Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sukacita Sambut Lebaran Bersama Generos

Tak terasa lebaran sudah tiba di pelupuk mata. Berbagai macam rasa bercampur aduk jadi satu, ada sedih sebab harus berpisah dengan bulan Ramadan yang mulia dan sangat berharap bisa bertemu lagi dengan Ramadan tahun depan. Teringat kedua orang tua atau sanak saudara yang telah berpulang, dan tentunya ada kebahagiaan yang membuncah menyambut hari kemenangan. 

Hal Unik Saat Kumpul Keluarga

Momen lebaran adalah saat-saat yang dinantikan semua umat muslim di seluruh dunia. Setiap keluarga memiliki tradisi dan kekhasan yang terkadang hanya dijumpai saat hari raya idulfitri. Salah satunya adalah adanya open house, silaturahmi antarkeluarga atau kumpul keluarga. 

Berikut hal unik saat kumpul keluarga di momen lebaran yang bisa kamu ketahui:

1. Dihujani pertanyaan, diberi pujian atau dikira kurang normal

Ada yang mengistilahkan kalau lebaran adalah hari julid internasional. Tunggu dulu, apakah di luar negeri juga demikian? Hmm, selama masih berada dalam lingkungan keluarga Indonesia sepertinya kebiasaan untuk kepo dengan keadaan masing-masing ini menjadi hal unik yang ditemui saat kumpul keluarga.

"Duh, lucunya... si Dede udah hampir dua tahun kan? Kok belum bisa ngomong? Itu anaknya si Anu 15 bulan udah banyak ocehannya... hati-hati ntar gagu atau malah amit-amit bisu, lho."

Hmm, pernah dengar yang seperti ini kan? Jangan heran, di hari yang suci bukannya senyum lebar penuh sukacita yang didapatkan tetapi hati seorang ibu yang bersedih anaknya dikira kurang normal seperti anak-anak pada umumnya. Bagi ibu dukungan penuh dari orang-orang terdekat dan lingkaran keluarga besar amat sangat diperlukan.

Seperti Generos, nutrisi otak yang terbuat dari bahan-bahan herbal terbaik, yang menjadi sahabat ibu dalam membantu mengatasi keterlambatan bicara pada anak. 

Dengan adanya Generos, saat lebaran nanti semisal ada yang berkomentar macam-macam atau yang tidak konstruktif, tinggal ditunjukkan saja Generos beserta kemasan eksklusifnya, yang pasti memberikan optimisme dan komentar positif dari keluarga besar tercinta.

lebaran generos


2. Melakukan foto bersama

Nah, sesi foto bersama ini pastinya menjadi hal favorit yang disepakati seluruh anggota keluarga besar pada momen berlebaran bersama. Biasanya salah seorang kerabat akan mengomando agar semuanya berkumpul menjadi satu. 

3. Kue kering dan camilan khas lebaran 

Lebaran memang identik dengan kue kering seperti nastar, putri salju, kastengel, sagu, akar kelapa, kacang bawang dan penganan khas idulfitri. Maka jangan heran jika ada yang memplesetkan lebaran jadi lEbaran atau bikin badan jadi melebar ke samping. 

Karena menurut dokter gizi, makan 3 buah kue nastar kalorinya setara dengan sepiring nasi. Wow, saat kumpul keluarga tetap kontrol nafsu comot-comot kuenya ya, ingat kesehatan.

4. Salam tempel

Hari raya idulfitri kalau tidak ada salam tempel alias angpau buat anak-anak kecil, sepertinya tidak akan lengkap. Kalau dalam tradisi merayakan Imlek angpau diberikan kepada orang yang belum menikah, pada tradisi lebaran salam tempel diberikan pada bocah-bocah cilik yang turut serta dibawa ayah bundanya yang merupakan anggota keluarga besar.

5. Dimasukkan ke Grup Obrolan Keluarga

Biasanya momen kumpul keluarga saat lebaran, tidak disia-siakan begitu saja. Jika selama ini ada yang nomor kontaknya berubah atau hilang kontak, maka dengan bersua dan berkomunikasi secara langsung dapat memperbaharuinya saat itu juga. 

