Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ingin Bahagia Dan Pikiran Plong Kurangi 5 Hal Tak Penting

Ingin hidup bahagia dan pikiran plong adalah tujuan dari semua orang, berkeluarga ingin meraih kebahagiaan bersama pasangan, dan anak-anak. Menapaki karir ingin mencapai puncak yang ujung-ujungnya ingin mendapatkan kebahagiaan yang lebih besar.

Memutuskan tidak bekerja di ranah publik lagi bagi seorang istri, juga bertujuan agar lebih berbahagia melihat tumbuh kembang anak dengan membesarkannya secara langsung, melalui tangan sendiri.

Penyebab Orang Mengejar Kebahagiaan

Kebahagiaan jika digabungkan dari pendapat beberapa ahli, dapat diartikan sebagai perasaan positif yang berasal dari kepuasan atas keseluruhan hidup yang ditandai dengan adanya kesenangan yang dirasakan oleh individu ketika melakukan sesuatu hal yang disenangi dalam kehidupan.
 
cara meraih hidup bahagia
 
Kebahagiaan dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi kondisi kesehatan yang baik,  religiusitas, usia, jenis kelamin, dan adanya rasa syukur. Sementara faktor eksternal yang memengaruhi bahagia tidaknya seseorang, adalah kekayaan, pernikahan, dan kehidupan sosial.
 
Orang yang berusia lebih tua diyakini bisa menerima dan memiliki kepuasan hidup dibandingkan orang yang berusia lebh muda. Semakin tua, orang sudah memiliki makna dan arah hidup yang lebih pasti, lebih percaya diri dalam nilai-nilai, serta lebih optimis.

Dari segi jenis kelamin sebenarnya antara laki-laki dan perempuan tidak berbeda. Namun terkadang perempuan cenderung lebih bahagia dibandingkan laki-laki. 
 
Pikiran plong adalah pikiran yang berasa lega, bebas dari beban pikiran yang menghantui. Seperti pada saat kita terkena flu hidung tersumbat tidak leluasa bernapas. Maka saat tubuh sudah sembuh dan kembali fit maka hidung pun terasa plong. Bisa menghirup dan mengembuskan napas dengan lega.

Cara Meraih Hidup Bahagia dan Pikiran Jadi Plong

Banyak cara yang bisa ditempuh untuk meraih bahagia dalam kehidupan ini. Berikut yang bisa sering-sering dilakukan jika ingin hidup bahagia.

1. Hidup sederhana

Sederhana bisa diartikan simpel, bersahaja, apa adanya. Namun bukan juga ala kadarnya. Orang sering keliru mengartikan sederhana dengan sekadarnya. Hidup sederhana itu nikmat sekali. Tidak terpengaruh dengan gaya hidup wah orang lain. 
 
Meski memiliki kelebihan uang, orang yang memilih hidup sederhana tetap tidak tertarik dengan menggunakan uang secara berlebihan. Dengan hidup sederhana pikiran pun bisa lebih plong, terhindar dari kejaran debt collector dan tumpukan kertas tagihan yang datang ke rumah setiap bulannya.

2. Mensyukuri yang sudah dimiliki

Manusia adalah makhluk yang dinamis. Jika dimaksudkan untuk berkreativitas tentunya menjadi sangat positif. Namun jika konteksnya dalam pengumpulan harta benda sepertinya manusia adalah makhluk yang tidak punya rasa puas. 

Maka bersyukur adalah salah satu cara untuk mendapatkan kebahagiaan. Berterima kasih pada Allah SWT atas segala yang telah dimiliki. Jadi fokusnya pada nikmat yang telah dirasakan, bukan pada hal-hal yang masih ingin dijangkau, belum terealisasi. 
 
Dijamin, pikiran terasa lega, dada tidak lagi penuh sesak setelah mengingat-ingat begitu banyak nikmat yang luput disyukuri.
 

