Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sadar Finansial, Agar Bisnis Menguntungkan Dan Bertahan Lama

Senang sekali mendapatkan kesempatan mereview buku Sadar Finansial Pahami Alurnya, Nikmati Duitnya karya dari Bag Kinantan ini. 

Identitas Buku

review buku sadar finansial
Dokpri 

    • Nama Penulis: Bag Kinantan
    • Tahun Terbit: 2019
    • Penerbit: CV. Uwais Inspirasi Indonesia
    • Jumlah halaman: 241 halaman
    • Harga Buku: Rp. 328.000
    • Nomor ISBN: 9786237035893
    • Profil Penulis: Business financial consultant, seorang suami dan ayah, yang lahir dan besar di Kotabumi, Lampung Utara. Merantau ke Medan di tahun 2003 untuk menyelesaikan kuliahnya di Teknik Industri- USU. Tiga kali gagal menjalankan usaha jamur tiram, Bag Kinantan berhenti sejenak dari dunia bisnis dan menjadi freelancer konsultan penilai aset sembari melanjutkan pendidikan. Niat awal ingin menjadi dosen tetap di kampus namun setelah selesai kuliah inginnya menjadi dosen luar biasa saja. Keseharian mengajarkan keuangan usaha di Kelas Sadar Uang Bisnis (SUB), The Investor Academy, Laporan Keuangan untuk Olshop, dan menjadi "kuli panggul" di distributor madu hutan Sumatra: www.refillmadu.com. Buku ini adalah buku pertama yang digarap secara serius dan membutuhkan lebih dari 2 tahun untuk meyakinkan diri bahwa buku ini layak dicetak. Sebelumnya penulis lebih banyak menulis di www.bagkinantan.com dan www.manajemenusaha.com.

Cover Buku

Buku bersampul hard lux ini berwarna kuning bergambar ilustrasi uang dalam bentuk buntelan dolar, uang kertas, dan logam mulia. Selain itu ada kalkulator, tablet yang menunjukkan gambar grafik keuangan dan sejenis buku pencatatan keuangan. Ada pula gambar kacamata di dekatnya, pertanda fokus buku ini untuk menelisik jalannya keuangan suatu usaha.

Warna kuning melambangkan optimisme, semangat, keceriaan, kreativitas dan ide yang orisinil. Mungkin ini maksudnya sehingga buku Sadar Finansial ini berwarna kuning, menyongsong semangat baru nan cerah. Buku berukuran 14,5 cm x 21 cm ini tidak terlalu besar untuk dibawa ke mana-mana saat melalapnya. 

Isi Buku

Buku ini diawali dengan kalimat ilustrasi tentang kunci mempertahankan keseimbangan saat mengendarai sepeda, yaitu tetap bergerak. Lalu, semakin besar usaha, ditandai dengan tidak lagi menaiki sepeda tetapi belajar membawa sepeda motor, pebisnis tak hanya butuh mengendalikannya dengan keseimbangan seperti naik sepeda.

Bahan bakar, biaya perawatan, dan kecepatan harus mulai diperhatikan. Ketika bisnis naik kelas lagi sebagaimana mengemudikan mobil, maka ada kondisi yang lebih kompleks yang harus dihadapi. Kita tak lagi bisa mengandalkan uang Rp. 50.000 di kantong saat akan bepergian dengan roda empat. 

Minimal bawa uang Rp. 200.000 untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan selama perjalanan. Selain itu tingkat kewaspadaan saat mengendarai mobil sangat berbeda dibandingkan dengan saat mengendarai sepeda motor.

Begitu pula jika bisnis terus tumbuh melesat bak pesawat terbang. Tombol-tombol kontrol  mengemudikan pesawat dipastikan akan sangat rumit ketimbang saat membawa mobil.
Keputusan yang diambil saat bisnis sudah sebesar pesawat terbang mestilah akurat dan benar-benar tepat. Ratusan nyawa berada di tangan pilot. Jarang penumpang yang selamat jika terjadi insiden pesawat jatuh, bukan.

