang di berbagai belahan dunia.

Umumnya, defisiensi besi disebabkan oleh radang usus, pendarahan menstruasi yang berlebihan, dan asupan gizi yang tidak seimbang. Apabila kondisi ini dibiarkan berlarut-larut, maka dapat berakibat buruk terhadap kualitas hidup penderitanya, seperti mudah letih, daya konsentrasi menurun, dan napas pendek.

Gejala saat Tubuh Kekurangan Zat Besi

Tanda-tanda kekurangan zat besi bervariasi dari satu ke orang lain. Malahan, pada beberapa kasus, penderitanya sama sekali tidak mengalami gejala apa pun. Indikasinya dapat dipengaruhi oleh seberapa parah anemia yang diidap, usia, dan gangguan kesehatan lain yang mengiringi. Berikut adalah [angka] gejala umum kekurangan zat besi:

1. Kulit Pucat

Kulit pucat di bagian dalam kelopak mata adalah salah satu tanda defisiensi besi yang mudah dijumpai. Hemoglobin di dalam sel darah merah merupakan alasan mengapa darah berwarna merah. Jadi, kadar zat besi yang rendah di dalam tubuh menjadikan darah kehilangan warna merahnya. Inilah mengapa penderita anemia kerap terlihat pucat.

Selain pada wajah, gejala ini juga dapat dilihat di area tubuh lainnya, seperti gusi, bagian dalam bibir dan kelopak mata, serta kuku. Keadaan yang satu ini lumrah dijumpai pada kasus anemia sedang hingga akut. Akan tetapi, untuk mengetahui kebenarannya secara pasti, perlu dilakukan tes darah.

2. Pusing dan Sakit Kepala

Defisiensi besi juga dapat menimbulkan pusing, terutama pada pasien wanita. Sayangnya, belum banyak penelitian yang mengungkapkan hubungan antara kekurangan zat besi dan sakit kepala.

Kondisi ini barangkali timbul lantaran kadar hemoglobin yang rendah di dalam sel darah merah.Dengan kata lain, tidak ada cukup oksigen untuk dialirkan ke otak. Pada akhirnya, pembuluh darah di otak pun membengkak, kemudian menyebabkan pusing dan sensasi berdenyut-denyut yang tidak nyaman.

3. Gampang Lelah

Sering merasa letih adalah gejala saat tubuh kekurangan zat besi paling umum yang menjangkiti banyak penderitanya. Hal ini terjadi karena tubuh tidak kekurangan zat besi yang diperlukan untuk memproduksi hemoglobin.

Tanpa hemoglobin yang cukup, maka hanya sejumlah kecil oksigen yang mencapai jaringan-jaringan sel dan otot. Padahal, oksigen inilah yang menjadi salah satu sumber energi bagi jaringan dan otot untuk menopang aktivitas Anda sehari-hari.

Ditambah lagi, jantung pun mesti bekerja lebih keras untuk memompa lebih banyak darah dengan kandungan oksigen tinggi ke seluruh bagian tubuh, yang mana menimbulkan efek penat tersebut.Penderita anemia yang dikarenakan oleh kekurangan zat besi juga sering mengalami keluhan lainnya selain mudah letih, yakni suasana hati yang buruk dan susah berkonsentrasi.

4. Napas Pendek

Hemoglobin merupakan unsur yang memungkinkan sel darah merah untuk mengangkut oksigen ke seluruh bagian tubuh. Ketika level hemoglobin di dalam darah rendah, maka hal ini pun berdampak pada jumlah oksigen yang harus disebarkan ke berbagai organ vital, tidak terkecuali jaringan-jaringan sel dan otot.

Ini berarti bahwa otot-otot tubuh tidak akan menerima cukup oksigen untuk melakukan aktivitas-aktivitas sederhana, seperti berjalan, misalnya. Alhasil, napas pun menjadi lebih pendek daripada biasanya. Ini dikarenakan tubuh berupaya untuk mengumpulkan lebih banyak oksigen.

