Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Senangnya Jika Bertemu Idola

Tantangan menulis bersama Komunitas Indonesian Social Blogpreneur (ISB) hampir usai seiring dengan berakhirnya tahun 2022 ini. Topik menulis kali ini adalah:

Sebutkan salah satu idola yang pengin kamu temui dan apa saja yang akan dilakukan jika bertemu? Hal baik apa kira-kira yang akan didapatkan? Idola bisa dari musisi, bintang film atau tokoh-tokoh lainnya

Idola Saya Prof. Rhenald Kasali

Kalau ditanya siapa idola saya, muncul satu nama yang kanal YouTube-nya selalu saya pantengi sembari melakukan aktivitas bekerja di depan laptop, Prof. Rhenald Kasali, dosen Ilmu Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia.

Saya tidak pernah bertemu langsung tetapi suka sekali membaca tulisan-tulisan beliau. Pemikiran beliau selalu bertumbuh, growth mindset banget, pilihan kata-katanya baru terus, menggebrak anak muda yang masih terperangkap pikiran jadoel, dalam hal meraih tujuan hidup, membangun bisnis, mencapai cita-cita, dan capaian-capaian hidup lainnya.
rhenald kasali
Sumber gambar: Twitter @rhenald_kasali, diolah dengan Canva


Buku Prof. Rhenald yang Sudah Saya Lahap

Buku pertama yang saya baca dari 32 judul karya beliau(sekarang sudah lebih dan beliau tidak sempat menghitung lagi), baru sedikit.

1. Disruption

Semua yang tidak go online maka akan tergusur dan tergeser dari panggung dunia di era digital, kira-kira seperti itu. Banyak pekerjaan yang akan hilang di masa depan, bahkan sudah dimulai beberapa tahun lalu.

Penjaga pintu tol digantikan e-toll, taksi konvensional kalah bersaing dengan taksi online, toko fisik dikalahkan toko online, dan terus terjadi di segala bidang.

Lalu yang mesti dilakukan adalah mau tidak mau bisnis pun harus mengikuti zaman. Jika ingin eksis dan ambil bagian di era disrupsi sekarang ini.

2. Shifting

Ada kaitannya dengan disrupsi, buku Shifting agaknya menjadi lanjutan dari pemikiran Prof. Rhenald tentang era disrupsi. Semua yang tidak bisa beradaptasi dengan melakukan shifting maka akan tertinggal.

Kalimat yang memiliki daya dobrak dari buku ini adalah "lebih baik pegang kendali daripada dikuasai." Setuju sekali, pilih mana dikuasai atau kita yang mengendalikan, pasti memilih yang terakhir dong.

3. Series on Education (Sentra)

Buku ini ditujukan bagi praktisi pendidikan anak usia dini. Cocok sekali buat saya yang masih punya anak usia TK. Hal paling menarik dalam buku ini adalah 7 (tujuh) keterampilan kunci yang harus dimiliki anak sejak kecil.
  1. focus and self control
  2. perspective taking
  3. communicating
  4. making connection
  5. critical thinking
  6. taking on challenge
  7. self directed, engage learning

Hiks, ternyata masih sedikit ya, saya banyak membaca artikel ilmiah populer beliau di media massa seperti Kompas, Sindo, dan masih banyak lagi.

Ada lagi, Myelin, Change!, Cracking Zone, Self driving, semuanya bikin semangat menggelora.

Apa yang Dilakukan Jika Bertemu Prof. Rhenald Secara Langsung?

Tentunya saya harus salim dulu ya, hehe... meski beliau berbeda agama dengan saya, agama saya mengajarkan untuk menghormati guru.

Ya, beliau tak sekadar idola sebagaimana yang dimaksud anak-anak muda sekarang. Namun saya banyak berguru dari buku dan artikel-artikel beliau.

Saya akan memperkenalkan diri, profesi saya yang sama seperti beliau, dosen, dan betapa candunya saya dengan tulisan-tulisan beliau.

Berikutnya saya akan meminta wejangan dari beliau, bagaimana jadi the future lecturer seperti project yang sedang beliau kerjakan bersama mentee-nya di Rumah Perubahan. Juga minta nasihat menjadi orang tua yang juara bagi anak-anak saya dan suami.

Tak banyak dosen yang inspiratif, kata beliau di banyak tayangan talkshow. Maka dosen masa depan yang sedang digodok, anak-anak muda penerus bangsa yang ingin meniti karir menjadi dosen, pastilah dibekali pemikiran yang progresif oleh Prof. Rhenald.

Nah, jika berkenan saya meminta tips menjadi dosen yang menggerakkan seperti beliau selama ini. Penulis buku best seller, narasumber yang penyampaiannya selalu dinantikan di mana-mana.

Sebelum berpisah, tak lupa saya akan minta berfoto bersama Prof. Rhenald, jika di sana juga ada Ibu Elisa Kasali, istri beliau, saya juga minta foto bareng dengan beliau berdua.

Hal Baik yang Didapatkan dari Pemikiran Prof. Rhenald


  • Saya jadi orang yang terus belajar hal baru
Saya tidak ingin dicap gaptek (gagap teknologi), semuanya ada di dunia maya, tinggal kitanya mau mempelajari atau tidak untuk mengatasi masalah terkait dengan aplikasi atau suatu fitur. 

  • Saya tidak alergi dengan kritik, meskipun yang mengritik adalah mahasiswa saya sendiri. Justru Prof. Rhenald dikelilingi anak-anak muda dalam menulis bukunya, agar bahasa dan istilah yang digunakan jadi update terus.

Kesimpulan

Bisa dikatakan bahwa Prof. Rhenald Kasali adalah idola dalam hal belajar untuk berubah dan berpikiran lebih maju. Jika diizinkan bersilaturahmi dengan beliau saya akan minta nasihat untuk menjadi the future lecturer dan orang tua dengan tomorrow mindset bagi anak-anak.

Tak lupa minta foto bareng dengan beliau. Banyak hal baik saya peroleh dari menyimak buku dan tayangan beliau di kanal Youtube, jadi pembelajar terus, tidak gaptek, dan mau dikritik demi perubahan yang lebih baik.

Salam perubahan!
fadlimia idola dalam belajar


Posting Komentar untuk "Senangnya Jika Bertemu Idola"