3. Menghargai diri sendiri

Kita perlu menghargai diri sendiri, mengapresiasi setiap pencapaian yang telah dilakulan meski belum sempurna. Sebab dengan respek terhadap diri sendiri kita akan memandang positif setiap pemikiran yang muncul, berpihak pada langkah dan keputusan yang diambil serta percaya pada kemampuan diri. 
 
Hal ini dibutuhkan jika ingin hidup bahagia. Sudah nyaman dengan diri sendiri lebih mudah meraih kebahagiaan dibandingkan orang yang belum berdamai dengan dirinya.

Pikiran akan lebih tertata dengan mencintai diri sendiri asal tidak berlebihan hingga terjatuh menjadi narsisisme. Perasaan terlalu mencintai diri sendiri sehingga menganggap hanya dirinyalah yang paling hebat, sedangkan orang lain tidak ada apa-apanya.

4. Selalu ceria dan bersikap ramah

Mungkin sebagian orang tidak setuju dengan poin yang ini namun coba praktikkan saat menghadapi anak, yang terdekat di sekitar kita. Saat anak rewel atau tantrum, ibunya bersikap ceria dan ramah menghadapinya. Bisa dipastikan anak akan mereda tangisnya dan mau dibujuk untuk tenang.

Sebaliknya jika ibu tidak berusaha bersikap ceria, sulit untuk ramah, malah memarahi anak, mungkin bisa jadi ibu dan anak sama-sama stres. Rasulullah SAW bersabda:
Kalian tidak akan dapat meraih hati manusia dengan kekayaan, tetapi raihlah hati mereka dengan wajah yang berseri-seri dan akhlak yang baik.

(HR. Al Bazar Al Hafizh Ibnu Hajar)
Kepada suami/istri dan anak berikan senyuman level lima, juga kepada teman-teman. Wajah yang berseri-seri bukan karena lengkapnya skincare yang digunakan tetapi karena ada niat baik untuk selalu menyenangkan orang lain. 
 
Hal ini berimbas pada hati yang menjadi bahagia dan pikiran pun menjadi lebih plong.

5. Tidak memaksakan kehendak

Seringkali dalam meraih suatu target, kita melampaui batas kemampuan diri. Alih-alih mendapatkan reward yang diinginkan, saat tak tercapai berakhir pada keluh kesah, menyesali diri dan akhirnya mengalami tekanan.

Untuk itu sebaiknya tidak memaksakan kehendak, saat tujuan dirasa tidak lagi rasional, terlalu jauh untuk digenggam, ikhlaskan. Insyaallah akan ada rezeki dari pintu lainnya. Sikap tidak memaksakan kehendak berbeda dengan sikap lalai sehingga melewatkan kesempatan. 
 
Setelah merelakan, pasti perasaan menjadi lebih tenang, pikiran terasa lapang, dan bahagia pun lebih mudah diraih. 

Kurangi 5 Hal Tak Penting Ini Jika Ingin Hidup Bahagia dan Pikiran Plong

Tiap orang memiliki banyak cara untuk mendapatkan kebahagiaan. Namun setidaknya ada 5 (lima) hal yang tak penting dan sebaiknya dikurangi untuk hidup yang lebih bahagia dan pikiran plong. Apa sajakah itu? Berikut ulasannya.
 

1. Sering mengeluh

Mengeluh tidak menyelesaikan masalah justru hanya memperburuk keadaan. Bukan berarti kita dituntut menjadi manusia super yang bisa segalanya dan tak pernah mengeluh. Mengeluh kalau sesekali masih manusiawi, yang membahayakan itu kalau sering mengeluh. 
 
kurangi hal tak penting

 
Bisa-bisa orang di sekitar kita pun akan menjauh karena tidak ingin terpapar energi negatif dari orang yang sedikit-sedikit mengeluh. So, ingin hidup lebih bahagia dan pikiran plong, kurangi mengeluh ya, tak penting, tuh. 
 

2. Overthinking

Overthinking disematkan untuk perilaku memikirkan segala sesuatu secara berlebihan. Pemicunya bisa kekhawatiran akan suatu hal, mulai dari hal-hal sepele dalam keseharian, hingga masalah yang besar. Bisa jadi karena inner child yang masih membayangi kehidupan saat ini dan tidak diselesaikan.