Pertanyaan yang harus dijawab oleh semua orang yang sedang menjalankan usahanya, sudah seperti kendaraan apakah bisnis yang sedang dijalankan? Sepeda, sepeda motor, mobil, atau pesawat terbang?

Daftar Isi Buku

Membaca bab 1 kita akan disuguhi dengan mengenal sekali lagi tentang uang. Sejarah uang. Net Worth: Kekayaan bersih sesungguhnya, cash is still the king, uang cash tetap menjadi rajanya. Esensi dari keamanan keuangan adalah simpan uang dan kunci akses ke sana sehingga uang itu tidak dapat dicuri bahkan oleh kita sendiri. Bagaikan anak 9 tahun yang menabung uangnya di celengan tertutup. Noted!

buku sadar finansial
Dokpri
Saya teringat pada ingatan tahun 2012-2015 lampau saat saya dan suami mengelola toko busana. Waktu itu kami memulai usaha bermodalkan otak kanan dan semangat membara ingin menjadi pengusaha.
Nah, mungkin waktu itu kami belum memahami alur finansial sebagaimana yang ditulis Bang Bag ini sehingga usaha bermodalkan cukup besar itu hanya menghasilkan keuntungan di tahun pertama dan tidak bertahan lama. Akhirnya dengan jiwa besar, saya dan suami bersepakat menutup usaha tersebut.

The Rule of Money

Untuk urusan memiliki uang, lelaki six pack akan kalah pamor dengan lelaki six car. Hmm, ada benarnya juga ya
Ada aturan main uang yang tidak diajarkan di sekolah, apa saja? Uang jangan dikejar, biarkan uang yang mengejar kita, nilai uang pasti menyusut dan mindset kita terhadap uang. 

Uang itu bagaikan kupu-kupu yang semakin dikejar ia malah semakin lari menjauhi kita. Yang harus kita lakukan adalah menyediakan bunganya sehingga tanpa mesti mengejar-ngejarnya, kupu-kupu dan lebah akan datang dengan sendirinya menghinggapi bunga kita. 

Menurut Ki Jendral Nasution dalam bukunya The Science of Wealth, buku berisi pengalaman bertahan hidup, menjalankan bisnis dengan menolak modal dari orang tua, dan melepaskan dari dari jeratan utang, kapasitas rezeki berbanding lurus dengan kapasitas diri kita. Bag di dalam buku ini mengistilahkannya value diri. 

Value itu dapat berupa ide dan skill yang dapat ditukarkan dengan uang, sehingga jika semakin tinggi nilai diri kita maka akan lebih mudah uang datang. Sampai di sini saya membandingkannya dengan ajaran terkenal dari founder Ibu Profesional, Septi Peni Wulandani. Bahwa rezeki itu pasti, kemuliaan yang dicari.

Rezeki tidak selalu terletak dalam pekerjaan kita. Allah SWT berkuasa meletakkan kehendak-Nya pada ikhtiar seseorang yang bersungguh-sungguh. Ikhtiar itu adalah sebuah laku perbuatan, sedangkan rezeki adalah urusan Tuhan. Rezeki itu datangnya dari arah tak terduga, untuk orang yang menjalankan perannya dengan serius dan senantias bertakwa. 

Saya simpulkan, jika kita bersungguh-sungguh melakukan suatu ikhtiar maka akan mendatangkan rezeki. Selaras dengan yang dimaksud Bang Bag Kinantan di buku Sadar Finansial ini. Rezeki punya kaitan yang erat dengan value diri.

Tips menghadapi uang kertas yang nilainya selalu turun:

  1. Simpanlah kekayaan dalam bentuk uang anti-inflasi yaitu emas batangan
  2. menumbuhkan uang hingga memiliki nilai di atas angka inflasi.

Menumbuhkan uang di sini artinya menginvestasikan uang kita, memperhatikan tingkat pengembaliannya, lebih tinggi dari inflasi atau tidak. Jika lebih rendah dari inflasi berarti investasi tidak menguntungkan.