Dan jangan protes jika tiba-tiba setelah pulang ke rumah masing-masing, tahu-tahu sudah berada di grup obrolan keluarga. Seperti yang populer di Indonesia, aplikasi yang umum dipakai adalah WhatsApp, maka jangan heran kalau ditambahkan ke Grup WhatsApp keluarga besar ya.

Lebaran di Tengah Pandemi

Tahun ini merupakan tahun kedua lebaran di tengah-tengah masa pandemi Covid-19. Ada perasaan ingin kembali ke masa-masa lebaran sebelum pandemi. Bisa lebih bebas kumpul keluarga tanpa penerapan protokol kesehatan yang ketat. Diperbolehkan mudik, bebas melanglang buana rekreasi ke banyak destinasi wisata yang menawarkan pemandangan menarik.

Meski demikian semuanya mesti dijalani dengan berpikir positif. Apapun yang terjadi pastilah memiliki hikmah untuk dipetik. Tak ada daun yang terlepas dari rantingnya lalu beterbangan terbawa angin dan akhirnya mendarat perlahan di tanah, tanpa seizin Yang Maha Kuasa. Sehingga tugas kita adalah berikhtiar menjaga kesehatan diri, pasangan, dan anak-anak tercinta.

Hal-hal yang harus diperhatikan saat kumpul keluarga

  • Tetap terapkan 5M di mana-mana. Walaupun bersama keluarga besar, kita tidak bisa menjamin mereka bertemu dengan siapa saja di hari itu atau di hari sebelumnya. Mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Demi kesehatan dan keselamatan bersama. 
  • Ruangan tempat berkumpul harus memiliki ventilasi udara yang cukup baik, sehingga menekan risiko kemungkinan tertular virus.
  • Durasi kumpul keluarga tidak berlama-lama. Sekadar saling meminta maaf, bersalam-salaman, makan bersama, foto bareng, lalu pulang. 
  • Pastikan semua anggota keluarga besar dalam kondisi fit, sebaiknya jika ada yang sedang kurang sehat, batuk, flu, tidak usah ikut kumpul keluarga dulu, beristirahat di rumah jauh lebih berfaedah.
  • Kelompok usia rentan yaitu anak-anak kecil dan lansia dianjurkan tidak turut serta dalam acara kumpul keluarga.
  • Sekiranya tidak dapat memenuhi hal-hal di atas, jangan khawatir, kumpul keluarga masih dapat dilakukan di hari yang fitri. Banyak platform penyedia layanan berbagi video yang memudahkan seluruh anggota keluarga besar dari mana saja dan di mana saja saling bertatap maya dan bermaaf-maafan. Bukankah esensi lebaran saling menyucikan hati.

Kesimpulan

Sukacita menyambut lebaran bersama Generos nutrisi otak anak berbahan alami, menjadi hal yang membawa harapan dan kebahagiaan bagi orang tua. Khususnya yang kebetulan memiliki anak dengan gangguan speech delay. Dengan memberikan Generos, ibu tak khawatir lagi menghadapi hujan pertanyaan dari kerabat yang mempertanyakan mengapa buah hati tercinta mengalami keterlambatan bicara. 

suplemen herbal

Selamat lebaran, mohon maaf lahir dan batin

Salam,
fadlimiaXGeneros















24 komentar untuk "Sukacita Sambut Lebaran Bersama Generos"

  1. benar ya mbak, meski di tengah pandemi, tetap harus dirayakan dengan suka cita ya mbak
    Tentu dgn tetap mematuhi protokol kesehatan.
    Btw saudaraku juga ada yang pakai Generos untuk anaknya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener Mbak Dee say... Merayakan hari kemenangan melawan hawa nafsu kan yaa,, iyepp tetep menerapkan prokes yaa

      Hapus
  2. Generos membantu asupan gizi anak utamanya nutrisi, speach delay akan terurai salah satunya interaksi anak dengan orang tua

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yup bener Mas, ditambah lagi dengan asupan Generos 7-10 tetes per harinya ya

      Hapus
  3. Pertanyaan2 saat lebaran itu banyak ya kak, bagi yang muda-mudi ditanya: "kapan nikah" hehe, kadang yang sudah nikah blm punya momongan ditanyanya: "kapan punya momongan,", kapan nambah momongan?" dll. Ya itulah namanya adat istiadat dalam bertutur kata. hehe..