Overthinking ini jika dibiarkan menjadi kebiasaan dan sampai berlarut-larut tak kunjung dikurangi atau dihilangkan dapat berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan psikis. Overthinking disebut bisa menyebabkan penyakit sesak napas, serangan jantung, stres dan depresi.

Decluttering pikiran bisa dilakukan. Selama ini kita mengenal decluttering hanya untuk berbenah rumah. Decluttering is:
remove unecessary items from an untidy or overcrowded place

Menyingkirkan barang-barang yang tidak perlu dari tempat yang tidak rapi dan penuh sesak. Nah, demikian pula pikiran kita. Lebih baik kita kosongkan dari hal-hal tak penting dan mengisinya dengan hal-hal positif, penuh semangat dan keceriaan.

Psst, keceriaan juga magnet bagi rezeki lho.

3. Iri hati dan dengki pada milik orang lain

Iri hati dan dengki pada milik orang lain ini wajib dikurangi atau bahkan kalau perlu dilenyapkan dari pikiran dan perasaan. Sifat destruktif ini tidak hanya merugikan diri sendiri tetapi juga orang lain yang jadi objek iri hatinya. 
 
Namun daya rusaknya lebih besar kepada si pendengki karena di hatinya bagaikan menyimpan bom waktu yang suatu saat akan meledak, meluluhlantakkan dirinya sendiri. Untuk itu dalam agama pun kerap diingatkan agar menjauhi penyakit hati iri dan dengki ini. 
 
Orang yang punya penyakit iri susah untuk bahagia. Ia sedih melihat orang lain berbahagia dan senang melihat orang lain mendapatkan kesusahan. Semoga kita dijauhkan dari teman yang iri hati dan dengki. Teman berpenyakit hati seperti ini sangat tidak penting berada di lingkaran pertemanan kita.

4. Pikiran negatif

Menurut para ahli, manusia memikirkan 40.000-80.000 hal setiap harinya. Bayangkan kalau di antara ribuan pikiran itu didominasi oleh pikiran negatif, betapa ruginya diri kita. Semestinya pikiran bisa diisi dengan hal-hal positif yang mendatangkan produktivitas dan kebahagiaan.

Mengalihkan perhatian dari pikiran negatif untuk fokus pada hal-hal penting dalam hidup, harus sering-sering dilakukan. Jika mengarah pada neting (negative thinking), segara alihkan lagi dan berusaha keras untuk fokus pada tujuan-tujuan penting dalam hidup.

Latihan-latihan seperti ini mutlak harus dilakukan jika ingin hidup bahagia dan pikiran plong, terhindar dari paparan neting.

5. Terlalu ambisius

Memiliki ambisi itu ada sisi positifnya agar pencapaian dalam hidup mengalami peningkatan. Kendati demikian sebaiknya mengurangi sikap terlalu ambisius karena akan merugikan banyak orang terutama diri sendiri.

Terlalu ambisius cenderung membuat seseorang menempuh berbagai macam cara bahkan menghalalkan segala perbuatan demi mencapai tujuannya. Menyikut, menjatuhkan dan memfitnah juga akan dilakukan demi memuluskan rencananya. 
 
Jangan lakukan hal tak penting ini, sebab meski tujuan berhasil diperoleh, hati nurani tidak bisa ditipu. Pikiran semakin ruwet dikejar-kejar rasa bersalah apalagi kalau sampai berbuat kriminal. Terlalu ambisius menjadikan hati tidak bahagia dan pikiran jauh dari plong.

Kesimpulan

Ingin bahagia dan pikiran plong bisa dengan melakukan hal-hal kecil namun berarti dalam keseharian kita. Mengurangi hal-hal tak penting dan fokus pada tujuan dan prioritas hidup bisa mendekatkan kita pada kebahagiaan.