Time Value of Money

Time value of money adalah nilai waktu uang, yang harus dipahami oleh setiap orang terutama pebisnis. Dengan mengenali cara kerja uang, akan memudahkan kita untuk mengundang uang masuk ke rekening kita.

Idealnya walaupun kita menggunakan uang flat sebagai alat transaksi, penggunaan logam mulia seperti emas dan perak tetap dijadikan standar nilai sehingga kapan pun dan di mana pun, nilai sebuah barang akan selalu tetap karena harga logam mulia ini akan sama di mana pun. 

Memahami pengaruh waktu pada nilai uang, kita akan dapat memperkirakan nilai investasi yang kita lakukan. Memprediksi jumlah uang yang harus ditabung untuk mencapai nilai tertentu di masa depan.

Belajar kesalahan dari kopi "sanger" >> "sama-sama ngerti"

Jujur saya baru tahu kepanjangan dari sanger setelah membaca buku Sadar Finansial ini. Dialog dari tokoh ilustratif yang diciptakan penulis yaitu Si Mundar dan Si Mandir. Singkat cerita di Banda Aceh mahasiswa tidak memiliki uang jajan yang banyak, sehingga pemilik kedai kopi meracik kopi dengan menambahkan susu yang sedikit.
Kopi Sanger / Akurat

Mahasiswa tetap bisa menikmati kopi susunya, pemilik kedai tetap bisa meraih keuntungan meski tidak banyak. Yah, sama-sama ngertilah. Simbiosis mutualisme ya.

Dengan mendengarkan percakapan orang di kedai kopi timbul inspirasi dan pemikiran mengenai kesalahan-kesalahan pebisnis yang menyebabkan usaha bangkrut dan bagaimana cara bangkit kembali.

Kesalahan-kesalahan yang bikin bangkrut

    • Kesalahan pertama, bercampurnya uang pribadi dengan uang usaha
    • Kesalahan kedua, tidak memberi gaji diri sendiri
    • Kesalahan ketiga, properti pribadi dianggap properti usaha juga
    • Kesalahan keempat, takut ambil untung gede, harus jual lebih murah dari toko sebelah
    • Kesalahan kelima, terjebak utang-piutang tak terkendali
    • Kesalahan keenam, malas mencatat seluruh pemasukan dan pengeluaran usaha
Sampai di sini saya pun merenungi kesalahan-kesalahan yang mungkin telah saya lakukan sehingga toko kami yang baru berusia batita, terpaksa ditutup untuk menghindari kerugian yang lebih besar. 

Ini baru 3 bab sudah seru sekali kan, masih ada 4 bab menarik lainnya yang banyak saya highlight di sana-sini. Tentang laporan keuangan, ada apa di balik angka, seandainya ada yang mau kasih modal, bagaimana mengelola stok, membangun benteng, dan pondasi manajemen cash.
Bang Bag menulis buku ini dengan sangat serius, terlihat dari detailnya penjelasan kadang disertai rumus-rumus ekonomi yang berdasarkan pengalaman di lapangan bisnis.

Fyi, buku ini adalah modul kelas online Sadar Uang Bisnis yang pesertanya adalah para UMKM. Sehingga penulisannya disesuaikan dengan kebutuhan teman-teman pelaku usaha UMKM dalam membangkitkan bisnisnya.

Keunikan buku ini, ditulis dengan bahasa yang mengalir, sehingga tidak terasa sudah sampai di penghujung buku. Ditambah lagi ada bincang-bincang dua tokoh yaitu Mundar dan Mundir menjadikan isi buku yang sebenarnya berat ini tersampaikan kepada pembaca dengan efektif dan ringan.

Di mana membeli buku ini?

Kamu bisa mendapatkannya di marketplace tempat kamu biasa bertransaksi atau yang aplikasinya sudah stand by di ponsel pintar. Namun jika ingin memilikinya dengan cepat, bisa langsung membelinya dari sang penulis. Bag Kinantan: 08116060311.