    Apalagi anak udah 2 tahun blm bisa ngomong lancar/tdk jelas pasti jadi bahan omongan, ujung2nya ortu yang sedikit tertekan. Untung ada generos, mudah2an bisa jadi ikhtiar untuk menutrisi tubuh anak terutama bagi anak2 yang lamban berbicaranya.

    BalasHapus
  4. Iya juga sih jadi hari julid, apalagi buat yang single pertanyaan kapan nikah tak bisa terelakkan haha. Namun dengan momen foto bersama jadilah lupa dengan kejulidan tersebut

    BalasHapus
  5. Jadi penasaran sama generos. Aku kepoin dulu artikel satunya, ya. Moga membantu anakku untuk juga bisa berbicara jelas.

    BalasHapus
  6. Nah..ini lingkungan keluarga di Indonesia punya kebiasaan kepo apalagi ketika moment kumpul keluarga besar
    Meski di tahun kedua ini melewati lebaran di tengah Pandemi silaturahmi mesti tetap berjalan semoga lebaran Tahun depan keadaan sudah membaik

    BalasHapus
  7. Lebaran di tengah pandemi ini menuntut kita untuk lebih kreatif yaa agar suasana lebaran jadi gak membosankan

    BalasHapus
  8. hihihi hitungannya nasi doang tanpa lauk pauk

    1 nanas sekitar 75 kalori, dikali 3 = 225 kalori atau sekitar 150 gram nasi

    Jadi, setahun sekali gapapa dong ngemil nastar :D :D

    BalasHapus
  9. Ok juga nih Generos, jadi inget deh dg keponakanku. Keliatan banget dia tu pengen ngomong tp kata² yg terucap masih 'nggak berbentuk'. Jadi pengen ngadoin Generos deh buat dia

    BalasHapus
  10. Beneran deh, males banget ngadepin pertanyaan tentang tumbuh kembang anak-anak kalau udah ngumpul ma keluarga besar tuh. Padahal kan mereka itu unik dan berbeda. Salah satunya tentang gangguan speech delay, syukurnya sekarang udah ada generos ya kak.

    BalasHapus
  11. Mba Miaaaa... aku ngakakn di bagian hari julid itu...hihi..semoga di keluarga kita dijauhkan yaa dari itu... minal aidin wal faizin mba Mia.. :)
    Aku pun kumpul lebaran menerapkan prokes mba

    BalasHapus
  12. Hahaha bener banget nih nuansa lebaran gak afdol ya kalo nggak kumpul keluarga, semoga kita sehat dan selalu semangat ✊

    BalasHapus
  13. Anak sulung saya dulu sempat mengalami speech delay. Sudah diperiksa menyeluruh alhamdulillah tidak ada apa-apa. Sampai tiba saat dia mencapai usia 2.5tahun. Sekalinya bicara langsung nyerocos, tak cadel, dan bisa berkomunikasi seperti orang dewasa.

    Kalau Generos sudah ada pada masa itu (awal 2000an) mungkin saya akan gunakan nutrisi ini.

    BalasHapus
  14. hihihih hari julid ya Mbak, paling susah dihindari sih emang itu apalagi kalau mudik ya.. apalagi kalau misal dari keluarga kita beda pemikiran dengan pasangan, deehh berasa beruntung deh ada larangan mudik, hihihih.
    ooh jaadi Generos ini bisaa bantu anak yang susah ngomong ya.