5 cara jika ingin hidup bahagia yaitu: hidup sederhana, mensyukuri yang telah dimiliki, menghargai diri sendiri, selalu ceria dan ramah, serta tidak memaksakan kehendak.

5 hal tak penting yang harus dikurangi jika ingin bahagia dan pikiran plong: sering mengeluh, overthinking, iri hati dan dengki, pikiran negatif, serta terlalu ambisius.

Salam semangat,
Mengurangi hal-hal tak penting agar lebih bahagia dan pikiran plong

 



 
 




 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 



26 komentar untuk "Ingin Bahagia Dan Pikiran Plong Kurangi 5 Hal Tak Penting "

  1. Ini betul sekali kak Mia.
    Dengan mengurangi hal-hal yang tak perlu dan tak jadi urusan kita akan membuat kehidupan menjadi lebih ringan dan terarah.

    Kalo diibaratkan dengan teknik beres2 ala Marie Kondo, bersih2 permasalahan toxic adalah salah satu cara yang bikin hidup lebih bahagia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bahagia kita yang punya kok, ya kann hehe

      Hapus
  2. Bahagia itu tak mahal sebenarnya ya Mbak Mia. Asalkan kita bisa mengusahakannya, in syaa Allah akan bahagia.

    BalasHapus
  3. Rasa syukur memang memegang peranan penting ya kak.
    Selain itu juga jangan over thingking.
    Biasanya yang paling berpengaruh ke awak dua hal ini.
    Oya satu lagi kak.. standar bahagia kita gak boleh ditentukan dari standar hidup orang lain.

    BalasHapus
    Balasan
    1. yep overthinking bs bikin sakit fisik n psikis jg

      Hapus
  4. Waah tyt sehari kita bisa memikirkan 40-80ribu hal ya, byk banget. Bener bgt kalau begitu lebih baik fokus pada hal baik, pada yg bisa kita syukuri ya.

    BalasHapus
  5. Benar sekali ya mbak..
    Bahagia kita yang bikin ya...
    Hempaskan yg menghambat kebahagiaan

    BalasHapus
  6. Mensyukuri apa yang sudah dimiliki salah satu nya ya kak, supaya kita gak iri sama rezeki orang. Karena pada dasarnya yang bikin kita gak bahagia itu selalu mengukur dengan kehidupan orang lain tapi tak pernah bersyukur atas apa yang dimiliki sekarang.

    BalasHapus
  7. Pada dasarnya menciptakan hati yang bahagia itu mudah ya, Kak. Sulitnya di mana, ya? Hmmm ... Kalau aku, kerap tiba-tiba menjadi nggak bahagia karena keadaan di sekitar. Bisa aku pikirkan sampai daleeem gitu. Atau, saat aku menginginkan sesuatu, tapi sudah tahu bahwa itu nggak mungkin terjadi.

    BalasHapus
  8. Ya begitulah kadang ada yg ga bisa tahan melihat tumput di hakaman tetangga yang lebih hijau hehehe. Banyak bersyukur dg semua yg telah kita miliki dan Allah beri ternyata memberikan ketenangan hati 😍

    BalasHapus
  9. Setuju sekali ini, Mbak Mia. Karena ini kan hidup kita, jadi kita sendiri yang tau kondisinya seperti apa dan bagaimana cara mengatasinya. Akhirnya menjalani hidup terasa bahagia.

    Termasuk tidak terlalu memikirkan ucapan orang yang seakan paling tau hidup kita harusnya begini dan tidak boleh begitu. Misalnya kadang hemat itu disamakan dengan pelit. Kok ga pernah beli makanan ini blabla.. padahal kan beda selera dan beda kebutuhan juga keinginan hehehe.

    BalasHapus
  10. Menurut aku orang yang merasa bahagia itu tidak selalu oleh orang-orang yang berumur tua. Walau cenderungnya iya ya. Terkadang kita malah bisa belajar bahagia dari anak kecil, anak kecil itu dibeliin es cream aja bahagia ya, dibacain buku aja udah bahagia, diajak renang aja bahagia bahkan bayi yang diajak main cilukbaa aja udah bahagia ya dengan tertawa terbahak-bahak. Kenapa kita belajar bahagia dari anak ya.