Rating buku dalam range 1-10: 9

Kesimpulan

Setiap pebisnis harus sadar finansial. Pengetahuan itu diperoleh dengan kesadaran, sehingga dengan semakin meningkatnya kemampuan pengelolaan keuangan, maka akan terbangun pula mentalitas hati-hati dan waspada dalam penggunaan uang, baik uang usaha maupun uang pribadi.  Bisnis menghasilkan keuntungan yang bisa dinikmati, dan usaha pun bertahan lama.

Gimana, menarik kan... kuy tinggalkan komen di kolom komentar yaa, terima kasih.

Salam, 
buku sadar finansial



Referensi:

Buku Sadar Finansial, Pahami Alurnya, Nikmati Duitnya
https://bagkinantan.com/ringkasan-buku-sadar-finansial/
https://risalahstore.id/product/buku-the-science-of-wealth/







 

25 komentar untuk "Sadar Finansial, Agar Bisnis Menguntungkan Dan Bertahan Lama"

  1. Tak kan lari uang dikejar halah hahha.. punya juga bukunya. Tapi sebenernya buku ini gak hanya cocok untuk pebisnis ya buat pengetahuan untuk merapikan keuangan keluarga juga bisa ya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Kak,, keuangan keluarga kl gak diatur, berantakan

      Hapus
  2. Udah pernah nyobain kopi sanger di Pulau Sabang, tapi baru tau kepanjangannya lewat artikel ini, hehehe...

    Jadi inget waktu punya usaha warnet, uang hasil usahanya malah bercampur sama uang pribadi, ya lama-lama terpakai. Lalu saat jualan pulsa juga, uangnya bercampur, eh terpakai lagi. Bener banget memang, uang pribadi dan hasil bisnis harus dipisahkan, kalau nggak mau bangkrut.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe... saya juga baru ngeh "sanger" pas baca buku ini nih Mas... ^^

      Hapus
  3. Diliat dari ulasan kak Mia. (Seharusnya) ini buku cocok buat semua yang ingin dan sadar kebutuhan finansial itu penting.

    Lain waktu, kalau udah bisa keluar bebas mau liat2 buku ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar sekali, gak cuma buat yg punya usaha ya

      Hapus
  4. 5 dari 6 kesalahan yang bikin bangkrut kok ya pas banget ya dengan yang pernah saya alami.

    Bagus banget ini bukunya mbak, jadi pengen punya juga.

    BalasHapus
  5. Ya Allah mbaa sepertinya kesalahan yg bikin bangkrut usaha ini mirip banget dengan saya yg lg jualan toko sembako. Kadang suka campur uang usaha sama pribadi. Padahal ga boleh kan ya.

    BalasHapus
  6. Kalau sedang menjalankan bisnis, mau bisnis apapun memang sebaiknya memisahkan keuangan pribadi dan bisnis sih. Jadi, uang bisnis bisa kita gunakan untuk semakin memperbesar usaha kita.

    BalasHapus
  7. ingat zaman berbisnis online. Uangnya campur aduk gak jelas yang mana modal, yang mana untung. Kalau lagi butuh duit ya di pake aja. Walhasil usahanya gak berkembang. 🤭🤭

    Buku 'Sadar Finansial' ini penting banget dibaca bagi yang ingin bisnisnya lancar jaya. Biar gak mulai bisnis buta2.

    Penting banget punya ilmunya sebelum mengeksekusi sesuatu.

    Saya tertarik dengan tips mengamankan finansial dalam bentuk emas batangan.

    BalasHapus
  8. Saya melakukan 6 kesalahan di atas. Aduh duh duh duh...
    Perlu pembenahan, nih.
    Tapi alasan saya saat ini sih karena adanya segitu dulu dan sangat hhati-hati saat keluarkan uang.

    BalasHapus
  9. Jadi kepikiran nih kak, uang tabungan dari blog mau ditukar dalam bentuk kepingan emas saja deh. Biar gak turun nilainya.
    Kayaknya berisiko banget kalo nabung pake uang kertas.