    BalasHapus
  15. Aku baru tau nih Generos hehehe. Buat anak2 yang membutuhkan, tampaknya produk ini bisa menjadi salah satu solusi terbaik. Iya, bisa bersilaturahmi dan ngumpul bareng keluarga adalah kebahagiaan yang luar biasa.

    BalasHapus
  16. Generos untuk anak mulai usia 9 bulan sampai berapa tahun, Mbak?

    Di keluarga kami sementara lebaran masih kayak tahun lalu. Halal bihalal via zoom, dan waktunya jadi terbatas karena paling lama 2 jam

    BalasHapus
  17. Tahun ini aku nggak kumpul-kumpul keluarga besar dan cuma di rumah. Ketemu temen juga gak banyak. Males juga nanti ditanya kapan nikah, hahaha. Iya, kalo belum nikah ditanya kapan nikah, udah nikah ditanya kapan punya anak, udah punya anak ditanya tumbuh kembang anak.

    BalasHapus
  18. Alhamdulillah masih diberi kenikmatan bisa berkumpul dengan keluarga ya mba, dan jangan lupa juga selalu mengonsumsi makanan dan vitamin yang berguna untuk tubuh. Kayak generos ini yaaa

    BalasHapus
  19. Lebaran di tengah pandemi tahun ini kami kembali menutup pintu rumah kami uni. Hehehe. Kami tidak menerima tamu, makanya lebih aktif di chat WA atau grup, menyampaikan maaf lebih dulu. Soalnya kondisi anak kami ada yg istimewa, sehingga kami menjaga dari paparan-paparan luar yg bisa berakibat buruk bagi tumbuh kembangnya.

    Memang kalo ngumpul-ngumpul keluarga, itu yg belum menikah, belum punya anak, atau yg punya anak istimewa seperti saya ini sering menjadi obyek utama pembicaraan. Hehehe. Apalagi kalo anak kita ada masalah keterlambatan bicara, entah apapun itu pemicunya (dalam kondisi saya itu pemicunya adalah sindrom autisme). Meski demikian, Allah dam Rasulullah sudah menyampaikan, bahwa gak ada penyakit yg gak ada obatnya ya uni. Jadi, setiap ibu pasti berikhtiar memberikan yg terbaik untuk buah hati. Btw, happy lebaran uni. Mohon maaf lahir dan batin.

    BalasHapus
  20. lebaran adalah hari julid internasional!
    di Indonesia yang hari harinya penuh kejulidan banyak hahahaha

    semua pertanyaan berkisar pada "APAKAH HIDUPMU LEBIH BAIK DARI HIDUPKU?"

    BalasHapus
  21. Kadang memang ada keluarga yang nggk bisa jaga mulutnya ngerocos gitu, bandingin satu anak dengan anak lainnya. Emang bikin sebal sih. Kalau anakku sih biasanya ditanya kok kecil kali badannya, anak si B besar badannya, umurnya masih beberapa bulan. Waduh, kadang aku hanya tersenyum saja dan nggak menanggapi, padahal dalam hati pengen lihatin buku KMS nya bahwa anakku grafik BB sesuai dengan umurnya. Untung aja anakku cepat bisa ngomongnya dan nggak perlu konsumsi generos. Apa pun kondisi anak kita sebenarnya sih, harus saling dukung dan suport, bukan banding-bandingin dengan anak lain. Tapi, ya begitulah warga +62 ini kalau jumpa, terutama saat lebaran tiba.

    BalasHapus
  22. Hihi emang ya momen lebaran itu sering disambut dengan suka cita, dilain sisi ada juga yang khawatir bakal dapat aneka pertanyaan dan komentar julid lainnya. Alhamdulillah 2 tahun ini lebarannya nggak bisa mudik, jadinya aman dari aneka komentar dan pertanyaan kepo

    BalasHapus

Pesan dimoderasi, terima kasih telah meninggalkan komentar yang santun. Sebab bisa jadi Anda dinilai dari komentar yang Anda ketikkan.