    Aku setuju sekali ama poin2 di atas, jangan banyak gaya, jangan overthinking dll, karena yang begitu cuma melelahkan diri sendiri ya mba.

    BalasHapus
    Balasan
    1. "Orang yang berusia lebih tua" lebih bahagia itu hasil penelitian bukan asumsi pribadi, hihi... tp sy setuju banget dg yg bahagia bs belajar dr anak kecil n bayi, lempengg tanpa beban gitu ya

      Hapus
  11. Poin tidak memaksa kehendak dan hargai diri sendiri tuh bener banget kadang banyk orang gak menghargai proses istilahnya melebihi kapasitas ya jadi suka maksa bawaanya terus menghargai diri sendiri juga penting supaya ada kebanggaan dan kelegaan bahwa kita bahagia dengan apa yang kita kerjakan jadi sukses atau gagal ya bisa kita terima dengan alapang dada

    BalasHapus
  12. Kadang kalau mulai datang jenuh, bosan, sebal....mulai harus berpikir positif lagi. Terkadang jalanin tips di artikel kenyataannya suka susah banget dijalanin, mulai lupa dan terlena. Mesti di upgrade lagi biar hidup bisa rilex dan bahagia

    BalasHapus
  13. Tips yang dibutuhkan banyak orang terutama saat pandemi ini. Kurangi hal tak penting jika ingin bahagia. Termasuk overthinking. Beberapa waktu terakhir aku rajin decluttering barang..ternyata perlu juga decluttering pikiran ya..biar enggak berlebihan mikirnya...baiklah, mesti dicoba

    BalasHapus
  14. Menurutku sih kebanyakan yang susah bahagia itu karena dia meletakan kebahagiaan diluar diri. Misal bahagia kalau dapet sesuatu. Padahal bahagia kan bisa dicari didalam diri. Gitu kan ya mbak

    BalasHapus
  15. Happiness is a habit. Aku harus inget ini terus nih sebagai orang yang rentan stress

    BalasHapus
  16. Bahagian itu ternyata sederhana ya mbak, makasih atas referensinya, terkadang kita sendiri yang bikin ruwet dan bikin otak nangkap sinyal kalau kita lagi ngak bahagia. Selalu berpikir positif bisa jadi solusi agar lebih bahagia.

    BalasHapus
  17. Senantiasa bersyukur adalah kunci bahagia yaa, kak..
    Agar selalu merasa berkecukupan bahkan bisa menebarkan energi positif kepada lingkungan sekitar.

    BalasHapus
  18. setujuu.. hidup sederhana itu bukan berarti nggak punya apa2, tapi berarti kita bisa membuang apa2 yang gak penting dalam hidup. ya barang, ya memori, ya orang2 wkwk

    BalasHapus
  19. MasyaAllah, aku sih yes banget sama semua yg ditulis mba Mia, kadang yang suka bikin ngerasa ga bahagia kitanya sendiri yang suka ribet yaa mba.. thanks for sharing mba Mia, insightful sekali 🥰

    BalasHapus
  20. Setuju banget mbak untuk hidup bahagia kita harus membuang hal-hal negatif, selalu bahagia dan optimis bersama orang-orang yang dicintai.

    BalasHapus
  21. Kak, terima kasih atas tulisan yang menyejukkan ini. Salah satu hadist di atas berasa menampar-nampar, bukan harta ya, tapi akhlak yang baik yang membuat hidup kita bahagia.

    BalasHapus
  22. Aku setuju dan sependapat banget nih dengan opininya mba miaa. Bahwa ketika ingin bahagia ya harus dimulai dari kita. Berhenti berpikiran negatif karena efeknya pun gak bagus ke orang orang di sekeliling kita ya mba

    BalasHapus

Pesan dimoderasi, terima kasih telah meninggalkan komentar yang santun. Sebab bisa jadi Anda dinilai dari komentar yang Anda ketikkan.