    BalasHapus
  10. Review nya keren kak. Jadi pengen bukunya juga ni. Pernah ikut seminar yang pembicaranya bang Bag. Daging banget ilmu dari abang tu kak. Btw, itu beneran sanger singkatan dari sama-sama ngerti? baru tau nii

    BalasHapus
  11. Bukunya bagus banget ya kak, sampe aku SS buat status hehe Dan kesalahan2 ternyata itu aku jg melakukannya. Alngkah baiknha skrg harus mengepost2 sendiri2 antara uang pribadi Dan uang usaha ya biar lebih jelas, begitu kan kak?

    BalasHapus
  12. kayaknya harus baca buku ini lah. Apalagi sejak ikut kelas blogger dari bang Bag sendiri, keliatan banyak ilmu yg bisa diambil dr beliau

    BalasHapus
  13. wah mantep buku ini dijadikan modul kelas online para kelas dgn UMKM. mungkin lebih ngena ke "pebisnis" ya kak? atau diajarin juga bagaimana cara menumbuhkan uang yg baik? selain berbisnis 😂

    BalasHapus
  14. Banar kak, terjadi sama saya. Dulu sering menyatukan uang pribadi dengan uang usaha. Jadi emang harus sadar financial nih hehe

    BalasHapus
  15. Belakangan ini awak mulai menerapkan pengaturan keuangan yang terpisah antara uang pribadi dan uang usaha kak.
    Semoga usaha awak yang masih seperti nsik sepeda akan bergerak terus. Minimal naik mobil lah.. hehe aamiin

    BalasHapus
  16. Buku setebal 241 halaman begini direview dengan ciamik oleh kak Mia. Baca review nya aja bikin seneng banget kak.
    Ada beberapa quotes yang bikin shis mesem-mesem sendiri. Hahaha.

    Anyway, ibu kami juga menerapkan sistem pemisahan uang dan membuat beberapa pos tertentu yang nyatanya sangat bermanfaat sekali dalam pengelolaan keuangan

    BalasHapus
  17. Saya tertohok ketika membaca salah satu kesalahan pebisnis, yaitu malas mencatat pemasukan dan pengeluaran usaha. Aduh, setelah ini mesti telaten betul nih. Terima kasih atas "tamparan" nya Mbak

    BalasHapus
  18. Aku setuju banget dengan point pertama yang suka bikin bangkrut kak. Bercampurnya uang bisnis dengan uang pribadi. Karenanya orang-orang suka khilaf belanja padahal ternyata itu adalah uang modal usaha. buku ini emang keren banget deh.

    BalasHapus
  19. tulisan pembuka dari mba Mia, dan tulisan pembuka dari buku bang Bag ini sudah sangat mengena sekali.
    bukunya seakan melambai-lambai ke hati saya minta dibaca

    BalasHapus
  20. Nah iya kalau mau bisnis jalan jangan campur uang pribadi dan uang utk bisnis dan pencatatan keuangan juga harus lengkap, buku yang rekomended ya kak :)

    BalasHapus
  21. Duh, kok enggak dari dulu saja ya saya belajar tentang mengelola keuangan.

    Dulu saya hanya mengutamakan pelajaran eksata doang. Enggak berpikir untuk mengetahui yang non eksata. Seperti tentang keuangan dan binis.

    Buku ini memang membuat saya sadar akan finansial deh.

    BalasHapus
  22. Saya jadi ingat waktu membangun bisnis online dulu mbak, memang yang membuat bisnis akhirnya berhenti karena waktu itu keuangan rumah tangga bercampur dengan online shop . Bagusnya memang ada sistem penarikan seperti penggajian terhadap diri sendiri ya, jadi yang keluar pasti sehingga kita juga bisa menghitung berapa pemasukan untuk minimal menutup pengeluaran dan menghasilkan laba

    BalasHapus

Pesan dimoderasi, terima kasih telah meninggalkan komentar yang santun. Sebab bisa jadi Anda dinilai dari komentar yang Anda ketikkan.