Jika Anda mendapati sering kehabisan napas ketika melakukan kegiatan ringan, seperti berjalan atau menaiki tangga, ini bisa jadi salah satu pertanda Anda mengalami kekurangan zat besi.

5. Rambut dan Kulit Kering

Defisiensi besi berdampak negatif bagi produksi hemoglobin di dalam darah, yang mana dapat berakibat pada berkurangnya jumlah oksigen yang tersimpan di dalam sel-sel yang bertugas menumbuhkan rambut. Dan, saat kulit dan rambut menerima lebih sedikit oksigen daripada biasanya, maka kulit dan rambut pun menjadi kering dan rapuh.

Di samping itu, kekurangan zat besi juga dikaitkan dengan rambut rontok. Umumnya, tingkat kerontokan rambut yang normal tidak lebih dari 100 helai per hari. Namun, jika jumlahnya lebih banyak daripada itu, maka tidak ada salahnya jika Anda waspada dengan risiko defisiensi besi.

Kekurangan zat besi dapat menimpa siapa saja, namun beberapa kelompok memiliki risiko yang lebih tinggi, seperti wanita, ibu hamil, dan lansia. Jika tidak segera diatasi, maka defisiensi besi dapat mengakibatkan depresi hingga gagal jantung. Juga, kekurangan zat besi dapat memperpendek umur penderitanya apabila tidak ditanggapi dengan serius.

tonikum bayer


Oleh karena itu, cukupi kebutuhan zat besi harian Anda dengan makan makanan yang kaya akan zat besi dan vitamin C. Jika perlu, konsumsi suplemen makanan seperti Tonikum yang tinggi multivitamin dan mineral penting lainnya untuk mendukung gaya hidup sehat Anda. Tonikum Bayer merupakan suplemen makanan untuk kekurangan zat besi terutama untuk ibu hamil, wanita menstruasi, dan lansia.

Kesimpulan

Demikian artikel mengenai gejala saat tubuh kekurangan zat besi. Jangan sepelekan tanda-tanda ini guna menghindari bahaya yang lebih besar. Semoga bermanfaat.

Salam sehat

7 komentar untuk "Gejala-Gejala Saat Tubuh Kekurangan Zat Besi Yang Sering Disepelekan, Apa Saja?"

  1. Bener bgt mbak Mia, kekurangan zat besi tuh ngeri banget. Keliatannya sepele tp lama2 bahaya juga. Jd ingat dulu sering lihat ibu konsumsi Tonikum bayer, berasa legend banget nih multivitaminnya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mba,, sy jg minum ini,, legend tp masih hype aja yaa

      Hapus
  2. Banyak juga efek gegara kekurangan zat besi ya kak. Kalo buat bayiku dulu kak, kalau kekurangan zat besi jadi susah nambah berat badan.

    BalasHapus
  3. Berarti, rambut dan kulit yang kering, nggak selalu berhubungan dengan perlunya minum air cukup, juga pengaplikasian pelembab, namun bisa juga karena kekurangan zat besi ya.

    BalasHapus
  4. Masalah kekurangan zat besi ini luar biasa kompleks kak Mia.
    Terutama bagi ibu hamil dan menyusui.
    Untuk jelang persalinan, bila ibu terseteter anemia dan rendah HB, resiko perdarahan persalinan pun menjadi ancaman

    BalasHapus
  5. Jangan sampailah kekurangan zat besi kita ya, Mbak Mia, karena pentingnya zat ini dalam pembuatan hemoglobin dalam tubuh kita. Inget banget saat hamil dan menyusui aku disarankan dokter minum Tonikum Bayer dan memang efektif sekali. Kini pun minum juga saat diperlukan

    BalasHapus
  6. Kok sepertinya semua tanda-tanda di atas saya ada ya...
    Apa saya kekurangan zat besi ya....

    BalasHapus

Pesan dimoderasi, terima kasih telah meninggalkan komentar yang santun. Sebab bisa jadi Anda dinilai dari komentar yang Anda ketikkan.